Menristek: Produk Startup Teknologi Lokal Masuk e-Commerce, Lawan Hiddent Import
Merdeka.com - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendukung dan mendorong produk-produk startup teknologi dan inovasi industri binaan kementerian masuk ke pasar dagang online atau e-commerce di Tanah Air. Tujuannya supaya produk-produk teknologi lokal yang inovatif bisa naik kelas dan bersaing dengan produk impor.
"Kami mengundang empat startup unicorn Indonesia; Bukalapak, Tokopedia, Traveloka, dan Gojek untuk membantu produk startup teknologi dan inovasi industri yang kami bina. Apalagi produk-produk startup kami kebanyak bersifat barang alias produk manufaktur. Misalnya kami akan membantu produk startup ini masuk ke Tokopedia supaya produk lokal ini naik kelas," ujar Prof Mohammad Nasir PhD, Ak, Menristekdikti, menjawab Merdeka.com, saat keterangan pers Pameran Startup Teknologi dan Inovasi Industri Anak Negeri (I3E) 2019 di Jakarta, Selasa (10/9).
Sejak 2015, kementerian telah berhasil membina 1.307 startup, yang berasal dari perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, industri, serta masyarakat. Dari 1.307 startup itu, sebanyak 749 merupakan startup teknologi atau Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), 558 calon startup atau Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT), dan 15 inovasi industri. Kementerian melakukan pendampingan kepada mereka, mulai dari proses produk/produksi, pengemasan, hingga pemasaran.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Bagaimana Kemenkumham mendukung produk dalam negeri? “Dalam kegiatan ini kami menyediakan layanan host berupa Layanan Paspor Merdeka, Pameran “Kemudian coaching clinic bidang Kekayaan Intelektual (KI), Administrasi Hukum Umum (AHU), dan Hak Asasi Manusia (HAM),“ imbuhnya lagi.
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Kenapa Kemenkumham mendukung penggunaan produk dalam negeri? Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
Hasilnya, sebanyak 13 startup bersifat tenant mature karena memiliki omset di atas Rp 1 miliar per tahun. Kemudian 96 startup bersifat tenat growth, karena punya omset Rp 100 juta hingga Rp 1 miliar per tahun. 249 tenant masih dalam proses pembinaan dan 24 tenant dianggal gagal.
Menurut menteri, upaya pemasaran online produk-produk startup teknologi lokal ini harus dilakukan untuk mengantisipasi banjirnya produk-produk impor di aplikasi e-commerce di Indonesia. Sudah menjadi rahasia umum, barang-barang yang dijual di e-commerce kita kebanyakan produk impor. Masih sedikit sekali produk yang dijual adalah produk lokal, karya anak bangsa.
"Kami ingin menghindari Indonesia hanya menjadi pasar produk-produk dunia. Hindari hiddent import melalui platform e-commerce, karena itu produk Indonesia harus menjadi tuan rumahdi e-commerce Indonesia. Untuk itu, produk-produk startup teknologi lokal juga harus kompetitif supaya bisa bersaing," ucapnya.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menkominfo Budi Arie Setiadi untuk membenahi masalah perdagangan digital atau e-commerce di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zukifli Hasan berencana membedakan aturan antara e-commerce dan media sosial.
Baca SelengkapnyaKemendag telah mengembangkan kerja sama UMKM, ritel modern, lokapasar, dan lembaga pembiayaan, termasuk pembiayaan ekspor.
Baca SelengkapnyaJangan sampai, kata Zulkifli, produk impor membanjiri pedagang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 22 juta UMKM telah onboarding masuk ke ekosistem digital.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaPasalnya, harga barang impor yang dijual social commerce jauh lebih murah ketimbang produksi UMKM lokal.
Baca SelengkapnyaPemerintah merevisi Permendag Nomor 50 tahun 2020 untuk melindungi UMKM lokal.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya sudah melakukan antisipasi dini sejak lama dalam belanja online.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih merevisi Permendag No.50 tahun 2020 untuk melindungi produk UMKM dari serbuan barang impor.
Baca SelengkapnyaTeten bilang ini sebagai cara melawan dominasi produk asing yang dijajakan di platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaJika kurang dari itu maka tidak boleh masuk Indonesia. Tujuannya, untuk melindungi UMKM lokal agar tidak tergerus oleh produk impor.
Baca Selengkapnya