Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Microsoft: Kelompok Peretas Masuk Perangkat IoT

Microsoft: Kelompok Peretas Masuk Perangkat IoT Hacker. © Listverse

Merdeka.com - Microsoft memperingatkan bahwa sekelompok peretas yang terkait ke pemerintah Rusia telah menembus jaringan komputer di beberapa lokasi.

Mengutip MIT Technology Review via Liputan6.com, Rabu (7/8), Microsoft Threat Intelligence Center dalam keterangan di blog resminya menyebut peneliti keamanannya pertama kali menemukan serangan ini pada bulan April lalu.

Saat itu, para peretas telah menembus printer kantor, sambungan telepon berbasis VOIP, dekoder video, dan perangkat IoT lainnya di beberapa lokasi.

Orang lain juga bertanya?

Para peretas yang menamakan diri mereka sebagai Strontium, Fancy Bear, dan APT28, terkait dengan badan intelijen militer rusia GRU. Temuan FBI tahun lalu menunjukkan bahwa kelompok peretas ini menjadi otak di belakang serangan terhadap lebih dari 500 ribu routers di 54 negara.

Kelompok ini juga merupakan salah satu dari dua kelompok yang diyakini berada di balik peretasan Democratic National Commitee menjelang pemilu AS pada 2016 silam.

Di sisi lain, Microsoft mengumumkan Azure Security Lab, sebuah program yang ditujukan bagi peneliti dan pegiat keamanan siber untuk menguji keamanan layanan komputasi awan perusahaan.

Nilai imbalan di program ini mencapai hingga USD 40 ribu atau sekitar Rp 572 juta. Selama 12 bulan terakhir, Microsoft telah memberi imbalan sekitar USD 4,4 juta. Demikian dikutip dari Venture Beat, Selasa (6/8/2019).

Program imbalan bug dianggap dapat melengkapi program keamanan internal perusahaan. Program ini membantu memotivasi individu dan kelompok peretas untuk tidak hanya menemukan celah keamanan, tetapi juga mengungkapkannya dengan benar, alih-alih menggunakannya dengan jahat atau menjualnya ke pihak ketiga liannya.

Dilihat dari segi biaya yang dikeluarkan, memberi imbalan kepada peneliti keamanan bukan apa-apa jika dibandingkan dengan menangani masalah keamanan serius yang disebabkan oleh celah keamanan pada produk itu sendiri.

"Kami memiliki tantangan berbasis skenario baru dengan imbalan tambahan hingga USD 300.000 di Azure Security Lab. Sepanjang tahun, imbalan lebih dari USD 2 juta akan ditawarkan kepada peserta Azure Security Lab," tutur Kymberlee Price, manajer komunitas keamanan di Microsoft.

Perlu diketahui, untuk mengikuti program Azure Security Lab, peneliti keamanan harus mendaftarkan dirinya. Microsoft menjanjikan kampanye per triwulan untuk skenario bertarget dengan imbalan tambahan.

Sumber: Liputan6.com

Reporter: Mochamad Wahyu Hidayat (mdk/faz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Negara-negara Ini Jadi Sasaran Empuk Disikat Hacker
Negara-negara Ini Jadi Sasaran Empuk Disikat Hacker

Berikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.

Baca Selengkapnya
3 Serangan Siber Ini Paling Disukai Hacker
3 Serangan Siber Ini Paling Disukai Hacker

Laporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.

Baca Selengkapnya
Deretan Kasus Peretasan Hacker Bikin Heboh Indonesia, Para Politisi Ini Pernah jadi Sasaran
Deretan Kasus Peretasan Hacker Bikin Heboh Indonesia, Para Politisi Ini Pernah jadi Sasaran

Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.

Baca Selengkapnya
Serangan Siber Ransomware Makin Buas, Awas Jadi Korban
Serangan Siber Ransomware Makin Buas, Awas Jadi Korban

Hampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.

Baca Selengkapnya
Bela Palestina, Hacker Rusia Retas Situs Pemerintah Israel
Bela Palestina, Hacker Rusia Retas Situs Pemerintah Israel

Para hacktivis atau peretas ikut terjun membela Palestina dengan meretas situs web pemerintah Israel.

Baca Selengkapnya
Hacker Ini Berhasil Rebut Akses Komputer dan Ubah Harga Barang di Toko Penjara
Hacker Ini Berhasil Rebut Akses Komputer dan Ubah Harga Barang di Toko Penjara

Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.

Baca Selengkapnya
FBI Peringatkan Perusahaan Antariksa AS Waspada dengan China dan Rusia
FBI Peringatkan Perusahaan Antariksa AS Waspada dengan China dan Rusia

Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.

Baca Selengkapnya
Indonesia Jangan Pernah Berurusan dengan Grup Hacker Ini, Semua Negara di Dunia Takut
Indonesia Jangan Pernah Berurusan dengan Grup Hacker Ini, Semua Negara di Dunia Takut

Berikut adalah beberapa hacker yang paling ditakuti di dunia. Ada juga yang paling dicari karena aksinya yang sangat merugikan.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Perusahaan Jasa Layanan Keuangan Rekrut Hacker demi Kelangsungan Bisnis
Ternyata, Perusahaan Jasa Layanan Keuangan Rekrut Hacker demi Kelangsungan Bisnis

Fatalitas serangan siber tidak hanya mengancam pertahanan satu negara.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya KPU, Ini Sederet Situs Pemerintah yang Pernah Dibobol Hacker
Bukan Hanya KPU, Ini Sederet Situs Pemerintah yang Pernah Dibobol Hacker

Indonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca Selengkapnya
Kisah Para Red Hat, Pemburu Hacker yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel
Kisah Para Red Hat, Pemburu Hacker yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel

Kisah Para Red Hat, Para pemburu Hacker, Ada yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel

Baca Selengkapnya
iPhone Milik Staf Kampanye Presiden AS Diretas Hacker China
iPhone Milik Staf Kampanye Presiden AS Diretas Hacker China

Sebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.

Baca Selengkapnya