Operator FWA rontok, CDMA tinggal menghitung hari
Merdeka.com - Satu per satu, operator fixed wireless access (FWA) rontok, tak kuat menahan persaingan yang main sulit. Keterbatasan wilayah, dan sempitnya frekuensi hingga layanan menjadi kurang optimal menjadi kendala utama operator FWA.
Dimulai dari Hepi milik Smartfren (dulu Mobile-8 Telecom) yang sejak kelahirannya memang kurang berkembang dan hanya sekedar kompensasi dari pemerintah atas penggunaan pita 800 MHz untuk operator FWA lainnya yang dipindah dari pita 1.900 MHz.
Menyusul Hepi, kemudian Telkom Flexi yang segera digulung oleh manajemen Telkom mulai tahun depan. Hal itu sudah dikatakan oleh Dirut Telkom Arief Yahya bahwa pelanggan Telkom Flexi akan digeser ke Telkomsel.
-
Apa program pemerintah untuk pemerataan akses internet? Saat ini pemerintah sudah punya program BAKTI, misalkan pemerataan 4G terutamanya.
-
Bagaimana Telkom ingin menangkan market yang lebih besar? 'TelkomGroup telah market leader di Indonesia, namun kita harus melakukan ekspansi bisnis di kawasan untuk dapat memenangkan market yang lebih besar," katanya..
-
Apa strategi utama Telkom? Kelima strategi utama ini dicanangkan untuk memperkuat posisi Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi digital dalam menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi para pemangku kepentingan perusahaan, serta memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing, dan value creation dalam menghadapi tantangan di masa depan.
-
Bagaimana Telkom membangun konektivitas di Indonesia? 'Melalui kemitraan kami dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan 7 sistem kabel bawah laut ICE kami, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan konektivitas antar data center di negaranegara ini dan membentuk masa depan Lanskap Bawah Laut Asia Pasifik,' ungkap Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba.
-
Bagaimana Telkomsel mempersiapkan jaringannya untuk menghadapi lonjakan trafik? Untuk mengantisipasi lonjakan trafik pada momen Ramadan & Idul Fitri (RAFI) 2024, Telkomsel telah melakukan optimalisasi kualitas, kapasitas, serta pemutakhiran teknologi jaringan yang difokuskan pada 444 titik keramaian di berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
Namun begitu, menurut Arief, Telkom tidak bisa serta merta mengambil keputusan karena tetap masih menunggu kebijakan dari pemerintah. "Tetapi soal ini semua kami harus menunggu kebijakan dari pemerintah,” ujar Arief.
Flexi sendiri merupakan pelopor layanan FWA yang dibentuk pada 2002.
FWA sebenarnya hanya ada di Indonesia. Layanan seluler mobilitas terbatas itu merupakan buah dari kompromi regulator kepada Telkom atas makin rendahnya minat masyarakat pada telepon rumah (PSTN).
FWA sebenarnya adalah teknologi seluler yang dikerdilkan oleh regulasi, terutama dari sisi mobilitas. Identiknya FWA dengan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) tak bisa dilepaskan dari keinginan pemerintah yang berkeinginan untuk mengembangkan jaringan tetap lokal (Jartaplok) secara masif.
Namun, pemilihan teknologi inilah yang dianggap simalakama karena CDMA 2000 di International Telecommunication Union (ITU) sudah dikategorikan sebagai IMT-2000 atau 3G.Tetapi, karena izin dikantongi pemain Jartaplok, maka teknologinya dipasung tidak boleh roaming dan tidak boleh bergerak diluar kode wilayah.
Operator FWA lainnya, yang sudah menyatakan akan menghapus layanan telepon akses nirkabel tersebut adalah Indosat StarOne. Seperti yang dikatakan President Director and CEO Indosat Alexander Rusli, bahwa StarOne kemungkinan juga dihapus dan semuanya diselulerkan.
"Pelanggan StarOne yang hanya berjumlah 3 ribu orang akan dimigrasikan ke seluler 3G U900 MHz, termasuk penomorannya," katanya.
Bila Flexi dan StarOne saja mengalami kesulitan, apalagi Esia, produk dari PT Bakrie Telecom Tbk, yang bisa dibilang hidup segan mati tak mau. Anak usaha Bakrie and Brothers tersebut harus segera mencari pembeli potensial atau gabung dengan operator lain bila tak ingin mati.
Bukan hanya FWA saja yang kian meredup, seluler berbasis CDMA pun sudah tinggal menghitung hari, karena di dunia ini hanya tinggal Indonesia dan sebagian kecil negara saja yang masih menggunakannya, sehingga vendor pun enggan memproduksi perangkat secara massal.
Maka, operator seperti Smartfren pun harus segera menyiapkan dana yang tidak sedikit untuk segera bermigrasi ke LTE bila tidak ingin gulung tikar. Penggantian BTS, handset pelanggan, dan infrastruktur pendukung lainnya tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.
Baca SelengkapnyaKeberadaan jaringan telekomunikasi berperan penting menunjang aktivitas bisnis maupun komunikasi sehari-hari.
Baca SelengkapnyaPenggelaran jaringan 5G yang massif masih terganjal 'ketiadaan' frekuensi.
Baca SelengkapnyaLangkah ini sebagai upaya Telkomsel terus meningkatkan keterjangkauan masyarakat dengan teknologi 5G.
Baca SelengkapnyaPemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.
Baca SelengkapnyaAda banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaSetelah Kaltim ditunjuk menjadi bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN), pembangunan jaringan telekomunikasi meningkat pesat.
Baca SelengkapnyaKominfo mendapatkan masukan dari operator seluler agar langsung melelang 3 frekuensi 5G sekaligus.
Baca SelengkapnyaLayanan Direct to Cell akan segera dilakukan oleh Starlink.
Baca SelengkapnyaKenaikan trafik telekomunikasi bakal terjadi sepanjang periode Natal dan Tahun Baru 2023-2024.
Baca SelengkapnyaEkosistem penyelenggara internet akan terganggu jika Starlink beroperasi di perkotaan.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca Selengkapnya