Mulai dilupakan, nasib Google Glass di ujung tanduk
Merdeka.com - Sejak pertama muncul, Google Glass diprediksi menjadi gadget yang akan merubah tren teknologi masa depan. Akan tetapi, kini nasib dari proyek prestisius ini justru semakin tidak jelas.
Seperti yang dilansir oleh Reuters (14/11), saat banyak developer atau pengembang aplikasi dan pengguna Google Glass tengah kehilangan harapan terhadap gadget berharga belasan juta rupiah itu. Hal ini juga terlihat dari langkah Google yang memundurkan jadwal peluncuran massal Google Glass ke publik.
Ironisnya, ada sekitar 9 pengembang yang sudah memutuskan untuk menghentikan dukungan mereka pada aplikasi-aplikasi Google Glass. Kebanyakan alasan penghentian itu adalah sedikitnya pengguna yang secara otomatis mengurangi keuntungan mereka. Hingga saat ini, masih terdapat sekitar 100 aplikasi yang bertahan di Google Glass.
-
Siapa yang mengembangkan Google Glass? Google adalah salah satu perusahaan teknologi yang terkenal dengan produk kacamata pintar pertamanya yang dikenal sebagai Google Glass.
-
Siapa yang mulai meninggalkan Google? Minat generasi Z di Amerika Serikat (AS) untuk melalukan pencari informasi berita melalui platform Google terus mengalami penurunan.
-
Kenapa Google diklaim bakal berhenti di Indonesia? Masyarakat Indonesia ramai-ramai membuat Gerakan boikot terhadap merek, barang, dan jasa yang berasal dari maupun yang terafiliasi dengan Israel masih terus berlanjut hingga saat ini.Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Apa dampak hapus akun Google? Menghapus akun Google akan menghilangkan akses ke layanan dan data yang terkait, seperti email, kontak, dan dokumen.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
"Jika ada 200 juta Google Glass yang terjual di pasaran, mungkin ceritanya akan lain. Saat ini Google Glass tidak mempunyai pasar," Chief Executive dari Little Guy Games, Tom Frencel, yang sudah menghentikan untuk sementara proyek aplikasi Google Glass-nya.
Ternyata tidak hanya pengembang saja yang kehilangan harapan pada kacamata pintar Google itu. Selama 6 bulan terakhir tercatat ada 3 pegawai utama proyek pengembangan Google Glass telah meninggalkan Google, salah satunya adalah lead developer Babak Parvis.
Semakin meredupnya proyek Google Glass juga ditandai dengan matinya website 'The Glass Collective' yang sebelumnya digunakan oleh badan bisnis buatan Google Ventures dan beberapa pengusaha kelas atas Google untuk mendanai proyek pengembangan Google Glass.
Di sisi lain, Google membantah kabar mulai matinya proyek kacamata pintar mereka. Google menyatakan bila pihaknya bersungguh-sungguh mengembangkan Google Glass dengan mengerahkan ratusan insinyur dan petinggi mereka.
"Kami sepenuhnya bersemangat, bahkan tidak pernah sesemangat ini untuk memanfaatkan peluang dalam menghadirkan perangkat wearable dan Google Glass," ungkap Chris O'Neill selaku Head of Business Operations dari Google Glass.
Kemungkinan besar, Google baru akan menjual Google Glass ke pasaran secara bebas di tahun 2015 nanti. Sayangnya, keberhasilan atau seberapa tinggi penjualan dari gadget ini belum bisa diprediksi. Terlebih di beberapa negara, penggunaan Google Glass mulai dilarang karena beberapa alasan. Bagaimana menurut Anda? (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perangkat tersebut tidak memiliki kemampuan perangkat keras untuk mendukung fitur dan fungsi aplikasi yang terus berkembang.
Baca SelengkapnyaNamun bukan berarti HP yang tak dapat update dari Google tidak bisa dipakai.
Baca SelengkapnyaLima platform media sosial ini kini sudah tidak beroperasi lagi.
Baca SelengkapnyaMengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaPerubahan ini mencerminkan bagaimana AI menggantikan lapangan kerja di industri.
Baca SelengkapnyaGoogle menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaPara karyawan melakukan aksi demo menentang kebijakan perusahaan tersebut.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaGoogle akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaMeta, induk perusahaan di balik WhatsApp menghentikan dukungan untuk perangkat lama.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar HP Android yang tak bisa lagi pakai WhatsApp tahun depan.
Baca SelengkapnyaSemula TikTok berhasil mengalahkan media sosial Meta. Namun, belakangan tren terhadap penggunaan TikTok mulai menurun.
Baca Selengkapnya