Operator harus dapat kompensasi layak dari OTT
Merdeka.com - Operator telekomunikasi belum menemukan model bisnis yang tepat terkait meledaknya over the top (OTT) meski aplikasi tersebut telah menyedot bandwidth operator sangat besar.
Anggota BRTI Nonot Harsono mengatakan operator seharusnya mendapatkan kompensasi yang layak dalam penggunaan jaringannya oleh OTT.
"Saya sudah bicara hal ini empat tahun yang lalu, bahwa layanan aplikasi asing harus menyediakan datacenter dan server di Indonesia," ujarnya di sela-sela Roundtable Discussion mengenai OTT yang digelar Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Kamis (5/12).
-
Bagaimana OTT mempengaruhi pendapatan operator seluler? Efek Gunting kehadiran OTT ini pada satu sisi menaikan traffic penggunaan pada penyedia layanan seluler di Indonesia. Akan tetapi, pada sisi lainnya meskipun traffic dari pengguna akan naik, pendapatan yang dihasilkan akan datar dan sama saja. Sebab, nilai yang masuk itu diterima oleh OTT, bukan penyedia layanan seluler.
-
Apa dampak OTT terhadap pendapatan operator seluler? 'Apa sih dampaknya? Kalau kita lihat dalam 5-7 tahun terakhir penurunan dari pendapatan sms. Kalo kita lihat secara global ancaman terhadap operator ini juga terjadi di seluruh dunia,' Sigit juga menambahkan terdapat setidaknya beberapa dampak yang akan dipengaruhi oleh ketidakadaan regulasi yang mengatur operasional OTT di Indonesia.
-
Kapan pendapatan OTT mulai mengalahkan operator seluler? Dilanjutkannya, pendapatan operator telekomunikasi pada tahun 2010 memang bisa mencapai 458 miliar USD dari SMS dan voice, sedangkan OTT dulu hanya USD 41 miliar. Tetapi, kini pada tahun 2021 terbalik, perusahaan telekomunikasi hanya mendapat USD 702 miliar sedangkan OTT USD 753 miliar.
-
Kenapa regulasi OTT penting untuk industri seluler? Pasalnya belum ada regulasi yang mengatur terkait hal tersebut, sehingga sejumlah dampak dikhawatirkan dapat berpotensi merusak kestabilan industri seluler di Indonesia.
-
Bagaimana cara kerja prabayar? Prabayar adalah metode pembayaran di mana Anda harus membayar di muka sebelum menggunakan layanan tertentu, seperti telepon seluler, listrik, atau internet.
-
Bagaimana mekanisme penetapan harga jika Pertalite ditingkatkan oktan nya? 'Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,' terang Nicke.
Menurut dia, model bisnis antara operator dan OTT bisa berupa bayar per bandwidth yang dipakai, sedangkan konten atau aplikasi asing bisa meraih pendapatan dari iklan.
Dengan model bisnis tersebut, tambahnya, pelanggan bisa tetap menggunakan layanan OTT secara gratis.
Nonot menilai operator sudah berdarah-darah karena jaringannya banyak dipakai OTT melalui smartphone seperti BlackBerry.
Sementara itu, Plt Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kalamullah Ramli mendesak agar pengembang konten lokal dan operator bersinergi untuk menciptakan konten lokal, sehingga bandwidth tidak banyak lari ke luar negeri.
"Indonesia jangan hanya menjadi pasar bagi konten dan aplikasi asing, tetapi juga mesti menciptakan konten sendiri," tegasnya. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaLayanan Over The Top (OTT) seperti Google dan Meta, masih menjadi permasalahan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaStarlink tetap diperlakukan sama seperti operator satelit lain di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaKonsumsi konten masyarakat Indonesia tidak hanya di platform televisi, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka berpindah ke platform digital.
Baca SelengkapnyaTak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaIndustri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.
Baca SelengkapnyaNggak lagi bikin bokek, langganan aplikasi kini bisa jadi cuma setengah harga!
Baca SelengkapnyaSaat ini pengguna aktif layanan OTT di Indonesia telah mencapai 50 juta pelanggan.
Baca SelengkapnyaKemitraan ini memberikan penawaran tayangan streaming Vidio sebagai bagian dari paket Aneka Plus Pack Unifi TV.
Baca SelengkapnyaVidio merupakan platform OTT lokal nomor 1 di Indonesia, mengalahkan Netflix, Viu dan Disney+Hotstar.
Baca Selengkapnya