Oksigen ditemukan di 12 Miliar tahun cahaya jauhnya dari Bumi
Merdeka.com - Mungkin cita-cita umat manusia untuk menginvasi planet lain dan meninggalkan Bumi hanya angan-angan. Pasalnya, elemen kunci untuk hidup, yakni oksigen, berada sangat jauh dari jagat raya tempat kita tinggal.
Dilansir dari Daily Mail, para astronom untuk pertamakalinya dalam sejarah berhasil secara akurat mengukur jumlah oksigen di galaksi yang berjarak 12 Miliar tahun cahaya dari Bumi.
Sebuah galaksi yang diberi nama COSMOS-1908, terdiri dari hanya 20 persen dari oksigen yang ada di matahari. Di matahari sendiri hanya ada sedikit tingkatan oksigen. Oksigen pun sebenarnya muncul di dalam bintang dan terlepas ke udara antar bintang ketika bintang tersebut mati.
-
Apa yang ditemukan astronom? Astronom dunia telah mengonfirmasi penemuan sebuah planet yang memiliki kecepatan orbit yang tinggi. Planet yang baru ditemukan tersebut adalah TOI-1347 b. Ia mengorbit bintangnya hanya selama 20 jam 24 menit atau 0,85 hari.
-
Bagaimana astronom menghitung jumlah galaksi? Perhitungan 2 triliun galaksi pun masih berupa perkiraan berdasarkan konversi gambar 3D dari teleskop luar angkasa, Hubble dan mode matematis yang membantu para astronom untuk menemukan galaksi lain sekitar 100-200 milliar dari sebelumnya.
-
Apa yang ditemukan astronom di luar angkasa? Astronom telah menemukan sebuah reservoir air raksasa di sudut terpencil alam semesta, mengorbit sebuah quasar yang berjarak lebih dari 12 miliar tahun cahaya.
-
Apa yang diukur di luar angkasa? Namun, bukan berat yang diukur, melainkan massa dari tubuh. Massa sama halnya seperti berat yang diukur dalam satuan pon atau kilogram.
-
Siapa yang menemukan oksigen gelap? Profesor Andrew Sweetman dari The Scottish Association for Marine Science menyatakan bahwa penemuan oksigen laut dalam ini sebenarnya sudah diketahui sejak 2013.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius.
Penemuan tersebut memberi sedikit harapan tentang berbagai detil dari galaksi-galaksi yang jauh dari galaksi Bima Sakti. Astronom juga melihat bahwa hal tersebut merupakan potensi galaksi, atau galaksi yang masih muda dan belum membentuk kehidupan.
Dari hal ini juga bisa dilakukan studi tentang bagaimana cara sebuah galaksi berkembang dari masa ke masa, untuk memperkuat teori Big Bang.
Profesor Alice Shapley, seorang astronom dari University of California, menyatakan bahwa "ini adalah galaksi terjauh di mana jumlah oksigen bisa diukur. Hal ini mengingatkan pada bagaimana Bumi terjadi miliaran tahun lalu, di mana hanya ada sedikit oksigen juga." Yap, di awal galaksi ini terbentuk, oksigen merupakan elemen paling kecil, di mana hidrogen dan helium-lah yang paling besar.
COSMOS-1908 pun juga tak sebesar galaksi Bima Sakti. Galaksi baru tersebut hanya berisi 1 Milyar bintang, dibandingkan dengan galaksi kita yang terdiri dari 100 Milyar bintang.
Keck Observatory d Hawaii, tempat penelitian MOSFIRE © REUTERSPenemuan ini merupakan prestasi tersendiri bagi para peneliti yang tergabung dalam Multi-Object Spectrometre for Infrared Exploration, atau MOSFIRE, yang melakukan oservasinya di Keck Observatory di Hawaii. Hal ini dikarenakan, sebelumnya teknologi luar angkasa sebenarnya bisa mengukur jumlah oksigen di galaksi yang berjarak dekat, tanpa menghasilkan apa-apa. Sebaliknya, MOSFIRE justru menemukan oksigen di galaksi yang sangat jauh.
Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Astrophysical Journal Letters, membuatnya jadi penelitian yang pertama kali mengukur kadar oksigen di galaksi yang jauh.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reservoir air ini sangat besar, diperkirakan mengandung air sebanyak 140 triliun kali volume seluruh lautan di Bumi
Baca SelengkapnyaPenemuan ini update dari temuan sebelumnya yang menyatakan ada air dengan volume besar di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini memberikan perspektif unik tentang proses pembentukan elemen-elemen awal di galaksi selain Bima Sakti
Baca SelengkapnyaNamun ilmuwan harus meneliti lebih lanjut terkait planet baru ini.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan ilmuwan yang berhasil menemukan jawaban teka-teki bintang pertama terbentuk.
Baca SelengkapnyaCincin Einstein ini merupakan sebuah objek gravitasi di luar angkasa yang sangat langka.
Baca SelengkapnyaCara menghitung usia alam semesta juga bisa berdasarkan teori bahwa alam semesta terus berkembang atau memuai atau berekstrapolasi.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkapkan bahwa galaksi kerdil memiliki peran krusial dalam menciptakan cahaya awal di alam semesta.
Baca SelengkapnyaSinyal ini merupakan radiasi elektromagnetik frekuensi radio yang mampu melepas energi dalam jumlah besar.
Baca SelengkapnyaGalaksi Bima Sakti termasuk galaksi spiral cakram terbesar dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 12.000 tahun cahaya.
Baca SelengkapnyaPlanet ini masuk dalam kategori planet orbit pendek yang berada di luar tata surya Bima Sakti.
Baca SelengkapnyaDengan perhitungan itu ilmuwan juga bisa menentukan lokasi benda-benda langit di luar angkasa.
Baca Selengkapnya