Nilai Belanja Konsumen di Toko Aplikasi Capai Rp 465 Triliun
Merdeka.com - Nilai belanja konsumen di toko aplikasi baik Google Play maupun App Store menyentuh angka USD 32 miliar atau setara Rp 465 triliun, pada kuartal pertama 2021.
Informasi ini berdasarkan laporan terbaru dari firma intelijen pasar App Annie. Mengutip NDTV, Minggu (4/4), nilai belanja di kuartal pertama 2021 menjadi yang terbesar di antara tahun-tahun sebelumnya.
Kenaikan nilai belanja konsumen di toko aplikasi meningkat 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
-
Dimana pengeluaran mingguan barang digital anak muda mencapai Rp22-28 miliar? Di Pontianak, pengeluaran mingguan untuk barang digital mencapai Rp22-28 miliar.
-
Bagaimana pengguna iPhone menghabiskan uang? Rata-rata, pengguna iPhone menghabiskan dua kali lipat lebih banyak, yakni sekitar USD117 per hari, sedangkan pengguna Android hanya menghabiskan USD62 per hari.
-
Apa yang Apple jual di toko online? Apple menjual iPhone rekondisi melalui toko online dengan harga beberapa ratus dolar lebih murah dari harga biasanya.
-
Bagaimana pengguna TikTok berbelanja dibandingkan non-pengguna? Dalam acara TikTok Mega Sale Insight 2024 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (18/9), Sitaresti Astarini, Head of Business TikTok Indonesia, mengungkapkan bahwa pengguna TikTok berbelanja 1,6 kali lebih sering dibandingkan non-pengguna.
-
Mengapa aplikasi belanja lebih cocok untuk iOS? Selain itu, tagihan rata-rata belanja dalam aplikasi empat kali lebih tinggi untuk pengguna iOS. Oleh sebab itu, jika Anda ingin mengembangkan aplikasi belanja seluler, pengembangan iOS akan sangat masuk akal.
-
Bagaimana pengguna Android membeli iPhone? Pengguna Android yang membeli iPhone, yaitu sebanyak 10—15% dari semua pembeli iPhone dalam suatu kuartal, secara tidak mengherankan, banyak yang membeli iPhone lawas.
Diperkirakan kenaikan nilai belanja konsumen di toko aplikasi, baik Google Play maupun App Store dipicu oleh pandemi Covid-19.
Pada masa pandemi, orang memang cenderung menghabiskan waktu di depan perangkatnya, di sinilah pengguna melakukan pembelian atas berbagai aplikasi sejak awal 2020.
App Annie menyebut, para pengguna smartphone menghabiskan setidaknya USD 9 miliar lebih banyak pada aplikasi dan gim ketimbang pada kuartal pertama 2020.
Dalam hal pertumbuhan berdasarkan platform, App Annie mencatat, pertumbuhan pada kuartal pertama 2021 terbagi rata, baik Android maupun iOS.
"Belanja konsumen tumbuh 40 persen dari tahun ke tahun, menjadi USD 21 miliar (Rp 305 triliun) di iOS. Dengan persentase yang sama dari tahun ke tahun, pertumbuhan belanja di Google Play tumbuh menjadi USD 11 miliar (Rp 160 triliun)," kata App Annie dalam keterangannya.
Jumlah Unduhan Meningkat
Tidak hanya total nilai belanja yang meningkat, jumlah unduhan aplikasi pun tumbuh signifikan. App Annie mencatat, unduhan di App Store dan Google Play jika digabungkan naik 10 persen menjadi 31 miliar unduhan pada periode ini.
Pengeluaran konsumen di Google Play terbanyak berasal dari aplikasi gim, sosial, dan hiburan. Sementara di App Store, pengeluaran terbanyak konsumen berasal dari aplikasi kategori gim, foto dan video, serta hiburan.
Sementara, pertumbuhan unduhan terbesar berasal dari aplikasi kategori sosial, tools, dan finansial. Kategori lain yang juga tumbuh adalah cuaca (40 persen) dan kencan (35 persen).
Lain halnya dengan App Store, kategori aplikasi yang paling banyak diunduh adalah gim, keuangan, dan jejaring sosial. Namun, pertumbuhan yang menonjol adalah aplikasi kesehatan dan kebugaran, di mana unduhannya naik 25 persen dibanding kuartal 1 2020.
Adapun aplikasi teratas berdasarkan unduhan, belanja konsumen, dan jumlah pengguna aktif bulanan di App Store dan Google Play masing-masing adalah TikTok, YouTube, dan Facebook.
Kendati begitu App Annie juga mencatat, aplikasi pesan Signal muncul sebagai aplikasi yang tumbuh paling cepat berdasarkan unduhan dan jumlah pengguna aktif bulanan. Telegram di posisi tiga dalam hal unduhan dan nomor dua dalam pengguna aktif bulanan.
Tumbuh Pesat Game
Berdasarkan kategori, tampaknya aplikasi berjenis gim merupakan yang paling banyak dibeli pengguna. Total nilai belanja pengguna smartphone untuk aplikasi gim melampaui kategori lain, dengan total USD 22 miliar (Rp 319 triliun).
App Annie mencatat, gamers di platform iOS mengeluarkan sekitar USD 13 miliar (Rp 188 triliun), meningkat 30 persen dibanding tahun lalu.
Sementara gamers di Android menghabiskan USD 9 miliar (Rp 130,1 triliun), naik 35 persen dibandingkan tahun lalu.
App Annie juga mengatakan, ada 1 miliar gim yang diunduh tiap minggunya pada kuartal pertama 2021. Hal ini memperlihatkan ada kenaikan 15 persen dibanding 2020 dan 35 persen dibanding rata-rata mingguan pada kuartal pertama 2019.
Unduhan aplikasi gim di Google Play meningkat 20 persen dibandingkan tahun lalu, hingga kini mencapai 11 miliar unduhan.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRImo mencatatkan pencapaian yang impresif hingga akhir Triwulan II 2024.
Baca SelengkapnyaTransaksi tersebut berasal dari aplikasi digital Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri.
Baca SelengkapnyaSuper apps BRImo, hingga Kuartal II-2024, telah memiliki 35,2 juta pengguna.
Baca SelengkapnyaTransaksi penggunaan aplikasi BRImo telah mencapai Rp2.584 triliun per Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPengguna BNI Mobile Banking mencapai 16,9 juta nasabah pada kuartal I-2024.
Baca SelengkapnyaTransaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga mendongkrak efisiensi dan produktivitas.
Baca SelengkapnyaGMV adalah nilai pengukuran dari total penjualan barang dalam jangka waktu tertentu yang umumnya digunakan pada marketplace, ecommerce, atau online shop.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor pendorong kenaikan harga Bitcoin di antaranya menangnya Donald Trump menjadi Presiden AS.
Baca SelengkapnyaAda perilaku yang teramati konsumen belanja online terutama saat ada mega sale. Berikut adalah pola perilaku konsumen.
Baca SelengkapnyaTikTok Shop maskin digemari warga Amerika seriakt, meskipun pemerintah berencana untuk memblokir aplikasi tersebut.
Baca SelengkapnyaAngka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei dari MetrixLab pada tahun 2024, sinergi Tokopedia dan ShopTokopedia juga menarik lebih banyak pengguna loyal.
Baca Selengkapnya