Negara-negara ASEAN harus fokus ciptakan startup decacorn
Merdeka.com - Managing Director Google Asia Pacific dan India, Rajan Anandan mengharapkan agar negara-negara ASEAN mau meningkatkan jenis startup baru. Maksudnya sudah tak lagi berbicara unicorn namun memikirkan bagaimana menciptakan decacorn.
Sekadar diketahui, Decacorn ini merupakan perusahaan rintisan digital yang memiliki nilai valuasi lebih dari USD 10 miliar. Sementara unicorn adalah rintisan digital company yang memiliki valuasi di atas USD 1 miliar.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, kini di ASEAN baru terdapat 7 unicorn perusahaan rintisan digital. Empat di antaranya berada di Indonesia, antara lain Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Apa itu unicorn dalam dunia startup? Unicorn adalah istilah yang dipakai dalam industri modal ventura untuk menggambarkan perusahaan rintisan swasta dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
-
Dimana produk UMKM Cianjur dijual di pasar ASEAN? Tahun lalu sejumlah produk UMKM yang sudah memiliki pasar di sejumlah negara ASEAN, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam seperti radio antik dan sambal honje dengan omzet per bulan sekitar ratusan juta rupiah,“ kata Epra, mengutip ANTARA.
-
Siapa yang mendukung UMKM go digital? Pemerintah berkolaborasi dengan UMKM dan e-commerce untuk menjalankan program, antara lain Gerakan Bangga Buatan Indonesia, ASEAN Online Sale Day, dan Hari Belanja Online Nasional.
"Jadi kita harus memanfaatkan bersama untuk peningkatan ekonomi negara-negara ASEAN," kata Menteri Rudiantara dikutip dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) saat diskusi ‘Enabling e-commerce and e-payment’, Jumat (27/4).
Di sisi lain, dikatakan pria yang akrab disapa Chief Ra ini, sudah saatnya negara-negara ASEAN bersatu dalam mengembangkan ekonomi digital. Tujuannya agar saling memberikan manfaat satu sama lain. Terlebih hal tersebut seperti amanah dari Adam Malik, salah satu pendiri ASEAN.
Workshop ini merupakan kick-off pertemuan official pertama dari para Board of Governors yang tergabung dalam Digital ASEAN Project yang dibentuk pada Annual Meeting WEF di Davos, Swiss bulan Januari 2018.
Menkominfo yang juga menjadi salah satu dari empat menteri ASEAN yang menjadi Board of Advisor Digital ASEAN. Dalam workshop ini dibahas berbagai topik seperti cyber security, cross-border data flows, enabling e-commerce and e-payments, digital access, dan digital human resources.
(mdk/ara)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui program Prakerja, pemerintah menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, menjangkau hingga 18 juta penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaDalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar startup unggul versi platform LinkedIn.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Forbes.com, 13 negara dan beberapa wilayah masuk dalam katagori tersebut.
Baca SelengkapnyaSebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia bisa menjadi market dalam digital economy
Baca SelengkapnyaIndonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara global, Indonesia bahkan mengalahkan Jerman dalam jumlah startup.
Baca SelengkapnyaProgram akselerator ini akan berfokus untuk menjaring startup dengan model bisnis Direct-to-Consumer (D2C) terutama bidang retail dan kecantikan (beauty).
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaTujuh startup terpilih telah menampilkan inovasi digitalnya yang berkolaborasi dengan Telkomsel dan AppWorks.
Baca Selengkapnya