NASA Buka Lowongan Dengan Gaji Rp 263 Juta, Pekerjaan Hanya Tidur
Merdeka.com - NASA sedang menghelat riset yang membutuhkan sukarelawan yang akan diberi gaji sebesar 18.500 USD. Angka ini setara dengan Rp 263,3 juta.
Riset ini merupakan kolaborasi antara NASA dan European Space Agency (ESA), bersama dengan German Aerospace Center.
Mengutip laman Motherboard via Tekno Liputan6.com, Senin (1/4/2019), dalam riset kolaboratif ini, ketiganya akan meluncurkan studi bernama Artificial Gravity Bed Study (AGBRESA).
-
Apa yang Astronot NASA lakukan di luar angkasa? Seorang astronot biasanya bekerja di luar angkasa dalam jangka waktu 6 bulan lamanya. Mengutip Starlust, Selasa, (19/9), durasi seorang astronot bekerja di luar angkasa biasanya dipengaruhi oleh jenis misi dan tujuan seperti penelitian atau pemeliharaan alat.
-
Apa yang dilakukan Pesawat NASA? Pesawat NASA telah mendapat pencapaian luar biasa dengan secara resmi 'menyentuh' matahari, menyelam melalui atmosfer yang belum pernah dijelajahi sebelumnya yang dikenal sebagai corona.
-
Kenapa NASA menawarkan Rp 47 miliar? NASA menawarkan hadiah hingga USD 3 juta atau setara Rp 47 miliar bagi mereka yang berhasil menemukan cara cerdas untuk mengelola sampah di luar angkasa.
-
Di mana astronot bekerja? Dilansir dari indeed, gaji rata-rata astronot di NASA di tahun 2023 bergantung kepada posisi dan pengalaman kerjanya, dan dimulai dari USD 104,898 sampai USD 161,141 per tahunnya atau setara dengan Rp.1,6 milyar sampai Rp.2,4 milyar per tahunnya.
-
Dimana NASA akan menjelajah? Temuan ini juga bisa dijadikan eksplorasi lebih jauh oleh NASA kala mereka akan menjelajah ke Bulan pada 2026.
-
Siapa Astronot NASA yang tinggal lama di luar angkasa? Peggy Whitson Merupakan astronot wanita asal AS yang memiliki jumlah durasi perjalanan misi terlama yaitu 675 hari, dari hasil akumulasi perjalanannya selama di luar angkasa.
Studi akan menguji penggunaan gravitasi buatan, untuk mencegah atrofi otot dan tulang, yang mengganggu para astronot ketika mereka menghabiskan waktu yang lama di luar angkasa.
Pada studi tahap awal ini, lembaga antariksa tersebut bekerja sama dengan 24 partisipan yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12 perempuan.
NASA kini tengah mencari relawan perempuan dengan rentang usia antara 25-55 tahun untuk studi fase kedua yang dimulai pada musim gugur ini.
NASA akan memberikan bayaran yang sama, yakni USD 18.500 atau sekitar Rp 263,3 juta per orang untuk mengerjakan tugasnya selama 2 bulan.
Apa yang harus dilakukan partisipan? Rupanya, para partisipan diminta untuk tetap berbaring di tempat tidur dalam sebuah laboratorium di Jerman, selama 60 hari.
"Seluruh eksperimen, makan, dan kegiatan rekreasi akan dilakukan sambil berbaring," demikian menurut keterangan tertulis NASA.
Gerakan para partisipan dibatasi untuk mencegah penempatan ketegangan pada tubuh peserta lainnya. Hal ini dirancang untuk meniru efek gravitasi nol saat sedang ada di ruang angkasa.
Tempat tidur para partisipan ini dimiringkan enam derajat untuk memudahkan perpindahan cairan tubuh, seperti pada astronot di ruang angkasa.
Sekadar informasi, ini bukan pertama kalinya NASA menyelenggarakan studi mengenai dampak nol gravitasi terhadap tubuh manusia.
NASA sebelumnya melakukan studi serupa di International Space Station dan juga di Bumi. Para partisipan juga diminta untuk berbaring selama beberapa waktu dalam lingkungan yang diatur menyerupai ruang angkasa.
Pada studi yang sekarang ini, partisipan menjalani pengujian yang mensimulasikan semacam ruang gravitasi buatan.
Menurut rilis, dua per tiga dari peserta akan ditempatkan di ruangan dengan sentrifugal khusus dan diputar tiap hari untuk membuat darah mengalir.
Hasilnya akan dibandingkan dengan partisipan yang tidak menjalani perawatan ini.
"AGBRESA memungkinkan kita untuk mengatasi masalah atrofi otot yang disebabkan oleh penurunan berat badan," kata Ketua tim eksplorasi manusia dan robot di ESA, Jennifer Ngo-Anh dalam siaran persnya.
Eksperimen ini bertempat di sebuah lab bernama envihab milik German Aerospace Center Institute of Aerospace Medicine di Cologne, Jermen.
Selebihnya, para partisipan harus melakukan pekerjaan selama 89 hari. Ini terdiri dari dan termasuk di dalamnya 60 hari riset, 5 hari orientasi, dan 14 hari masa istirahat dan rehabilitasi yang dilakukan di awal dan akhir riset berlangsung.
Sumber: Tekno Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut daftar gajii ilmuwan astronomi di lembaga antariksa India.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar gaji plus bonus yang didapatkan astronot di dunia.
Baca SelengkapnyaBell mengakui mencari orang yang berkenan dikirim ke Mars amat sulit. Persyaratan yang harus dipenuhi orang tersebut juga tidak kalah ketatnya.
Baca SelengkapnyaMari membayangkan hidup di luar angkasa sebagai seorang Astronot.
Baca SelengkapnyaAda agenda harian yang dilakukan astronot ketika berada di luar angkasa. Berikut selengkapnya.
Baca SelengkapnyaNASA ingin segera mewujudkan mimpi manusia tinggal di Planet Mars. Oleh sebab itu, mereka membuka kesempatan.
Baca SelengkapnyaKemenhub meminta maskapai untuk memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat.
Baca SelengkapnyaBerikut lowongan kerja Tesla beserta gajinya. Ada yang minat?
Baca SelengkapnyaBerikut jadwal yang diatur NASA untuk astronotnya saat bertugas di Stasiun Ruang Angkasa.
Baca SelengkapnyaRencana ini barangkali masih jauh, tetapi NASA berkeinginan melakukan uji coba itu.
Baca SelengkapnyaTidur yang cukup juga penting bagi astronot yang sedang bertugas di stasiun luar angkasa.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah pola tidur para ilmuwan dunia mulai dari Nikola Tesla hingga Albert Einstein.
Baca Selengkapnya