Menyedihkan, ini mamalia pertama yang punah karena pemanasan global
Merdeka.com - Naiknya permukaan air laut karena pemanasan global, mengancam banyak sekali hewan yang bergantung kepada air laut . Di antaranya adalah Beruang Kutub, penyu, Paus Sikat, Serta Pinguin Galapagos. Meski beberapa hewan tersebut dalam keadaan kritis, banyak hewan berada dalam naungan para penyelamat lingkungan.
Namun ternyata pemanasan global telah merenggut satu spesies mamalia dari Australia. Spesies mamalia yang mendiami sebuah pulau di Great Barrier Reef ini bernama Bramble Cay melomy, seekor binatang sebesar tikus kecil dengan ekor panjang, cambang, serta bulu merah kecokelatan. Bramble Cay adalah binatang asli Great Barrier Reef, yang mendiami pulau kecil di Selat Torres antara Queensland Australia dan Papua Nugini. Punahnya Bramble Cay Melomy pun disebut-sebut sebagai kepunahan mamalia pertama yang diakibatkan oleh pemanasan global.
Meskipun Melomy ini adalah binatang yang sangat banyak di tahun 1970an silam, populasi mereka menyusut secara cepat semenjak beberapa dekade terakhir. Pada akhirnya, Department of Environment Australia memasukkan Melomy ke dalam daftar spesies yang terancam punah. Bahkan, Melomy terakhir terlihat di pulau tersebut pada 2009 silam.
-
Mengapa spesies terancam punah? Para ilmuwan memperingatkan, sekitar sepertiga dari semua spesies di dunia berisiko punah pada tahun 2100 jika masalah seperti perubahan iklim, hilangnya habitat, dan eksploitasi berlebihan terus berlanjut, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science pada 5 Desember 2024.
-
Kenapa keberadaan hewan-hewan ini diyakini punah? Tidak dapat disangkal bahwa perkembangan zaman banyak membawa dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun makhluk hidup yang ada. Salah satu dampak negatif ini adalah kepunahan hewan.
-
Kapan spesies terancam punah? Para ilmuwan memperingatkan, sekitar sepertiga dari semua spesies di dunia berisiko punah pada tahun 2100 jika masalah seperti perubahan iklim, hilangnya habitat, dan eksploitasi berlebihan terus berlanjut, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science pada 5 Desember 2024.
-
Bagaimana perubahan iklim mengancam spesies? Perubahan iklim telah menyebabkan perubahan suhu dan pola curah hujan, yang berujung pada perubahan habitat dan interaksi antar spesies.
-
Mengapa para ilmuwan memperingatkan tentang krisis iklim saat ini? 'Sangat penting untuk tidak melupakan krisis iklim saat ini, yang merupakan akibat dari emisi gas rumah kaca manusia,' tegas Dr. Eunice Lo, peneliti Perubahan Iklim dan Kesehatan di Universitas Bristol.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
Sejak Agustus hingga September 2014 silam, ilmuwan telah mengadakan berbagai penelitian di pulau tersebut. Menggunakan jebakan, kamera serta pencarian siang hari, hasilnya semua nihil.
Dari laporan yang dipublikasikan oleh pemerintah daerah Queensland, 'anthropogenic' dituding sebagai kambing hitam. Hal tersebut merujuk pada perbuatan dan aktivitas manusia yang berdampak pada meningkatnya pemanasan global.
Dilansir dari New York Times, Luke Leung, seorang ilmuwan dan peneliti dari University of Queensland menyebutkan bahwa faktor paling utama dari punahnya Bramble Cat adalah air pasang dan makin bergelombangnya air laut. Air laut ini bahkan mampu masuk hingga tengah pulau yang memang kecil, dan mengancam habitat dari Bramble Cay melomy.
Rumah-rumah dari Bramble Cay seperti gua batu kecil serta celah-celah di tanah maupun batu, perlahan mulai menghilang. Hal ini juga memperburuk permasalahan makanan, karena Melomy yang merupakan herbivora harus berkompetisi dengan burung laut serta penyu.
Para ilmuwan sudah menganggap bahwa punahnya spesies ini dianggap sebagian kecil dari masalah kepunahan. Pemanasan global sudah menjadi ancaman besar, dengan adanya laporan di 2015 bahwa satu per enam dari spesies yang ada di Bumi terancam punah.
Hal ini merupakan peringatan bagi kita untuk makin sadar akan bahayanya pemanasan global yang mengancam kehidupan. Jika hal ini tak dihentikan, maka punahnya berbagai binatang yang menjadi penyeimbang lingkungan hanya tinggal menunggu waktu.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian terbaru yang dilakukan University of Bristol memprediksi kapan manusia dan mamalia akan mengalami kepunahan.
Baca SelengkapnyaJika sekarang manusia dianggap melebihi populasi, tidak pada saat 1 juta tahun lalu.
Baca SelengkapnyaFosil badak purba asal SIberia itu dianalisis dan ternyata usianya kurang dari 40.000 tahun.
Baca SelengkapnyaHewan ini pernah hidup berdampingan dengan manusia purba.
Baca SelengkapnyaIni detik-detik bagaimana dinosaurus punah dihantam asteroid.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan juga mengungkap penyebab peristiwa kepunahan massal di Zaman Trias-Jurassic.
Baca SelengkapnyaBeberapa penemuan mengungkap bukti adanya hewan raksasa yang pernah tinggal di Amerika Utara. Yuk, simak ada hewan apa saja!
Baca SelengkapnyaPenyebabnya adalah suhu Bumi yang makin ekstrim. Membuat kehancuran planet ini makin dekat.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.
Baca SelengkapnyaKelahiran Kala menambah jumlah spesies Harimau Sumatera yang terancam punah.
Baca SelengkapnyaAda kera terbesar yang pernah hidup di Bumi. Punya tinggi 3 meter dan berat 300 kilogram.
Baca Selengkapnya