NASA mengaku tak punya dana, rencana pergi ke Mars gagal?
Merdeka.com - NASA memiliki rencana jangka panjang untuk mendarat di Mars pada tahun 2030 mendatang. Rencananya memang matang dan masuk akal, namun kemungkinan hal itu akan sulit terealisasi. Pasalnya, agen antariksa Amerika Serikat tersebut akhirnya mengaku kalau tak punya dana.
Benar, dilansir dari BGR dan Ars Technica, NASA mengaku kalau untuk proyek semasif itu, yang meliputi pelontaran ke luar angkasa, pendaratan, dan kembali ke Bumi, ternyata NASA tak memiliki uangnya.
Rencana jangka panjang NASA bisa disimak melalui gambar berikut:
-
Apa kendala bawa orang ke Mars? Hanya saja, rencananya itu ditentang oleh ilmuwan NASA, Michele Thallter. Alasannya adalah persoalan teknologi.
-
Siapa yang meragukan misi Elon Musk ke Mars? Dikutip dari Futurism, Selasa (8/10), Wall Street Journal melaporkan, bahwa para ahli meragukan kemampuan Musk membawa manusia ke Mars dalam waktu dekat.
-
Apa yang jadi tantangan besar untuk misi ke Mars? Logistik untuk mencapai Mars juga menjadi tantangan besar. Hanya ada satu jendela setiap 26 bulan, ketika Mars dan Bumi sejajar cukup dekat untuk mengirim pesawat dengan bahan bakar minimal. Dalam 20 tahun ke depan, hanya ada sembilan jendela bagi SpaceX untuk meluncurkan Starship ke Mars.
-
Mengapa wisata ke Mars sangat sulit dilakukan? Dilansir dari Discover Magazine, Rabu (13/9), seorang arsitek luar angkasa dari Inisiatif Eksplorasi Luar Angkasa MIT Media Lab bernama Valentina Sumini mengatakan bahwa saat ini ada tantangan besar yang pada umumnya mencegah wisatawan mengunjungi Mars, utamanya adalah radiasi.
-
Apa misi dari pesawat ruang angkasa NASA yang akan dikirim ke Mars? Kini, rencananya sepasang pesawat ruang angkasa identik milik NASA yang membentuk misi Escape and Plasma Acceleration and Dynamics Explorer (ESCAPADE) akan menumpang roket Blue Origin New Glenn yang belum teruji.
-
Apa yang bisa mengakibatkan kerugian bagi manusia di Mars? Selama ini, medan magnet dan atmosfer Bumi melindungi manusia dari bahaya radiasi kosmik. Tanpa keduanya, akan berpotensi besar terpapar radiasi yang dapat merusak tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit degeneratif.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara NASA, William H. Gerstenmaier, pada Rabu (12/7) di acara rapat perangkat tenaga pendorong yang dihelat American Institute for Aeronautics and Astronautics.
"Saya tak bisa menentukan kapan manusia bisa ke Mars, dan alasannya benar-benar pada tingkat anggaran ini, kami tidak memiliki sistem yang tersedia untuk Mars," ungkap William.
Menurutnya pula, kendaraan untuk pendaratan masih belum bisa diraih NASA dalam anggaran dana sedemikian. Padahal, NASA sudah memiliki pesawat baru, seperti Orion, dan juga sistem luar angkasa baru yang bernama Space Launch System. Perangkat yang tentu super mahal tersebut memang bisa membawa manusia ke Mars, namun tidak bisa mendarat. NASA harus mendesain kendaraan pendartan yang bisa mendarat di permukaan Mars dan melontarkannya lagi ke Bumi.
Untuk saat ini, mungkin kita bisa katakan kalau misi Mars telah gagal. Meski demikian, misi Mars tidak dibatalkan. NASA harus mendapatkan pendanaan yang lebih banyak lagi dalam beberapa tahun ke depan dan melakukan pengupayaan yang lebih lagi. Cara lainnya adalah membuat solusi yang lebih murah. Namun hal ini tentu sulit diambil karena resiko yang besar.
Gerstenmaier sendiri juga menyatakan kalau meski kita belum bisa ke Mars, NASA sedang memperluas misi Bulan, termasuk mendirikan basis NASA di sana.
"Jika kita menemukan ternyata ada air di Bulan, dan kita ingin melakukan operasi yang lebih luas di Bulan untuk meyakinkan hal tersebut, kita bisa melakukannya dengan proyek Deep Space Gateway untuk mendukung eksplorasi lebih luas dari permukaan Bulan," ungkapnya.
Meski demikian, bukan berarti proyek ke Bulan tetap murah. Sebagai gambaran, Space Launch System yang terbang setahun sekali, menelan biaya lebih dari 1 triliun dollar.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Senat bahkan tak segan-segan akan membatalkan anggaran misi Planet Mars.
Baca SelengkapnyaBerikut beragam faktor penyebab pengambilan sampel Mars dipertanyakan.
Baca SelengkapnyaElon Musk berambisi membangun koloni di Mars, namun tantangan biaya dan kompleksitas bisa menghambat realisasi misi ini dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBiaya menjadi salah satu pertanyaan besar bila berwisata ke Planet Mars suatu saat dibuka. Ini jawabannya.
Baca SelengkapnyaTak mudah membawa 1 juta orang ke Planet Mars. Ini Jawabannya.
Baca SelengkapnyaDulu program manusia ke Bulan dengan misi Apollo terus diusahakan hingga sukses. Namun kini upaya untuk kembali ke Bulan nampak sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaWaktu untuk mewujudkan manusia ke planet Mars lama. Sulit rasanya jika hal itu terjadi namun Elon Musk masih hidup.
Baca SelengkapnyaElon Musk bisa mengirimkan ribuan satelit ke orbit rendah Bumi. Wajar jika pertanyaan itu muncul.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa ahli luar angkasa itu merekomendasikan ISS jangan dihancurkan.
Baca SelengkapnyaElon Musk membantah kabar bahwa dirinya akan mendonorkan sperma untuk kehidupan di Mars.
Baca SelengkapnyaPersaingan China dan Amerika Serikat (AS) makin meluas hingga dulu-duluan ke planet Mars.
Baca Selengkapnya