Meteor yang jatuh di Rusia bukan bencana, melainkan anugerah
Merdeka.com - Apabila menurut kebanyakan peneliti, meteorit yang jatuh ke bumi adalah suatu bencana bagi manusia dan sekitarnya, namun bagi sebagian lagi mengatakan bahwa obyek tersebut adalah 'hadiah' dari angkasa untuk manusia di bumi.
Lebih dari 1000 orang terluka akibat jatuhnya meteor di Chelyabinsk, Rusia, pertengahan Februari lalu. Memang mayoritas mereka yang terluka bukan karena tertimpa langsung oleh meteor, melainkan terkena pecahan kaca dan lontaran serpihan bangunan akibat energi yang dilepaskan meteor tersebut.
Sesaat setelah meteor itu menabrak bumi, banyak pihak, baik publik umum, pemerintah sampai badan antariksa menyatakan bahwa serangan dari angkasa sangat berbahaya dan mematikan. Namun, beberapa pihak justru mengatakan sebaliknya.
-
Di mana meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Dari mana asal meteorit yang jatuh ke Bumi? Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh French National Centre for Scientific Research (CNRS), European Southern Observatory (ESO), dan Charles University telah melakukan studi mendalam tentang kelas meteorit ini. Mereka menemukan bahwa 70 persen meteorit yang jatuh ke bumi berasal dari tiga kelompok asteroid, yaitu Karin, Koronis, dan Massalia.
-
Apa itu meteorit? Setiap hari, sekitar 44 ribu kilogram material meteor menghantam bumi. Kebanyakan dari batu luar angkasa ini terbakar di atmosfer tanpa menimbulkan bahaya, tetapi beberapa di antaranya berhasil mencapai permukaan bumi.
-
Bagaimana dampak meteor ke bumi? Dampak dari tumbukan tersebut setara dengan kekuatan kejut yang dihasilkan oleh 10 miliar bom Hiroshima. Guncangan ini menjadi pemicu terbentuknya kawah Chicxulub di bawah Semenanjung Yucatán, Meksiko.
-
Kapan meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Kenapa para peneliti percaya meteor penyebabnya? Para peneliti menyimpulkan bahwa perang, kebakaran, letusan gunung berapi, atau gempa bumi tidak mungkin menjadi penyebabnya, karena peristiwa ini tidak mungkin menghasilkan panas yang cukup kuat untuk menyebabkan pelelehan seperti di lokasi tersebut.
Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Natalia Gritsay, kepala departemen pariwisata Chelyabinsk. "Angkasa luar telah berulang kali memberikan kita, manusia, 'hadiah," ungkapnya seperti yang dikutip MSN (03/02).
Gritsay berpendapat bahwa dengan banyaknya 'hadiah' dari angkasa luar tersebut, maka untuk publik, tempat dan obyek tumbukan dapat dijadikan wahana wisata serta bagi para astronom serpihan meteorit dapat dijadikan obyek penelitian.
Walaupun ide dan pendapat dari Gretay tersebut mendapatkan banyak cemooh dan kritikan, namun masih ada pihak yang setuju, seperti yang diungkapkan Mikhail Yurevich, seorang petugas pemerintahan daerah Chelyabinsk.
"Bertahun-tahun tidak ada yang mengenal kita atau daerah yang kita diami. Namun setelah jatuhnya meteorit tersebut, dunia seakan membuka mata bahwa ada daerah kecil seperti ini di bumi. Hal tersebut menjadi keuntungan secara khusus bagi kita" ungkapnya.
Dia juga berpendapat bahwa memang tidak sedikit dari manusia yang takut akan kiamat atau ditabraknya bumi oleh benda langit, namun apabila dilihat dari sudut pandang berbeda, maka hal tersebut merupakan suatu anugerah yang tak terkira apabila manusia dapat mencermatinya. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaViral fenomena awan berlubang di langit Kabupaten Jember, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaRespons Nasa soal komet besar dikhawatirkan menghantam Bumi.
Baca SelengkapnyaSalah seorang warga berhasil mengabadikan penampakan momen hujan meteor yang jarang terjadi. Berikut penampakannya.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaMaterial-material gunung seperti abu vulkanik, air dan gas saling bertabrakan, lalu menghasilkan listrik statis.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat yang mengira bahwa fenomena tersebut adalah kejadian astronomis langka yang memperlihatkan dua bulan di langit secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah kemungkinan meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaBenda langit yang mirip dengan meteor jatuh melintasi Pulau Jawa pada 14 September 2023.
Baca SelengkapnyaGerhana Matahari Cincin adalah fenomena langka dan sangat jarang terjadi di periode dan lokasi yang sama lebih dari 10 tahun.
Baca SelengkapnyaDua fenomena alam yang tampil berbarengan ini telah menciptakan pemandangan langit Rusia memukau.
Baca SelengkapnyaMenurut ilmuwan, ada dua cara untuk menakar kemungkinan kapan asteroid berukuran raksasa menabrak bumi.
Baca Selengkapnya