Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mulai dilupakan, nasib Google Glass di ujung tanduk

Mulai dilupakan, nasib Google Glass di ujung tanduk Google Glass. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejak pertama muncul, Google Glass diprediksi menjadi gadget yang akan merubah tren teknologi masa depan. Akan tetapi, kini nasib dari proyek prestisius ini justru semakin tidak jelas.

Seperti yang dilansir oleh Reuters (14/11), saat banyak developer atau pengembang aplikasi dan pengguna Google Glass tengah kehilangan harapan terhadap gadget berharga belasan juta rupiah itu. Hal ini juga terlihat dari langkah Google yang memundurkan jadwal peluncuran massal Google Glass ke publik.

Ironisnya, ada sekitar 9 pengembang yang sudah memutuskan untuk menghentikan dukungan mereka pada aplikasi-aplikasi Google Glass. Kebanyakan alasan penghentian itu adalah sedikitnya pengguna yang secara otomatis mengurangi keuntungan mereka. Hingga saat ini, masih terdapat sekitar 100 aplikasi yang bertahan di Google Glass.

"Jika ada 200 juta Google Glass yang terjual di pasaran, mungkin ceritanya akan lain. Saat ini Google Glass tidak mempunyai pasar," Chief Executive dari Little Guy Games, Tom Frencel, yang sudah menghentikan untuk sementara proyek aplikasi Google Glass-nya.

Ternyata tidak hanya pengembang saja yang kehilangan harapan pada kacamata pintar Google itu. Selama 6 bulan terakhir tercatat ada 3 pegawai utama proyek pengembangan Google Glass telah meninggalkan Google, salah satunya adalah lead developer Babak Parvis.

Semakin meredupnya proyek Google Glass juga ditandai dengan matinya website 'The Glass Collective' yang sebelumnya digunakan oleh badan bisnis buatan Google Ventures dan beberapa pengusaha kelas atas Google untuk mendanai proyek pengembangan Google Glass.

Di sisi lain, Google membantah kabar mulai matinya proyek kacamata pintar mereka. Google menyatakan bila pihaknya bersungguh-sungguh mengembangkan Google Glass dengan mengerahkan ratusan insinyur dan petinggi mereka.

"Kami sepenuhnya bersemangat, bahkan tidak pernah sesemangat ini untuk memanfaatkan peluang dalam menghadirkan perangkat wearable dan Google Glass," ungkap Chris O'Neill selaku Head of Business Operations dari Google Glass.

Kemungkinan besar, Google baru akan menjual Google Glass ke pasaran secara bebas di tahun 2015 nanti. Sayangnya, keberhasilan atau seberapa tinggi penjualan dari gadget ini belum bisa diprediksi. Terlebih di beberapa negara, penggunaan Google Glass mulai dilarang karena beberapa alasan. Bagaimana menurut Anda? (mdk/bbo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mulai 1 Januari 2025, WhatsApp Tidak Bisa Lagi Diinstall di 3 Seri Samsung Ini
Mulai 1 Januari 2025, WhatsApp Tidak Bisa Lagi Diinstall di 3 Seri Samsung Ini

Perangkat tersebut tidak memiliki kemampuan perangkat keras untuk mendukung fitur dan fungsi aplikasi yang terus berkembang.

Baca Selengkapnya
Cek HP Anda, Jika Masih Pakai Android Jenis Ini Bersiap Tak Dapat Update dari Google
Cek HP Anda, Jika Masih Pakai Android Jenis Ini Bersiap Tak Dapat Update dari Google

Namun bukan berarti HP yang tak dapat update dari Google tidak bisa dipakai.

Baca Selengkapnya
5 Platform Media Sosial yang Dulu Populer Kini Tinggal Kenangan
5 Platform Media Sosial yang Dulu Populer Kini Tinggal Kenangan

Lima platform media sosial ini kini sudah tidak beroperasi lagi.

Baca Selengkapnya
Apple Digosipkan Hentikan Pengembangan iPhone Layar Lipat?
Apple Digosipkan Hentikan Pengembangan iPhone Layar Lipat?

Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?

Baca Selengkapnya
Gara-Gara AI, Google PHK Ratusan Karyawan
Gara-Gara AI, Google PHK Ratusan Karyawan

Perubahan ini mencerminkan bagaimana AI menggantikan lapangan kerja di industri.

Baca Selengkapnya
'Mbah' Google Mulai Tak Laku, 40 Persen GenZ Pilih Platform Ini untuk Pencarian
'Mbah' Google Mulai Tak Laku, 40 Persen GenZ Pilih Platform Ini untuk Pencarian

Google menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.

Baca Selengkapnya
Google Polisikan Karyawannya yang Pro-Palestina karena Kritik Kerjasama Perusahaan dengan Israel
Google Polisikan Karyawannya yang Pro-Palestina karena Kritik Kerjasama Perusahaan dengan Israel

Para karyawan melakukan aksi demo menentang kebijakan perusahaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Daftar Perusahaan Teknologi yang Masih PHK Karyawan, Siapa Terbanyak?
Daftar Perusahaan Teknologi yang Masih PHK Karyawan, Siapa Terbanyak?

Gelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.

Baca Selengkapnya
Benarkah Google Bakal Berhenti Beroperasi di Indonesia Buntut Boikot Israel? Cek Faktanya
Benarkah Google Bakal Berhenti Beroperasi di Indonesia Buntut Boikot Israel? Cek Faktanya

Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Daftar HP Android yang Tidak Bisa Gunakan WhatsApp Mulai 1 Januari 2025
Daftar HP Android yang Tidak Bisa Gunakan WhatsApp Mulai 1 Januari 2025

Meta, induk perusahaan di balik WhatsApp menghentikan dukungan untuk perangkat lama.

Baca Selengkapnya
Daftar HP Android yang Tak Didukung WhatsApp di 2025
Daftar HP Android yang Tak Didukung WhatsApp di 2025

Berikut adalah daftar HP Android yang tak bisa lagi pakai WhatsApp tahun depan.

Baca Selengkapnya
Pamor TikTok Mulai Turun, Ternyata Ini Biang Keroknya
Pamor TikTok Mulai Turun, Ternyata Ini Biang Keroknya

Semula TikTok berhasil mengalahkan media sosial Meta. Namun, belakangan tren terhadap penggunaan TikTok mulai menurun.

Baca Selengkapnya