Mustahil terbentuk, galaksi baru ini bukti kebesaran Tuhan
Merdeka.com - Para ahli astronomi yang berada di pusat observasi Keck di Hawaii baru saja menemukan sebuah jenis galaksi baru yang sangat unik. Bahkan, ilmuwan sebelumnya tidak berpikir galaksi jenis ini bisa terbentuk.
Hampir semua galaksi memiliki ciri yang hampir sama, mereka adalah kumpulan bintang-bintang dan terlihat bagaikan titik besar yang sangat terang. Galaksi mempunyai beberapa bentuk, misalnya spiral terpusat atau bola.
Yang jelas, gaya tarik inti galaksi membuat bintang-bintang yang ada di dalamnya terkumpul di bagian tengah dengan menyisakan beberapa saja di bagian pinggir.
-
Dimana galaksi ini ditemukan? Melalui proses yang sangat panjang, dan menggunakan berbagai alat pendeteksi benda langit, ketika pertama ditemukan oleh kamera Teleskop James Clerk Maxwell di Hawaii, galaksi ini pertama kalinya terdeteksi sebagai gumpalan yang penuh dengan emisi debu.
-
Kenapa jumlah galaksi masih misteri? Sehingga, setiap melakukan penelitian akan ada hal baru hingga sesuatu yang menyulitkan untuk mengambil kesimpulan terkait seberapa besar alam semesta yang ditempati.
-
Mengapa galaksi ini sulit dilihat? Sebab, galaksi ini diselimuti dengan begitu banyak debu, sehingga sulit untuk dilihat, namun ia terus membentuk banyak bintang baru di dalamnya.
-
Bagaimana astronom menghitung jumlah galaksi? Perhitungan 2 triliun galaksi pun masih berupa perkiraan berdasarkan konversi gambar 3D dari teleskop luar angkasa, Hubble dan mode matematis yang membantu para astronom untuk menemukan galaksi lain sekitar 100-200 milliar dari sebelumnya.
-
Dimana galaksi terbesar berada? Galaksi terbesar di alam semesta saat ini kemungkinan galaksi elips super raksasa ESO 383-76 dengan diameter mencapai 1.764.000 tahun cahaya yang berasal dari konstelasi Centaurus, dengan jarak sekitar 654 juta tahun cahaya dari bumi.
-
Dimana manusia bisa melintas antar galaksi? ‘Lubang cacing’ dapat digambarkan sebagai ruangwaktu di mana semacam terowongan yang menghubungkan bagian-bagian jauh di alam semesta Masalah utama mereka adalah lubang cacing itu hanya istilah yang tidak ada secara nyata.
Namun, teori bentuk galaksi yang dipercaya selama puluhan bahkan ratusan tahun itu seketika runtuh dengan ditemukannya galaksi Dragonfy 44 yang terletak di gugusan (kumpulan) galaksi Coma. Gugusan galaksi Coma sendiri terletak 300 juta tahun cahaya dari Bumi, tepatnya di sekitar gugusan bintang Leo.
Dengan ukuran hampir sama dengan galaksi Bima Sakti, galaksi Dragonfy 44 hanya mempunyai jumlah bintang setara dengan satu persen bintang yang ada di galaksi kita.
Selain itu, Dragonfy 44 tidak memiliki bentuk layaknya galaksi kebanyakan, tetapi lebih menyerupai awan. Bintang-bintang di Dragonfy 44 tidak terkumpul di pusat, namun tersebar di seluruh bagian galaksi. Oleh karena itu, ilmuwan mengatakan galaksi seperti ini menentang teori gravitasi dan seharusnya tidak bisa terbentuk.
"Tantangan terbesar kita sekarang adalah mengungkap misteri bagaimana galaksi jenis baru ini terbentuk. Apakah galaksi Dragonfy 44 adalah galaksi yang gagal terbentuk sempurna? Apakah mereka awalnya galaksi utuh namun terpengaruh oleh galaksi lain sehingga pecah? Atau apakah Dragonfy 44 adalah galaksi yang terlontar dari gugusannya dan tersesat di angkasa?" ujar Roberto Abraham, salah satu ahli antariksa di pusat observasi Keck, Gizmodo (18/05).
Senada dengan Roberto Abraham, pakar astronomi dari Universitas Yale, Pieter van Dokkum, mengatakan bila ini suatu keajaiban mengingat galaksi Dragonfy 44 bisa terus ada tanpa terpecah lebih jauh.
Lalu, apakah galaksi Dragonfy 44 adalah bukti kebesaran Tuhan yang baru saja ditemukan manusia?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teori saat ini menunjukkan bahwa untuk sebuah galaksi agar teratur seperti Bima Sakti kita dibutuhkan waktu miliaran tahun evolusi.
Baca SelengkapnyaNASA berhasil mengamati dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan dalam galaksi kerdil, sebuah temuan langka.
Baca SelengkapnyaTeleskop luar angkasa, James Webb berhasil menangkap sebuah objek berbentuk galaksi yang redup.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkapkan bahwa galaksi kerdil memiliki peran krusial dalam menciptakan cahaya awal di alam semesta.
Baca SelengkapnyaPertanyaan ini bagi Galileo Galilei dan Albert Einstein sulit terjawab. Ada beragam alasannya.
Baca SelengkapnyaPenemuan terbaru ungkap objek seberat lima kali massa Jupiter yang terbentuk seperti bintang, menantang pemahaman ilmiah perbedaan proses pembentukan planet.
Baca SelengkapnyaProses terjadinya batuan itu masih menjadi misteri para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaProses pembentukan planet mungkin tidak selalu berlangsung seperti yang kita bayangkan.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanan sejarah, banyak prediksi yang meleset menjadi pelajaran penting.
Baca SelengkapnyaSepasang lubang hitam masif memiliki massa gabungan sebesar 28 miliar kali massa Matahari.
Baca SelengkapnyaSelama ini ilmuwan astronomi masih bingung dan bertanya-tanya tentang konsep energi gelap. Energi yang misterius mengelilingi alam semesta.
Baca SelengkapnyaCara menghitung usia alam semesta juga bisa berdasarkan teori bahwa alam semesta terus berkembang atau memuai atau berekstrapolasi.
Baca Selengkapnya