Menunggu seluruh operator bangun 4G di Indonesia Timur

Merdeka.com - Telkomsel baru saja meresmikan kehadiran 4G untuk area Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kupang. Bisa dikatakan, kehadiran mereka di sana merupakan satu-satanya operator selular yang menggelar layanan 4G.

Tak heran jauh-jauh dari Jakarta, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Hanafi Rais turut hadir dalam peresmian itu. Bahkan, putera Amien Rais ini memuja-muji terobosan yang dilakukan anak usaha Telkom ini di depan masyarakat Kupang yang hadir dalam acara pesta rakyat sekaligus peresmian layanan 4G.

"Kehadiran teknologi generasi keempat Telkomsel ini akan memudahkan segala aktivitas bisnis dan ekonomi masyarakat termasuk juga untuk aktivitas sehari-hari. Ini teknologi canggih. Yang belum ganti 4G, ganti 4G dari Telkomsel," jelasnya pada Sabtu (8/4) kemarin.

Sementara, Wakil Gubernur NTT Benny Alexander Litelnoni, juga mengharapkan agar tak hanya Telkomsel saja yang nyata hadir. Melainkan juga, operator selular lain untuk menghadirkan 4G di NTT. Bahkan, kata dia, telah menghimbau kepada masyarakat supaya menyerahkan tanah apabila dibutuhkan untuk membangun tower.

"Silakan, operator lain selain Telkomsel kalau mau datang, kami siap bantu," ungkap dia.

Bila melihat data yang disajikan pihak Telkomsel, mereka menyatakan pihaknya adalah operator satu-satunya di NTT yang lengkap memiliki infrastruktur di semua jaringan mulai dari 2G, 3G, hingga 4G. Sementara, operator selular lainnya tidak selengkap mereka. Dalam data itu tertulis, Telkomsel telah membangun 2.346 Base Tranceiver Stations (BTS) di kawasan NTT, dengan rincian 221 BTS eNode B (4G), 758 BTS 3G, dan 1.367 BTS 2G.

Sementara dua operator yang termasuk dalam tiga besar yakni Indosat dan XL tak selengkap mereka. Baik XL dan Indosat Ooredoo, cenderung hanya memperkuat layanan suara dan sms yang dibuktikan dengan memiliki puluhan BTS 2G. Namun, minim BTS 3G dan 4G yang sejatinya digunakan untuk layanan data.

Bahkan Indosat Ooredoo, hanya memiliki BTS 2G di seluruh wilayah NTT. Artinya, 3G saja mereka tak punya. Berbeda dengan XL yang mending memiliki beberapa BTS 3G. Pihak Indosat Ooredoo pun mengakui kebenaran dari data tersebut.

"Betul, kami belum ada," ujar Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, Deva Rachman saat dihubungi Merdeka.com melalui pesan singkat.

Meski begitu, kata Deva, bukan berarti pihaknya tak memiliki keinginan untuk masuk ke wilayah Indonesia Timur secara umum. Hanya saja, yang diharapkan saat ini adalah regulasi yang mendukung untuk melangkah lebih cepat dan menghadirkan layanan yang lebih maksimal.

"Langkah-langkah yang dimaksudkan itu seperti network sharing contohnya," jelas dia.