Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Oksigen ditemukan di 12 Miliar tahun cahaya jauhnya dari Bumi

Oksigen ditemukan di 12 Miliar tahun cahaya jauhnya dari Bumi Ilustrasi ledakan supernova. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Mungkin cita-cita umat manusia untuk menginvasi planet lain dan meninggalkan Bumi hanya angan-angan. Pasalnya, elemen kunci untuk hidup, yakni oksigen, berada sangat jauh dari jagat raya tempat kita tinggal.

Dilansir dari Daily Mail, para astronom untuk pertamakalinya dalam sejarah berhasil secara akurat mengukur jumlah oksigen di galaksi yang berjarak 12 Miliar tahun cahaya dari Bumi.

Sebuah galaksi yang diberi nama COSMOS-1908, terdiri dari hanya 20 persen dari oksigen yang ada di matahari. Di matahari sendiri hanya ada sedikit tingkatan oksigen. Oksigen pun sebenarnya muncul di dalam bintang dan terlepas ke udara antar bintang ketika bintang tersebut mati.

galaksi cosmos 1908

Galaksi COSMOS-1908 © Ryan Sanders / CANDELS team

Penemuan tersebut memberi sedikit harapan tentang berbagai detil dari galaksi-galaksi yang jauh dari galaksi Bima Sakti. Astronom juga melihat bahwa hal tersebut merupakan potensi galaksi, atau galaksi yang masih muda dan belum membentuk kehidupan.

Dari hal ini juga bisa dilakukan studi tentang bagaimana cara sebuah galaksi berkembang dari masa ke masa, untuk memperkuat teori Big Bang.

Profesor Alice Shapley, seorang astronom dari University of California, menyatakan bahwa "ini adalah galaksi terjauh di mana jumlah oksigen bisa diukur. Hal ini mengingatkan pada bagaimana Bumi terjadi miliaran tahun lalu, di mana hanya ada sedikit oksigen juga." Yap, di awal galaksi ini terbentuk, oksigen merupakan elemen paling kecil, di mana hidrogen dan helium-lah yang paling besar.

COSMOS-1908 pun juga tak sebesar galaksi Bima Sakti. Galaksi baru tersebut hanya berisi 1 Milyar bintang, dibandingkan dengan galaksi kita yang terdiri dari 100 Milyar bintang.

keck observatory d hawaii tempat penelitian mosfire

Keck Observatory d Hawaii, tempat penelitian MOSFIRE © REUTERS

Penemuan ini merupakan prestasi tersendiri bagi para peneliti yang tergabung dalam Multi-Object Spectrometre for Infrared Exploration, atau MOSFIRE, yang melakukan oservasinya di Keck Observatory di Hawaii. Hal ini dikarenakan, sebelumnya teknologi luar angkasa sebenarnya bisa mengukur jumlah oksigen di galaksi yang berjarak dekat, tanpa menghasilkan apa-apa. Sebaliknya, MOSFIRE justru menemukan oksigen di galaksi yang sangat jauh.

Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Astrophysical Journal Letters, membuatnya jadi penelitian yang pertama kali mengukur kadar oksigen di galaksi yang jauh.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap, Ada Air di Luar Angkasa, Jumlahnya Sangat Besar, Melebihi Bumi
Terungkap, Ada Air di Luar Angkasa, Jumlahnya Sangat Besar, Melebihi Bumi

Reservoir air ini sangat besar, diperkirakan mengandung air sebanyak 140 triliun kali volume seluruh lautan di Bumi

Baca Selengkapnya
Ditemukan Cadangan Air Melebihi Bumi Mengambang di Luar Angkasa, Segini Jumlahnya
Ditemukan Cadangan Air Melebihi Bumi Mengambang di Luar Angkasa, Segini Jumlahnya

Penemuan ini update dari temuan sebelumnya yang menyatakan ada air dengan volume besar di luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Bintang Tertua di Alam Semesta Ditemukan, Berada di Dekat Galaksi Bima Sakti
Bintang Tertua di Alam Semesta Ditemukan, Berada di Dekat Galaksi Bima Sakti

Penemuan ini memberikan perspektif unik tentang proses pembentukan elemen-elemen awal di galaksi selain Bima Sakti

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Planet Baru yang Bisa Ditinggali Manusia
Ilmuwan Temukan Planet Baru yang Bisa Ditinggali Manusia

Namun ilmuwan harus meneliti lebih lanjut terkait planet baru ini.

Baca Selengkapnya
Temuan Ini Menguak Teka-teki Bintang Pertama di Alam Semesta Terbentuk
Temuan Ini Menguak Teka-teki Bintang Pertama di Alam Semesta Terbentuk

Berikut penjelasan ilmuwan yang berhasil menemukan jawaban teka-teki bintang pertama terbentuk.

Baca Selengkapnya
Teleskop James Webb Berhasil Tangkap Foto Objek Cincin Einstein yang Langka, Begini Bentuknya
Teleskop James Webb Berhasil Tangkap Foto Objek Cincin Einstein yang Langka, Begini Bentuknya

Cincin Einstein ini merupakan sebuah objek gravitasi di luar angkasa yang sangat langka.

Baca Selengkapnya
Usia Alam Semesta Bikin Aneh Ilmuwan, Sudah 3 Kali Dihitung Hasilnya Beda
Usia Alam Semesta Bikin Aneh Ilmuwan, Sudah 3 Kali Dihitung Hasilnya Beda

Cara menghitung usia alam semesta juga bisa berdasarkan teori bahwa alam semesta terus berkembang atau memuai atau berekstrapolasi.

Baca Selengkapnya
Asal Usul Cahaya Pertama di Alam Semesta Mulai Terungkap
Asal Usul Cahaya Pertama di Alam Semesta Mulai Terungkap

Para ilmuwan mengungkapkan bahwa galaksi kerdil memiliki peran krusial dalam menciptakan cahaya awal di alam semesta.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Sinyal Radio yang Kekuatannya Setara 30 Tahun Energi Matahari
Ilmuwan Temukan Sinyal Radio yang Kekuatannya Setara 30 Tahun Energi Matahari

Sinyal ini merupakan radiasi elektromagnetik frekuensi radio yang mampu melepas energi dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya
6 Fakta yang Jarang Diketahui dan Diabaikan Orang tentang Galaksi Bima Sakti
6 Fakta yang Jarang Diketahui dan Diabaikan Orang tentang Galaksi Bima Sakti

Galaksi Bima Sakti termasuk galaksi spiral cakram terbesar dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 12.000 tahun cahaya.

Baca Selengkapnya
Astronom Temukan Planet yang Mengorbit Bintangnya Jauh Lebih Cepat Dibandingkan Bumi
Astronom Temukan Planet yang Mengorbit Bintangnya Jauh Lebih Cepat Dibandingkan Bumi

Planet ini masuk dalam kategori planet orbit pendek yang berada di luar tata surya Bima Sakti.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Rumus untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi, Ini Penjelasannya
Ilmuwan Temukan Rumus untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi, Ini Penjelasannya

Dengan perhitungan itu ilmuwan juga bisa menentukan lokasi benda-benda langit di luar angkasa.

Baca Selengkapnya