NASA yakin bulan milik Saturnus dan Jupiter dihuni alien
Merdeka.com - Bulan planet Saturnus, Enceladus, dan bulan milik Jupiter, Europa diklaim NASA (National Aeronautics and Space Administration) berpotensi dihuni oleh alien.
Seperti yang dilansir oleh Daily Mail (28/10), Enceladus dan Europa adalah jenis bulan atau satelit yang permukaannya tertutup lapisan es tebal. Nah, di bawah es itu lah NASA yakin terdapat samudra luas yang dipenuhi mikroba atau hewan asing alias alien.
Untuk menemukan alien di Enceladus, NASA sudah mengirim pesawat luar angkasa Cessini. Cessini bertugas terbang ke bagian kutub selatan Enceladus di ketinggian 30 mil. Dari sana, Cessini bakal meneliti air dan gas yang disemburkan dari Enceladus.
-
Apa yang ditemukan di bawah permukaan Bulan? Jadi Misteri selama miliaran tahun yang berada di bawah permukaan Bulan baru saja diungkap para ilmuwan berkat program luar angkasa China.
-
Bagaimana penemuan struktur tersembunyi di Bulan dilakukan? Tahun 2018, roket Chang’e-4 dari Badan Antariksa Nasional China (CNSA) menjadi wahana pertama yang mendarat disisi jauh atau tergelap Bulan. Chang’e-4 mengambil gambar-gambar luar biasa dari kawah dan sampel mineral, hal ini memberikan wawasan terkait struktur-struktur yang membentuk 1.000 kaki pertama permukaan bulan.
-
Dimana es di Bulan terbentuk? Di dalam ekor magnet, mungkin ada proses pembentukan tambahan atau sumber air baru yang tidak secara langsung terkait dengan implantasi proton angin surya,'
-
Bagaimana es terbentuk di Bulan? Diduga, gelombang elektron ini mencapai Bulan saat Bulan melintas masuk dan keluar dari ekor magnet Bumi yang ditinggalkan saat Bumi bergerak melalui ruang angkasa.
-
Apa yang ditemukan di Bulan? Ahli geologi menemukan batuan granit dengan ukuran besar di Bulan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di permukaan Bulan? Beberapa khas permukaan Bulan berbentuk gelap atau kerap disebut sebagai maria, yang di banyak negara disebut sebagai “Manusia di Bulan“ kini telah diketahui usianya.
Menurut NASA, sampai saat ini Cessini masih berhasil mengumpulkan satu tetes air saat melintasi Enceladus dengan kecepatan 30.600 kilometer per jam. Tetapi, NASA percaya satu tetes air itu cukup untuk menjawab beberapa misteri dari Enceladus.
Sayangnya, hasil analisis data Cessini disebut baru akan selesai dalam beberapa bulan ke depan.
"Ini adalah sebuah langkah besar menuju era baru eksplorasi dunia laut yang ada di tata surya. Langkah ini berpotensi memberikan bukti adanya kehidupan di luar Bumi," ujar Curt Niebur, ilmuwan dalam misi Cessini NASA.
Di sisi lain, NASA juga meyakini ada sebuah laut asin luas di bawah daratan es Europa. Ilmuwan dari Caltech mengungkapkan bila manusia bisa mencari tanda-tanda kehidupan di retakan permukaan es Europa. Retakan itu disebut hasil dorongan kuat air yang berusaha keluar dari bawah es.
Konsep robot NASA yang dipakai untuk meneliti Europa"Kita telah mengetahui sejak lama bahwa permukaan es segar Europa, yang ditutupi dengan retakan dan pegunungan, adalah tanda keberadaan dari laut asin yang luas tepat di bawahnya," kata ilmuwan Caltech, Mike Brown.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta alien masih menjadi perdebatan, namun terdapat beberapa temuan ilmiah yang menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaSudah sejak lama sebenarnya keberadaan es di Bulan. Namun asal-muasalnya masih belum terkuak.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini membuka kemungkinan terkait tanda-tanda kehidupan di luar Bumi
Baca SelengkapnyaPada 28 Agustus 1789, seorang astronom Inggris yang terkenal, William Herschel, melakukan penemuan yang bersejarah dengan menemukan Enceladus.
Baca SelengkapnyaNASA melakukan penelitian ini dan menemukan setidaknya 17 planet di luar tata surya yang berpotensi dihuni.
Baca SelengkapnyaPlanet berbentuk bola mata manusia diduga ilmuwan ada di luar tata surya.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan di seluruh dunia semakin optimis dalam mencari tanda-tanda kehidupan di planet yang berada di luar tata surya kita.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap bahwa atmosfer tipis di Bulan terbentuk akibat dampak meteor yang terus-menerus menghantam permukaannya.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar objek unik luar angkasa yang dirilis oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA)
Baca SelengkapnyaProses terjadinya batuan itu masih menjadi misteri para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaCincin Saturnus Bakal Menghilang, NASA Ungkap Kapan Waktunya
Baca SelengkapnyaPlanet itu berjarak 73 tahun cahaya dari Bumi, memiliki radius yang dua kali lebih besar dari Bumi, dan massa yang 4,78 kali lebih besar dari massa Bumi.
Baca Selengkapnya