Menkominfo masih selidiki sertifikat palsu smartphone ZUK Z1
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara menyatakan jika pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait persoalan sertifikat postel palsu ZUK Z1. Hal ini lantaran sudah masuk dalam ranah distribusi.
"Hari ini kami akan membahas kasus pelanggaran itu, dengan Pak Thomas Lembong (Menteri Perdagangan - red)," ujarnya seusai acara kerja sama Indosat Ooredoo dan Advan di Gedung Indosat, Jakarta, Rabu (23/12).
Pria yang akrab disapa Chief RA itu tak bisa berkomentar lebih jauh lantaran harus mempelajari persoalan tersebut bersama Kemendag.
-
Siapa yang perlu merespons? Pada saat anak mulai menggunakan kata-kata kasar atau mengumpat, orangtua sebaiknya tidak diam saja dan harus langsung meresponsnya.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Mengapa Ridwan Kamil membantah akun WhatsApp? 'Pokoknya mah, kalo ada ridwan kamil kirim pesan mau pinjam-pinjam duit, fixed itu hoax ya,' tulis Ridwan Kamil.
-
Siapa yang memimpin refleksi Kemenkumham? Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly menyebut refleksi merupakan momentum yang tepat untuk belajar menghargai dan bersyukur.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Ini kan masih baru. Saya belum bisa bicara banyak, termasuk langkah apa saja yang akan diambil untuk menindak pelanggaran tersebut. Baru Selasa malam kan saya mendapat kabar dari salah satu anak buah saya, jika ada vendor yang menggunakan sertifikat palsu, untuk merilis produknya di Tanah Air," kata dia.
Sebagaimana diketahui, kasus ini muncul ke permukaan lantaran ada seorang blogger teknologi dari Surabaya, Herry SW yang membeberkan keanehan dari ponsel ZUK Z1 yang akan menjadi bahan review nya. Dalam tulisannya yang ditulis pada situs ponselmu.com (21/12), dia menemukan kecurigaan dan kejanggalan terhadap ponsel yang baru saja dibelinya melalui toko online di Blibli.com.
Kecurigaannya terhadap ponsel tersebut terhenti pada nomor sertifikat postel 36012/SDPPI/2014 yang ada di kardus ponsel tersebut. Singkat kata, Dia pun memasukkan nomor tersebut ke situs Ditjen SDPPI.
"Hasilnya cukup mengagetkan karena sertifikat tersebut sebenarnya diterbitkan untuk ponsel Xiaomi. Lebih tepatnya, Xiaomi Redmi 1S. Jadi, dalam kasus ini, patutlah kita mempertanyakan mengapa sertifikat SDPPI milik Xiaomi Redmi 1S bisa digunakan untuk ZUK Z1," tulis Herry SW di situs ponselmu.com.
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, keputusan apakah kasie tersebut akan dicopot dari jabatannya masih menunggu hasil pemeriksaan Inspektorat.
Baca SelengkapnyaSalah satu lokasi yang disatroni oleh penyidik yakni PT Telkom Grup itu sendiri.
Baca SelengkapnyaAdapun, handphone tersebut akan dimasukan ke dalam daftar barang bukti.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menjawab usulan agar pimpinan KPK dinonaktifkan di tengah kasus dugaan pemerasan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDia disebut tidak mengetahui potensi kekayaan alam di wilayah yang dipimpinnya itu.
Baca Selengkapnya