NASA: Februari 2016 pecahkan rekor temperatur global tertinggi
Merdeka.com - Isu pemanasan global yang sering muncul di berbagai media, ternyata bukan isapan jempol belaka. Bulan Februari lalu, ternyata memecahkan rekor suhu Bumi terpanas.
Dilansir dari Daily Mail (14/3), NASA merilis sebuah data yang menunjukkan temperatur rata-rata permukaan global. Pada Februari lalu, temperatur rata-ratanya 1,35 derajat Celcius lebih tinggi daripada temperatur rata-rata bulanan pada tahun 1951 hingga 1980. Ini adalah temperatur tertinggi dalam sejarah manusia. Bahkan para ilmuwan menganggap hal ini sebagai 'keadaan iklim darurat.'
Keadaan ini memecahkan rekor yang terjadi hanya di bulan sebelumnya. Pada Januari 2016, temperatur rata-rata berada 1,13 derajat Celcius lebih tinggi dari temperatur rata-rata, menurut hasil data yang disediakan oleh Goddard Institute for Space Studies milik NASA.
-
Apa itu pemanasan global? Pemanasan global, atau yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai global warming, merupakan fenomena peningkatan suhu rata-rata di atmosfer, lautan, dan daratan Bumi secara bertahap.
-
Kenapa pemanasan global berbahaya? Meskipun tampak sepele, dampak dari pemanasan global sangat luas dan dapat mengancam keberlangsungan hidup berbagai spesies, termasuk manusia.
-
Bagaimana pemanasan global terjadi? Proses ini ditandai dengan kenaikan suhu permukaan bumi yang berlangsung selama puluhan hingga ratusan tahun.
-
Apa efek rumah kaca itu? Efek rumah kaca adalah proses yang terjadi ketika gas di atmosfer bumi memerangkap panas matahari.
-
Mengapa para ilmuwan memperingatkan tentang krisis iklim saat ini? 'Sangat penting untuk tidak melupakan krisis iklim saat ini, yang merupakan akibat dari emisi gas rumah kaca manusia,' tegas Dr. Eunice Lo, peneliti Perubahan Iklim dan Kesehatan di Universitas Bristol.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
Laporan dari NASA ini adalah laporan yang sangat penting bagi berlangsungnya iklim di Bumi. Para analis dari Weather Underground, Jeff Masters dan Bob Henson bahkan menyatakan bahwa laporan ini mengejutkan layaknya bom.
Sang analis juga menyatakan bahwa 'Pemanasan Arktik' adalah penyebab utama hal ini terjadi.
"Seperti ditunjukkan oleh tanda merah gelap dari laporan tersebut, sebagian besar dari Alaska, Kanada, Eropa timur, Rusia, serta samudera Arktik, berada pada temperatur 4.0 derajat Celcius lebih tinggi dari rata-rata," ungkap Masters dan Henson.
NASA pun juga mengamini bahwa lautan Arktik yang sebenarnya adalah lautan es, telah terekam satelit mengalami kenaikan permukaan, dan pertumbuhan es nya sangatlah lambat.
Di Februari ini kenaikan es rata-rata hanya 14,22 juta kilometer persegi. Ini adalah angka paling rendah di bulan Februari sepanjang satelit pernah merekam. Ini lebih rendah sejauh 1,16 juta kilometer persegi di bawah angka rata-rata bulanan tahun 1981 hingga 2010.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun situasinya kritis, masih ada solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak terburuk.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan di Eropa mengumumkan pada Kamis (5/10), 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaCuaca panas yang luar biasa ini telah memecahkan rekor suhu tertinggi.
Baca SelengkapnyaAda hal-hal yang bertalian antara Mars dan Bumi menurut ilmuwan ini.
Baca SelengkapnyaKenaikan suhu ini jadi yang tertinggi sejak Sistema Alerta Rio mulai melakukan pengukuran pada tahun 2014 lalu.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Death Valley pernah tercatat suhu serupa pada 2013 lalu yakni 129,2 F atau setara dengan 54 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaPada suatu masa ini pernah terjadi. Imbasnya bagi kehidupan begitu mengerikan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pemerintah daerah untuk waspada terhadap ancaman 'neraka' iklim.
Baca SelengkapnyaPotret bom dengan daya ledak paling terbesar sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaBMKG mendeteksi sejumlah kota besar di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Barat dilanda suhu panas
Baca SelengkapnyaPlanet ini punya suhu yang panas mencapai 430 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ledakan sinar gamma ini sudah diperingati sejak tahun 2002. Baru kejadian setahun lalu.
Baca Selengkapnya