Muncul di saat yang tepat, tenggelam di saat yang kurang tepat

Merdeka.com - Pakar teknologi mengatakan bahwa RIM hadir di saat yang tepat ketika dunia teknologi sedang jemu akan inovasi yang monoton, perusahaan asal Kanada tersebut menawarkan suatu hal baru. Oleh karenanya, mereka dengan cepat dapat menguasai pasar dan mengalahkan banyak vendor lain yang telah lebih dulu muncul.

Sebuah jurnal berjudul The Postmodern World: Virtual Reality and Communication

Technological Communication and the Effects Thereof on the Postmodern Consumer yang ditulis oleh Roxanne Marais (Tut.Academia - 13/08/2011), dengan munculnya BlackBerry beserta fitur BBM di dalamnya, secara tidak langsung RIM ikut berjasa dalam menambah pemandangan baru di dunia handset.

Tidak hanya itu saja, dengan munculnya situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter dipadu dengan BBM, melahirkan suatu dunia teknologi komunikasi modern yang baru. Dalam tulisannya, Marais juga menyebutkan bahwa BBM dapat dikategorikan dalam Computer-Mediated Communication (CMC) atau suatu hal yang telah menjadi bagian dari hidup manusia (penggunanya) karena BBM mengubah pola komunikasi yang kuno.

BBM mempengaruhi pattern dan jaringan sosial secara hebat. Teknologi ini mengubah landscape komunikasi face-to-face menjadi komunikasi virtual dan nirkabel (Prodhan & Sharp, 2011). Seperti yang dilansir Marketing Week (26/01/2011), untuk tahun 2011 saja terdapat lebih dari 50 juta pengguna BlackBerry di seluruh dunia dan banyak forum atau komunitas BBM yang bermunculan.

Dalam lingkup global, popularitas BlackBerry semakin menanjak mulai tahun 2000-an. Produk RIM ini meraih masa keemasan sekitar tahun 2008-an. Namun, RIM dan BlackBerry-nya mulai mengalami masa sulit ketika handset-handset berbasis Android dan iOS mulai ramai dipasarkan.

Posisi BlackBerry di dunia mobile semakin terpuruk setelah RIM ditinggal beberapa orang penting di dalamnya dan tidak begitu lakunya produk mereka di banyak negara. Sampai saat ini, pasar RIM terbesar di dunia hanya tersisa Indonesia dan India saja.

Bahkan sampai mendekati akhir tahun 2012 ini, saham RIM terus melorot. RIM juga dikabarkan telah berulang kali merumahkan ribuan pekerjanya. Hal tersebut ditambah lagi dengan rencana peluncuran produk barunya, BlackBerry 10, yang tidak begitu mengundang rasa penasaran publik.

Beberapa pakar memprediksikan bahwa dengan semakin rapuhnya RIM, maka otomatis di kemudian hari BalckBerry akan bernasib sama dengan Nokia beberapa tahun lalu. Hukum karma? Bukan. Inilah yang disebut kompetisi. Inilah yang disebut pasar. Semua hal dalam hitungan bulan atau tahun dapat berganti dalam dunia bisnis.

[1][2] (mdk/das)