Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

NASA Berambisi Manusia Bisa Hidup di Bulan

NASA Berambisi Manusia Bisa Hidup di Bulan ilustrasi bulan. ©shutterstock/Claudio Divizia.com

Merdeka.com - Howard Hu, pemimpin program pesawat luar angkasa Orion NASA, mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk membuat manusia dapat hidup di Bulan dalam waktu 10 tahun dari sekarang.

Dilansir dari BBC pada Senin (21/11), Hu mengatakan bahwa peluncuran roket Artemis pada Rabu (16/11), yang membawa Orion dan bagian dari misi untuk membawa astronot kembali ke Bulan, adalah hari bersejarah bagi penerbangan luar angkasa manusia. Orion pun diketahui telah berada sekitar 134.000 km (83.300 mil) dari Bulan.

Untuk misi pertama ini, meski tidak berawak, pesawat ruang angkasa Orion dilengkapi dengan 'manekin' yang akan mencatat dampak penerbangan tersebut pada tubuh manusia.

"Ini adalah langkah pertama yang kami ambil untuk eksplorasi ruang angkasa dalam jangka panjang, tidak hanya untuk Amerika Serikat tetapi juga untuk dunia," kata Hu kepada BBC, Minggu (20/11).

Hu menjelaskan bahwa jika penerbangan Artemis saat ini berhasil maka misi berikutnya adalah dengan awak, diikuti oleh yang ketiga di mana astronot akan mendarat di Bulan lagi untuk pertama kalinya sejak misi Apollo pada bulan Desember 1972 lalu.

"Misi saat ini berjalan dengan baik, semua sistem bekerja dan tim misi bersiap untuk penembakan mesin Orion berikutnya saat makan siang pada hari Senin untuk menempatkan pesawat ruang angkasa ke orbit Bulan," kata dia.

Salah satu fase paling kritis dari misi Artemis I adalah mengembalikan modul Orion dengan selamat ke Bumi. Orion akan masuk kembali ke atmosfer Bumi pada 11 Desember mendatang dengan kecepatan 38.000 km/jam (24.000 mph), atau 32 kali kecepatan suara dan perisai di bagian bawahnya akan mengalami suhu mendekati 3.000C.

Setelah keamanan komponen serta sistem Artemis diuji dan dibuktikan, Hu mengatakan rencananya adalah membuat manusia hidup di Bulan dalam dekade ini.

Sebagian besar alasan untuk kembali ke Bulan adalah untuk menemukan apakah ada air di kutub selatan satelit, tambahnya, karena itu dapat diubah untuk menyediakan bahan bakar bagi pesawat yang pergi lebih jauh ke luar angkasa.

"Kami akan mengirimkan orang ke permukaan dan mereka akan tinggal di permukaan itu dan melakukan sains," kata Hu.

Menurutnya, sangat penting bagi manusia untuk belajar banyak di luar orbit Bumi dan melakukan langkah besar.

"Misi Artemis memungkinkan kami memiliki platform dan sistem transportasi yang berkelanjutan yang memungkinkan kami mempelajari cara beroperasi di lingkungan luar angkasa yang dalam itu," ujarnya.

Reporter magang: Dinda Khansa Berlian (mdk/faz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NASA sebut Manusia Hidup di Bulan adalah Keniscayaan, Ini Alasannya
NASA sebut Manusia Hidup di Bulan adalah Keniscayaan, Ini Alasannya

NASA punya hitungan-hitungan sendiri kapan manusia khususnya warga AS bisa pindah ke Bulan.

Baca Selengkapnya
NASA Makin Serius Buat Pangkalan Luar Angkasa di Bulan
NASA Makin Serius Buat Pangkalan Luar Angkasa di Bulan

NASA sudah menandatangani kontrak dengan Thales Alenia Space untuk misi ini.

Baca Selengkapnya
Di Bulan akan Dipasang Tiang Lampu yang Tingginya Lebih dari Patung Liberty
Di Bulan akan Dipasang Tiang Lampu yang Tingginya Lebih dari Patung Liberty

Fungsinya untuk menerangi malam di Bulan yang cenderung terlalu gelap.

Baca Selengkapnya
NASA Berencana Pakai Robot Manusia untuk Jelajah Bulan dan Mars
NASA Berencana Pakai Robot Manusia untuk Jelajah Bulan dan Mars

Rencana ini barangkali masih jauh, tetapi NASA berkeinginan melakukan uji coba itu.

Baca Selengkapnya
20 Juli Peringati Hari Bulan Internasional, Ini Asal-Usul Sejarahnya
20 Juli Peringati Hari Bulan Internasional, Ini Asal-Usul Sejarahnya

Hari ini merupakan momen penting untuk merayakan pencapaian dan penjelajahan luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Astronot Sering Jatuh saat di Bulan, Ilmuwan Kembangkan Robot Pendamping
Astronot Sering Jatuh saat di Bulan, Ilmuwan Kembangkan Robot Pendamping

Alat ini dirancang karena selama misi Apollo, astronot tercatat sering terjatuh akibat gravitasi rendah Bulan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen China Terbangkan Tiga Astronaut ke Luar Angkasa untuk Misi Ambisius
FOTO: Momen China Terbangkan Tiga Astronaut ke Luar Angkasa untuk Misi Ambisius

Perjalanan astronaut ini dilakukan untuk melakukan eksperimen dalam bagian misi ambisius China mendaratkan manusia dan membangun pangkalan di Bulan.

Baca Selengkapnya
Selain Neil Armstrong, Deretan Astronot Ini juga Pernah ke Bulan
Selain Neil Armstrong, Deretan Astronot Ini juga Pernah ke Bulan

Selama sembilan misi Apollo, sebanyak 24 astronot telah mencapai Bulan. Kesuksesan ini ingin diulang.

Baca Selengkapnya
Cara 4 Relawan NASA Hilangkan Rasa Bosan saat Simulasi Hidup di Planet Mars, Salah Satunya Mainan Kartu
Cara 4 Relawan NASA Hilangkan Rasa Bosan saat Simulasi Hidup di Planet Mars, Salah Satunya Mainan Kartu

4 relawanmenyelesaikan 45 hari di habitat simulasi Mars NASA. Mereka menjalani berbagai tugas yang mereplikasi kondisi di Mars.

Baca Selengkapnya
Sempat Ada Hambatan saat Pesawat Luar Angkasa AS Mau Mendarat di Bulan
Sempat Ada Hambatan saat Pesawat Luar Angkasa AS Mau Mendarat di Bulan

Ini hambatan saat pesawat luar angkasa AS mau mendarat di Bulan.

Baca Selengkapnya
Elon Musk Mungkin Keburu Meninggal Sebelum Manusia ke Mars
Elon Musk Mungkin Keburu Meninggal Sebelum Manusia ke Mars

Waktu untuk mewujudkan manusia ke planet Mars lama. Sulit rasanya jika hal itu terjadi namun Elon Musk masih hidup.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengintip Persiapan Rusia Merakit Roket Canggih untuk Misi Meluncur ke Bulan
FOTO: Mengintip Persiapan Rusia Merakit Roket Canggih untuk Misi Meluncur ke Bulan

Rusia sedang menyiapkan roket Soyuz 2.1b untuk diluncurkan ke Bulan pada tanggal 11 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya