MenristekDikti sebut jumlah technopreneur Indonesia baru 0,43 persen
Merdeka.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (MenristekDikti), Mohammad Nasir mengatakan, Indonesia baru memiliki pengusaha sebanyak 1,65 persen dari populasi jumlah penduduk dan diperkirakan hanya sekitar 0,43 persen berbasis teknologi. Jumlah tersebut masih terlalu kecil bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga Indonesia lainnya.
"Artinya apa, ekonomi yang digerakkan dari teknologi masih sangat rendah. Apabila dibandingkan dengan Singapura 7 persen itu masih jauh, Malaysia 5 persen, Singapura 7 persen, Thailand 4,5 persen," kata Nasir di Jakarta, Jumat (18/11).
Dikatakannya, rendahnya tingkat kewirausahaan tersebut dapat teratasi jika, di dalam berwirausaha iptek dan inovasi menjadi faktor kunci. Dengan iptek dan inovasi, maka suatu bangsa dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien, yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap perekonomian bangsa, serta di dukung kebijakan dan regulasi yang saling mendukung antar stakeholder yang terkait.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
“Kami mendorong agar orientasi pada litbang yang sekadar menghasilkan sebatas publikasi ilmiah semata namun juga harus lebih berorientasi pada litbang yang bisa menghasilkan produk-produk inovatif bernilai tambah tinggi yang bisa di pasarkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Saatnya hasil litbang di Indonesia harus banyak dihilirisasikan dan dikomersialiasikan,” terangnya. (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPentingnya menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini, termasuk di kalangan pelajar.
Baca SelengkapnyaPAN menilai UMKM harus kreatif dan manfaatkan digital
Baca SelengkapnyaPelaku wirausaha di Indonesia sudah harus matang dengan perencanaan bisnis yang akan dikembangkan.
Baca Selengkapnya99,62 Pelaku Usaha di Indonesia Ternyata Hanya Pengusaha Mikro, Apa Solusi Pemerintah?
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya saat mengunjungi SMK Mitra Industri 02 di Pati, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKemenperin mencatat industri tersebut mencakup 99,7 persen dari total unit usaha industri di Indonesia, menyerap 12,37 juta tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan gaji pekerja startup di Indonesia adalah aksi PHK besar-besaran yang melanda sektor teknologi.
Baca SelengkapnyaJumlah wirausahawan muda berusia 20-29 tahun masih cukup rendah, yakni sebesar 6,1 juta orang.
Baca SelengkapnyaProgram pembinaan tech startup yang konsisten dilakukan oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca Selengkapnya