Meteor jatuh di Thailand, ciptakan bola api hijau raksasa
Merdeka.com - Tanggal 2 November malam kemarin, sebuah bola api raksasa yang diduga meteor melintasi langit Thailand. Pakar astronomi di seluruh dunia pun terkagum-kagum dengan penampakan yang berhasil tertangkap kamera itu.
Bola api itu terlihat di beberapa kawasan Thailand, seperti Bangkok, Chon Buri, Ratchaburi, Kanchanaburi, Khon Kaen, Nakhon Pathom pada pukul 8.35 waktu setempat, Bangkok Post (02/11). Banyak warga yang tidak sengaja merekam bola api tersebut melalui kamera mobil mereka yang kemudian diunggah ke YouTube.
-
Bagaimana hujan meteor terjadi? Fenomena ini terjadi saat Bumi melintasi jalur yang pernah dilalui oleh komet atau asteroid. Ketika Bumi melewati lintasan tersebut, puing-puing yang ditinggalkan oleh komet atau asteroid akan tertarik oleh gaya gravitasi dan memasuki atmosfer Bumi. Proses ini mengubah puing-puing tersebut menjadi meteor.
-
Apa itu hujan meteor? Hujan meteor adalah suatu fenomena alam luar angkasa yang terjadi ketika meteor jatuh terbang di angkasa. Jika Anda melihat bintang-bintang bergerak dari satu tempat ke tempat lain, ini yang dinamakan dengan hujan meteor, atau yang sering disebut dengan bintang jatuh.
-
Bagaimana meteorit terbakar di atmosfer Bumi? Ketika meteorit memasuki atmosfer Bumi, gesekan yang terjadi menyebabkan peningkatan suhu yang sangat tinggi, sehingga meteorit terbakar.
-
Bagaimana dampak meteor ke bumi? Dampak dari tumbukan tersebut setara dengan kekuatan kejut yang dihasilkan oleh 10 miliar bom Hiroshima. Guncangan ini menjadi pemicu terbentuknya kawah Chicxulub di bawah Semenanjung Yucatán, Meksiko.
-
Apa itu meteorit? Meteorit pada dasarnya adalah pecahan dari asteroid atau komet yang terlepas akibat tabrakan atau fragmentasi benda-benda langit tersebut.
Sesaat setelah bola api raksasa itu membuat gempar sosial media, Astronomical Society Thailand mengatakan bila benda itu kemungkinan besar adalah meteor. Baru tidak lama kemudian National Astronomical Research Institute Thailand mengkonfirmasi bila bola api itu benar sebuah meteor.
Yang banyak diperbincangkan oleh netizen di sosial media adalah warna indah dari bola api itu yakni biru kehijauan (beberapa mengatakan hijau kebiruan). Mereka penasaran mengapa bola api itu tidak berwarna merah seperti yang digambarkan di film-film.
Nah, menurut beberapa pakar astronomi, seperti Geoffrey Wyatt, ilmuwan dari Pusat Observasi Benda Luar Angkasa Sydney, bila warna hijau-biru muncul akibat gesekan antara meteor dengan oksigen di atmosfer.
Saat gesekan oksigen akan mengalami ionisasi dan terbakar dengan nyala berwarna hijau. Nyala warna hijau juga kerap disebabkan komposisi bahan kimia yang ada di meteor itu.
Kemunculan meteor jatuh di Thailand tersebut terlihat lebih indah karena si bola api meninggalkan jejak layaknya bekas pesawat jet. Video dari jatuhnya meteor sendiri tergolong langka, sebab meteor, menurut pakar, lebih sering jatuh di kawasan tak berpenghuni atau lautan.
Berikut video jatuhnya meteor di Thailand itu.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaHujan meteor 2023 akan terjadi pada 11 dan 12 Agustus.
Baca SelengkapnyaBenda langit yang mirip dengan meteor jatuh melintasi Pulau Jawa pada 14 September 2023.
Baca SelengkapnyaVideo ini kerap muncul di media sosial. Apakah fenomena alam ini nyata?
Baca SelengkapnyaJepretan foto misterius ini begitu ramai di media sosial.
Baca SelengkapnyaBulan juga sama seperti Bumi, pernah dihantam meteor. Tapi Bulan lebih parah.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah kemungkinan meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaSalah seorang warga berhasil mengabadikan penampakan momen hujan meteor yang jarang terjadi. Berikut penampakannya.
Baca SelengkapnyaUkurannya bervariasi, di mana beberapa meteorit dapat mencapai lebar 1 meter, sedangkan yang lainnya hanya berukuran mikrometer
Baca SelengkapnyaPenelitian dipimpin Nadja Drabon yang melibatkan pengumpulan serta analisis sampel batuan.
Baca Selengkapnya