Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Operator seluler harusnya rasional tawarkan tarif layanan

Operator seluler harusnya rasional tawarkan tarif layanan Diskusi Lingkar Kuningan soal efisiensi operator. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Operator seluler nasional harus rasional dalam menawarkan tarif ke pelanggan agar bisa menjaga kelangsungan usaha secara jangka panjang di Tanah Air. Perang tarif yang terjadi masif sekarang ini di layanan data berpotensi membuat iklim usaha menjadi tidak sehat.

“Industri seluler ini ada anomali. Operator yang menjadi pusat ekosistem, kondisinya berdarah-darah. Hanya ada satu operator yang stabil kinerja keuangannya. Namun, di sektor pendukungnya, seperti penyediaan menara dan distributor kartu, sehat banget kondisi keuangannya. Ini kan ada yang gak bener. Salah satunya karena penetapan tarif tak dilandasi cost margin, tapi berbasis kondisi pasar. Akhirnya yang dikorbankan profit dan sustainability dari bisnis,” ungkap Danny Buldansyah, Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) yang juga Wakil Direktur Utama Tri Indonesia, dalam diskusi media yang digelar Forum Lingkar Kuningan di Jakarta, Senin (29/5).

Menurut dia, jika operator bisa menjaga net profit sebesar 10 persen dari pendapatan usaha (top line), maka itu hal yang bagus. “Harga itu relatif terhadap income. Masalahnya banyak operator melakukan kesalahan dengan cenderung memberikan gratis ke pelanggan tanpa edukasi. Konsekuensinya, ketika mencoba menyehatkan tarif, itu menjadi berat, karena ada pemain lain melakukan hal sama (memberikan gratis),” ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

Yessie D Yosetya, Direktur Service Management PT XL Axiata Tbk, selama ini XL sudah menawarkan tarif sesuai dengan profil konsumen yang ditargetkan.

“XL mengemas produk sesuai dengan karakteristik pengguna. Tentunya semua komponen biaya sudah diperhitungkan, termasuk memperhitungkan profitabilitas produk,” katanya di kesempatan serupa.

Diakuinya, penawaran tarif promosi adalah ongkos belajar yang dilakukan XL selama ini. Namun, kami sudah mulai pangkas itu bonus kuota. Kami juga sudah melakukan efisiensi agar profitabilitas bisa lebih terjaga.

Analis dari Binaartha Securities Reza Priyambada menambahkan, kompetitifnya tarif yang ditawarkan operator tak bisa dilepaskan dari mekanisme pasar.

“Ada permintaan tarifnya murah, tapi pelayanannya lebih. Kalau dilihat EBITDA dari emiten operator itu di kisaran 40%-60%. Artinya ada pendapatan yang terpangkas operasional sebesar itu. EBITDA ini kan menunjukkan kesehatan keuangan dari perusahaan,” ucapnya.

Investigator Utama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Daniel Agustino mengatakan, jika ingin meihat rasional atau tidaknya tarif yang ditawarkan operator, harus dilakukan survei langsung konsumen di pasar bersangkutan.

“Harus dilihat, jika konsumen ada permintaan terus, dan harga turun, berarti harga yang sebelumnya ditawarkan itu bisa jadi kemahalan. Nah, kita harus bisa lihat sampai di titik mana itu bertahan harga turun terus,” katanya.

Sementara anggota Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) I Ketut Prihadi Kresna mengatakan operator sudah maksimal melakukan efisiensi untuk bisa memberikan tarif kompetitif bagi pelanggan.

“Pertanyaanya kan sekarang masih mau tarif turun? Kalau begitu, salah satu solusi berbagi jaringan aktif (network sharing). Itu bisa menghemat biaya jaringan dan mengurangi komponen tarif,” tambahnya.

Pada kesempatan sama, Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menilai sewajarnya margin yang diambil operator di kisaran 35 persen - 50 persen. “Formulasi tarif yang dibuat regulator itu untuk memberi keleluasaan bagi operator dalam berkompetisi, sekaligus juga mencegah operator menerapkan tarif yang terlalu rendah. Artinya sudah diberikan keleluasaan, jangan terlalu besarlah ambil untungnya,” pungkasnya.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kondisi Operator Seluler di Indonesia sedang Tidak Baik-baik Saja, Ini Penyebabnya
Kondisi Operator Seluler di Indonesia sedang Tidak Baik-baik Saja, Ini Penyebabnya

Pemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.

Baca Selengkapnya
Industri Telekomunikasi Butuh Terobosan dari Pemerintah, Ini Penyebabnya
Industri Telekomunikasi Butuh Terobosan dari Pemerintah, Ini Penyebabnya

Industri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.

Baca Selengkapnya
XL Axiata Minta Pemerintahan Baru Perhatikan Keberlanjutan Operator Seluler
XL Axiata Minta Pemerintahan Baru Perhatikan Keberlanjutan Operator Seluler

Tak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Pekerjaan Rumah Menkominfo Era Prabowo Siap Menanti, Ini Daftarnya
Pekerjaan Rumah Menkominfo Era Prabowo Siap Menanti, Ini Daftarnya

Ada banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.

Baca Selengkapnya
3 Hal Ini Jadi ‘Benalu’ Industri Telekomunikasi di Indonesia
3 Hal Ini Jadi ‘Benalu’ Industri Telekomunikasi di Indonesia

Kondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Operator Seluler Was-Was Pemerintah Kasih Karpet Merah Satelit Starlink Elon Musk
Operator Seluler Was-Was Pemerintah Kasih Karpet Merah Satelit Starlink Elon Musk

Operator seluler khawatir jika tidak ada ketidakadilan dalam berbisnis saat satelit Starlink Elon Musk masuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Starlink Punya Rencana Jual Internet Langsung ke HP Pengguna, Begini Respons Operator Seluler
Starlink Punya Rencana Jual Internet Langsung ke HP Pengguna, Begini Respons Operator Seluler

Layanan Direct to Cell akan segera dilakukan oleh Starlink.

Baca Selengkapnya
Sebelum Masuk Indonesia, Starlink Wajib Bayar Tarif Frekuensi
Sebelum Masuk Indonesia, Starlink Wajib Bayar Tarif Frekuensi

Starlink tetap diperlakukan sama seperti operator satelit lain di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut sebut Starlink Bakal Lebih Murah Dibandingkan Internet Lokal, Begini Kata Pengusaha
Menko Luhut sebut Starlink Bakal Lebih Murah Dibandingkan Internet Lokal, Begini Kata Pengusaha

Respons pengusaha internet mendengar statment pejabat pemerintah soal harga murah Starlink.

Baca Selengkapnya
Regulasi OTT Perlu Dipersiapkan
Regulasi OTT Perlu Dipersiapkan

Layanan Over The Top (OTT) seperti Google dan Meta, masih menjadi permasalahan hingga hari ini.

Baca Selengkapnya
Sektor Ritel Wajib Waspada 5 Tantangan Ini
Sektor Ritel Wajib Waspada 5 Tantangan Ini

Peningkatan Indeks Keyakinan konsumen tersebut, menunjukkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Kominfo Mau Lelang 3 Frekuensi 5G Sekaligus, Dirjen SDPPI: Itu Usulan Operator Seluler
Kominfo Mau Lelang 3 Frekuensi 5G Sekaligus, Dirjen SDPPI: Itu Usulan Operator Seluler

Kominfo mendapatkan masukan dari operator seluler agar langsung melelang 3 frekuensi 5G sekaligus.

Baca Selengkapnya