Numerology hanya seni yang bersifat deskriptif bukan prediktif

Merdeka.com - Sampai sekarang masalah Numerology, mitos sekaligus persepsi yang menyertainya masih menjadi polemik. Ada yang mempercayai, tidak sedikit pula yang menganggapnya hanyalah imajinasi manusia saja.
Dalam sejarah, Numerology memiliki kaitan erat dengan ramalan yang akan terjadi di masa mendatang. Tidak hanya ramalan baik saja, ada juga yang menghubungkan angka tertentu dengan suatu kejadian atau hal negatif, contohnya angka 666 adalah simbol setan.
Di era modern, Numerology memiliki beragam aspek kajian berdasarkan dari mana budaya yang membawa ilmu tersebut dan siapa yang menyebarkannya. Contohnya saja, Phytagoras menganggap Numerology adalah sebuah kajian ilmu hitung yang sedikit memiliki unsur 'jiwa' di dalamnya.
Di era Romawi juga tidak jauh berbeda, pihak Gereja menghubungkan angka-angka khusus ke sebuah peristiwa atau suatu hal. Dalam agama Islam, ada beberapa angka yang dianggap bagus, khususnya angka-angka ganjil. Tidak hanya berhenti dalam suatu
budaya atau agama saja, dalam kajian ilmu pengetahuan, Numerology juga memiliki peran yang cukup sentral.
Menurut Wikipedia, dalam ilmu keantariksaan atau astrologi, angka 0 sampai 9 adalah representasi dari tata surya kita. Bahkan, dalam permainan atau juga perjudian, banyak orang mengharap 'tuah' dari angka-angka keberuntungan yang mereka percaya.
Numerology: Antara mitos dan persepsi
Numerology angka 06 (angka setan?)
Numerology angka 07 (angka baik?)
Numerology angka 08 (angka keberuntungan?)
Numerology angka 09 (angka tertinggi?)
Numerology angka 10 (angka sempurna?)
Numerology angka 11 (angka istimewa?)
Numerology angka 12 (angka unik?)
Numerology hanya seni yang bersifat deskriptif bukan prediktif
Sayangnya, walaupun banyak orang bahkan ilmuwan percaya akan ada sesuatu di balik semua angka, namun tidak sedikit orang yang menganggap mempercayai arti sebuah angka atau penanggalan adalah hal yang lucu. Menurut analis dan orang-orang yang tidak percaya akan adanya 'sesuatu' di dalam angka mengatakan bahwa semua hal yang terjadi itu tidak ada sangkut pautnya dengan angka atau tanggal.
Kaum rasionalis memandang secara skeptis akan arti dari sebuah angka atau tanggal. Mereka beranggapan bahwa tidak ada bukti yang dapat menjelaskan secara ilmiah akan arti-arti tersebut. Apabila memang terjadi suatu peristiwa tepat di tanggal yang dipercaya memiliki kekuatan khusus, menurut mereka itu hanyalah kebetulan semata.
Memang, polemik Numerology, angka, tanggal, mitos, kepercayaan, tahayul, legenda dan sejenisnya tersebut masih terus diperdebatkan karena belum ada bukti secara ilmiah yang dapat menjelaskan semua hal tersebut. Tidak hanya itu saja, mereka juga mengatakan bahwa orang-orang yang percaya akan ada 'sesuatu' di balik angka atau tanggal hanyalah karena persepsi serta menggabung-gabungkan suatu kejadian saja.
Bahkan ketika internet mulai berkembang pesat seperti ini, Numerology dan angka sekaligus tanggal seperti 06/06/06, 09/09/09 atau 12/12/12 (besok) yang memiliki arti khusus dapat menyebar secara cepat dibandingkan beberapa puluh tahun lalu.
Oleh karenanya, dengan penyebaran informasi secara cepat dan meluas, tidak sedikit orang yang akhirnya terpengaruh dan percaya akan arti sebuah angka atau tanggal.
Beberapa analis Numerology serta mitos terkait mengatakan bahwa Numerology hanyalah seni yang bersifat deskriptif bukan prediktif. Numerology hanya digunakan sebagai patokan agar orang lebih berhati-hati dalam beraktivitas atau juga agar lebih giat lagi dalam melakukan sesuatu. Semuanya kembali pada individu masing-masing, bukan ditentukan oleh angka atau penanggalan. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya