Otak ternyata bisa simpan data sampai 1 juta Gigabyte!
Merdeka.com - Bagi smartphone, memori internal dengan kapasitas besar menjadi dambaan, misalnya 32GB, 64GB, atau 128GB. Tapi tahu kah Anda bila otak manusia mempunyai kemampuan menyimpan data jauh melebihi itu?
Berdasarkan penelitian dari Terry Sejnowski, Profesor dari Institut Salk, Amerika, terungkap bila total otak manusia mampu menyimpan data hingga kapasitas 1 juta Gigabyte! Angka ini 10 kali lipat lebih besar dari hasil penelitian sebelumnya.
Menurut Sejnowski, satu sinapsis (penghubung antara sel saraf) pada otak mampu menyimpan 4,7 bits data, sementara otak manusia biasanya mempunyai 1000 triliun sinapsis. Alhasil, Sejnowski mengkalkulasikan kapasitas otak sebanyak 1 petabyte atau 1 juta byte.
-
Bagaimana komputer bisa mensimulasikan otak manusia? Meskipun komputer sudah mulai bersaing dengan otak manusia dalam hal daya komputasi, masih jauh dari kemampuan untuk mensimulasikan jaringan kompleks di dalam otak manusia dengan akurat dan belum memahami sepenuhnya bagaimana kesadaran manusia bekerja.
-
Apa fungsi otak manusia? 'Sebagian besar otak selalu bekerja,' ungkapnya, menunjukkan bahwa hampir setiap bagian otak berperan dalam berbagai fungsi kehidupan sehari-hari.
-
Siapa yang mengembangkan teknologi chip otak? 'Kami berada di ambang era baru dalam ilmu saraf manusia dan neuroterapi,' kata Kahana dikutip NYPost, Selasa (17/9).
-
Siapa yang mengembangkan chip otak? Elon Musk, triliuner pemilik X (sebelumnya Twitter) dan SpaceX, adalah tokoh di balik pengembangan chip otak ini.
-
Kenapa teknologi chip otak dipelajari? Penelitian ini merupakan bagian dari pengembangan teknologi antarmuka otak-komputer (BCI) atau menanam chip di otak yang juga dilakukan oleh para ilmuwan lain untuk mengatasi berbagai masalah, seperti kehilangan memori, gangguan bicara, hingga kelumpuhan.
-
Dari mana otak manusia dikumpulkan? Tim peneliti yang dipimpin Alexandra Morton-Hayward dari Universitas Oxford meninjau literatur ilmiah dan menghubungi arkeolog di seluruh dunia. Mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 4.400 otak manusia yang diawetkan dari 213 sumber yang berbeda di semua benua kecuali Antartika.
Sebagai perbandingan, data dari berbagai dunia yang diproses oleh Google setiap harinya mencapai 20 petabyte. Ilmuwan sendiri memperkirakan seluruh karya tulisan umat manusia dari awal sejarah sampai saat ini, dari semua bahasa, bila dikumpulkan setara dengan 50 petabyte.
"Ini adalah data yang sangat mengejutkan di dunia neurosains," ujar Sejnowski.
Lebih lanjut, penelitian Sejnowski yang meliputi kerja otak secara detail itu juga membuka pintu bagi perusahaan teknologi untuk mengembangkan komputer supercanggih yang hemat energi, seperti halnya otak manusia.
"Cara kerja otak adalah kunci untuk menciptakan desain komputer yang lebih baik," tambah Sejnowski.
Sumber: Daily Mail
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut penjelasan ilmuwan tentang kemungkinan manusia bisa mengunggah pikirannya dalam sebuah komputer.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaSuperkomputer ini diklaim dapat mensimulasikan otak manusia dalam skala penuh.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengumpulkan arsip dari ribuan otak manusia yang diawetkan dalam catatan arkeologi dari berbagai belahan dunia.
Baca SelengkapnyaSebagai pusat kendali tubuh, otak mengatur segala sesuatu mulai dari detak jantung hingga pemikiran abstrak.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah perempuan yang membenamkan chip teknologi dalam tubuhnya.
Baca SelengkapnyaAda tujuan tertentu para ilmuwan Korea Selatan membuat teknologi pengendali pikiran jarak jauh.
Baca SelengkapnyaTeknologi diklaim mantan engineer Google dapat memperlama hidup manusia.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menciptakan sebuah cakram optik dengan kapasitas penyimpanan sebesar 1,6 petabit (Pb) alias 200 terabita (TB) alias 200.000 gigabita (GB).
Baca SelengkapnyaSekarang, para ilmuwan telah menemukan cara untuk menghasilkan otak mini secara langsung dari jaringan otak janin.
Baca SelengkapnyaTeknologi artificial intelligence (AI) memprediksikan bagaimana wajah manusia 1000 tahun lagi.
Baca Selengkapnya