NASA ingin 'cetak' pizza lewat printer
Merdeka.com - Salah satu yang menghambat pelaksanaan misi ke antariksa dalam jangka panjang adalah ketersediaan pangan. Oleh karenanya, NASA pun menjajaki upaya singkat dan mudah untuk menanggulanginya, yaitu dengan cara di-print.
Seperti yang dilansir oleh Stuff (23/5), hal ini mungkin saja terjadi karena adanya teknologi printer 3D. Dengan alat ini, semua benda bisa dicetak secara nyata sesuai dengan bentuk aslinya.
NASA sendiri kabarnya tidak main-main dengan ide ini. Mereka dilaporkan telah menggelontorkan uang senilai USD 125 ribu atau setara Rp 1,2 miliar khusus kepada bagian Riset sistem dan material untuk mengembangkan printer ini.
-
Kenapa NASA menawarkan Rp 47 miliar? NASA menawarkan hadiah hingga USD 3 juta atau setara Rp 47 miliar bagi mereka yang berhasil menemukan cara cerdas untuk mengelola sampah di luar angkasa.
-
Apa yang berhasil dicapai NASA baru-baru ini? Baru-baru ini pesawat luar angkasa NASA berhasil mengirimkan sinyal laser sejauh 466 juta kilometer, memecahkan rekor sebelumnya dan berpotensi mengubah penjelajahan terhadap tata surya.
-
Dimana NASA mendaratkan wahana antariksa? Dikutip dari laman NASA, program Viking ini merupakan proyek bersejarah AS yang pertama mendaratkan pesawat luar angkasa dengan aman di permukaan Mars.
-
Apa yang dikirim NASA dari luar angkasa? NASA mengumumkan penggunaan sistem komunikasi laser canggih di pesawat luar angkasa yang berjarak 31 juta km dari Bumi untuk mengirimkan video kucing definisi atau kualitas tinggi.
-
Dimana NASA akan menjelajah? Temuan ini juga bisa dijadikan eksplorasi lebih jauh oleh NASA kala mereka akan menjelajah ke Bulan pada 2026.
Adapun jenis masakan yang sedang dipersiapkan hanya satu jenis. Diperkirakan, makanan yang dipilih adalah pizza.
Hal ini dikarenakan pizza memiliki berbagai komponen pembentuk yang lengkap yang dibutuhkan oleh para astronot. Selain itu, pembuatannya juga cukup mudah dan bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Ide mengenai printer 3D khusus makanan sendiri bukanlah yang kali pertama ini disampaikan. Sebelumnya, ilmuwan asal Belanda juga mengupayakan ide serupa dengan memanfaatkan alga, dedaunan bit, dan serangga.
Printer ini bisa sangat berguna ketika wabah kelaparan atau kekeringan terjadi. Dengan begitu, manusia tidak akan kekurangan pangan.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Astronot sebelumnya pernah menggunakan pensil untuk menulis di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaMisi ini berhasil dilaksanakan pada tahun 2024 dengan menggunakan wahana Psyche.
Baca SelengkapnyaElon Musk berambisi membangun koloni di Mars, namun tantangan biaya dan kompleksitas bisa menghambat realisasi misi ini dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaNASA punya hitungan-hitungan sendiri kapan manusia khususnya warga AS bisa pindah ke Bulan.
Baca SelengkapnyaPernah gagal, bukan berarti membuat Amerika Serikat (AS) kapok untuk mengirim robot penjelajah ke Bulan.
Baca SelengkapnyaBadan Antariksa Amerika Serikat NASA saat ini tengah bekerja keras memecahkan masalah besar untuk misi ke bulan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah perkiraan biaya yang mesti Elon Musk keluarkan demi 40 ribu lebih satelit starlink bisa mengorbit.
Baca SelengkapnyaBerhasilnya transmisi ini menjadi tonggak awal untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang antariksa tata surya.
Baca SelengkapnyaAstroscale, perusahaan asal Jepang, telah menandatangani kontrak senilai USD90 juta dengan JAXA untuk misi pembersihan sampah antariksa.
Baca SelengkapnyaNano Satelit ini bertujuan untuk memetakan kondisi dan aktivitas di laut.
Baca SelengkapnyaRencana ini pada dasarnya sudah dicanangkan lama. Namun tak kunjung terealisasi karena beragam faktor.
Baca SelengkapnyaBerikut beragam faktor penyebab pengambilan sampel Mars dipertanyakan.
Baca Selengkapnya