Soal OTT Global, Menkominfo: Jangan ajak \'perang\' langsung
Merdeka.com - Dalam kunjungan ke Amerika Serikat pada 25 Oktober 2015 nanti, Presiden RI Jokowi berencana akan menemui bos-bos perusahaan teknologi raksasa di sana, termasuk Over The Top (OTT) seperti Facebook dan lain sebagainya.
Di sisi lain, Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Alexander Rusli, berharap kedatangan Jokowi ke AS mampu menjembatani antara operator telekomunikasi dan OTT yang saat ini masih menjadi polemik soal sharing benefit.
"Banyak konten yang dipakai pelanggan-pelanggan di smartphone yang banyak berasal dari Amerika Serikat. Kita berharap ada kerja sama lebih banyak lagi. OTT player terutama, supaya bisa sharing benefit," katanya belum lama ini.
-
Bagaimana Telkomsel mempersiapkan jaringannya untuk menghadapi lonjakan trafik? Untuk mengantisipasi lonjakan trafik pada momen Ramadan & Idul Fitri (RAFI) 2024, Telkomsel telah melakukan optimalisasi kualitas, kapasitas, serta pemutakhiran teknologi jaringan yang difokuskan pada 444 titik keramaian di berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa strategi utama Telkom? Kelima strategi utama ini dicanangkan untuk memperkuat posisi Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi digital dalam menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi para pemangku kepentingan perusahaan, serta memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing, dan value creation dalam menghadapi tantangan di masa depan.
-
Bagaimana Menkominfo ingin berantas judi online? Menteri Budi Arie juga menekankan kode etik kepada seluruh pejabat Kominfo untuk tidak berkomunikasi apalagi berkompromi kepada para pihak yang terlibat judi online.
-
Bagaimana cara Menkominfo wujudkan internet yang merata? 'Karena saya perempuan, saya juga akan menambahkan bagaimana internet ramah anak dan pembenahan ruang digital. Kemudian dalam waktu dekat, saya bersama dengan Wakil Menteri akan ke daearh 3T terutama timur Indonesia. Kita akan memerika koneksi internet di sana. Internet harus cepat dan merata. Sebagaimana diketahui, 98 persen koneksi internet merata tapi belum cepat,' jelas dia.
-
Apa yang diharapkan dari komitmen Menkominfo? Abi Rekso selaku Sekretaris Eksekutif Said Aqil Siroj Institute, berharap sikap dan komitmen Menteri Kominfo yang baru ini konsisten.
-
Mengapa Kemenkominfo mendorong pendekatan inklusif? 'Kita mengusulkan agar bagaimana digital divide bisa dihilangkan dengan mengedepankan inklusivitas dari semua negara yang mengembangkan AI,' tutur Wamenkominfo Nezar Patria dalam Ministerial Session Regional Approach to Advance Ethical Governance of Artificial Intelligence, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Senin (5/2).
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, pun berkomentar soal itu. Menurutnya, untuk langsung berhadapan dengan OTT global seperti mereka agak sulit. Pasalnya, kehadiran mereka juga tak bisa dilarang.
"Waktu itu, memang kita lagi cari cara soal itu. Kita tidak bisa melarang mereka masuk Indonesia. Yang bisa lakukan adalah mendorong adanya OTT nasional. Gak boleh naif ajak perang langsung," tuturnya di Jakarta, Selasa, kemarin (20/10).
Kata dia, dibutuhkan strategi yang matang untuk menghadapi OTT raksasa. Salah satunya adalah dengan cara operator telekomunikasi bekerjasama dengan OTT nasional.
Namun, hingga saat ini progress kerjasama dengan OTT nasional belum ada kabar yang lebih menggembirakan lagi. Masih sebatas di ranah pemilihan OTT nasional tersebut. Kabarnya, ada 4 sampai 5 OTT nasional yang akan bekerjasama dengan operator telekomunikasi.
"Pihak ATSI sudah siapkan kriterianya. Tanyakan ke pihak ATSI," jelasnya.
Selain itu, pria yang akrab disapa Chief RA ini, juga menyatakan memantau terus diskusi di Europe Commission di Eropa terkait OTT Internasional. Europe Commission di Eropa sedang melihat kemungkinan OTT internasional menjadi subjek lisensi. Seperti halnya operator telekomunikasi.
"Dalam hal ini Europe Commission, mereka akan menerapkan lisensi untuk OTT di Eropa. Tapi itu masib tarik ulur. Saya sedang pantau terus soal diskusi itu," katanya.
Sebagaimana diketahui, dia pernah berujar jika Europe Commission mengetuk palu adanya subjek lisensi bagi OTT, maka ia mengatakan Indonesia secepatnya akan mengikuti langkah mereka.
"Kalau Eropa 2016 menerapkan, kita akan ikut. Secepatnya gak perlu tahun 2017. Saya juga akan siapkan kerangka peraturannya. Bahwa itu nanti aturannya berbentuk Peraturan Menteri (Permen) atau apa belum tahu. Tapi begitu mereka terapkan kita ikuti," ujarnya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Layanan Over The Top (OTT) seperti Google dan Meta, masih menjadi permasalahan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaPerkembangan tekhnologi yang berkembang dengan pesat, melahirkan berbagai inovasi untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaAda banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan harus membangun sistem agar tidak ada OTT.
Baca SelengkapnyaNawawi menyinggung soal digitalisasi yang belum mampu menjawab semua tantangan.
Baca SelengkapnyaLuhut Binsar Pandjaitan menyebut Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Penyelidik Korupsi (KPK) kampungan.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta bekerja keras dan terus mencari cara yang efektif untuk memberantas judi online
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) menganggap platform media sosial kurang pro aktif berkomunikasi dengan pemerintah terkait pemberantasan judi online.
Baca SelengkapnyaLuhut turut buka suara soal tudingan mengecilkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal, ia mengklaim KPK turut serta dalam pembentukan e-catalog.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Perwira TNI-Polri Kuasai Teknologi: Perang Siber Robohkan Fungsi Keamanan Pertahanan
Baca SelengkapnyaPemerintah diyakini mampu memberantas judi online, karena mempunyai sumber daya yang cukup. Asalkan, ada kesungguhan dari semua unsur yang terlibat.
Baca SelengkapnyaPlatform digital Telegram tidak kooperatif dalam penanganan judi online.
Baca Selengkapnya