NSA suntikkan malware ke 50 ribu PC untuk sadap informasi
Merdeka.com - Mantan kontraktor NSA Edward Snowden ternyata belum berhenti membeberkan penyadapan yang dilakukan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dalam beberapa tahun terakhir.
Di antaranya bocoran dari Snowden adalah NSA menggunakan malware untuk menyadap informasi dari puluhan ribu komputer di dunia.
Snowden yang beberapa informasinya terbukti akurat, menyebutkan bahwa NSA tersebut telah menginfeksi 50 ribu jaringan komputer di seluruh dunia melalui program malware, di mana program ini adalah program ilegal yang biasa digunakan peretas untuk menyusup ke ke pengguna PC.
-
Siapa yang diduga sebagai sumber kebocoran data PDN? 'Kpd Yth @meutya_hafid pimpinan Komisi 1 DPR, kami mendapatkan data telak nan luar biasa bahwa kebocoran PDN diduga kuat berasal dari orang dalam sejak 11 Oktober 2022. Nama'y: Dicky Prasetya Atmaja. Dia bekerja di LintasArta. Dialah saksi mahkota, kok bisa? Thread! (``,)' tulisnya.
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Siapa yang meretas situs Mossad? Pada 2013, kelompok peretas atau hacker Anonymous mengaku telah meretas situs milik badan intelijen Israel yang terkenal sebagai agen mata-mata terbaik dunia, Mossad.
-
Apa yang dimaksud dengan 'Kotak Pandora' dalam konteks kebocoran data PDN? 'Dicky Prasetya Atmaja harus diperiksa+dilindungi kalo perlu masuk program LPSK. Dialah pembuka 'kotak Pandora' Kok bisa bocorin akses VPN dari PDN secara VULGAR alias mudah digoogle!!?? Sengaja/reverse psychology/ditumbalin? Google aja 'Dokumen Pusat Data Nasional',' unggah @kafiradikalis.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
Praktik penyebaran malware inipun disebut sebagai Computer Network Exploitation atau biasa disingkat dengan CNE dan dikelola oleh suatu tim dari NSA bernama Tailored Access Operations. Sebagian besar operasi CNE berlangsung di kawasan Eropa, Amerika Selatan, dan Asia.
Adapun targetnya ialah perusahaan penyedia layanan internet, operator telekomunikasi, dan perusahaan lain yang biasa mengumpulkan informasi pengguna dengan sistem log-in.
Salah satu perusahaan yang menjadi korban dari serangan malware buatan NSA ini ialah operator terkemuka di Belgia, Belgacom.
Cara kerjanya, setelah jaringan terinfeksi, malware tersebut nantinya mampu memberikan akses kepada NSA untuk membuka sejumlah informasi tanpa perlu bersusah payah lagi.
Uniknya, ketika tertanam di suatu jaringan, malware tersebut dapat diaktifkan maupun dimatikan secara manual dari jarak jauh hanya dengan menekan sebuah tombol.
Setelah itu, giliran Tailored Access Operations (TSA) yang bekerja. TSA merupakan sekelompok hacker yang bekerja di bawah naungan NSA.
Salah satu tugas sakralnya ialah membantu pihak intelijen dalam mengumpulkan sejumlah informasi dan data dari jaringan komputer target maupun musuh negara. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belanja anggaran Kominfo mencakup pemeliharaan dan operasional BTS 4G Rp1,6 triliun.
Baca SelengkapnyaKirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaSerangan siber yang meminta tebusan paling tinggi terjadi pada perusahaan teknologi TI terbesar asal Amerika Serikat (AS), Kaseya.
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher merilis kunci enkripsi secara cuma-cuma kepada pemerintah Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa hacker yang paling ditakuti di dunia. Ada juga yang paling dicari karena aksinya yang sangat merugikan.
Baca SelengkapnyaSerangan siber Ransomware Brain Chiper menyerang Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengakui pelaku ransomware meminta tebusan.
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher mengakui bobol data PDNS 2 tak sulit.
Baca SelengkapnyaBudi Arie telah mengirimkan surat kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait kebocoran data 6 juta NPWP itu.
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca Selengkapnya