OTT lokal akan dibantu pemerintah, Jongla: Mari bersaing!
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, bakal mendorong pemain Over The Top (OTT) lokal untuk bekerjasama dengan operator telekomunikasi. Hal ini bertujuan agar OTT lokal juga bisa berkembang.
Rencananya akan ada empat sampai lima OTT lokal yang akan diajak duduk bareng bersama operator telekomunikasi untuk membahas model bisnis baru. Maklum, treatment-nya pun harus berbeda dengan OTT global yang sudah mapan.
Mendengar rencana pemerintah itu, Business Development Director Jongla Ltd, Henry Pohan Simangunsong tak mempermasalahkan persaingan dengan OTT lokal. Baginya, dengan persaingan sehat akan semakin baik dan semakin memacu untuk berkembang.
-
Mengapa Joki Strava muncul? Joki Strava melihat peluang ketika banyak orang yang hanya mementingkan gaya hidup dan pamer di media sosial dibanding memperoleh esensi dari berolahraga itu sendiri.
-
Bagaimana ojol dikeroyok? Tiba-tiba ada orang bonceng bertiga tidak pakai helm, bilangnya pak jalan macet. Jalan, jalan jalan,' ujar Damari.
-
Kapan sop janda populer? Sop janda sendiri pernah sangat populer di tahun 1994 di sebuah warung yang ada di Cikarang, Bekasi.
-
Joko Kendang buat apa? Joko rela meneruskan usaha keluarga demi melestarikan alat musik kendang agar tidak punah.
-
Siapa yang menggunakan Joki Strava? Bagi para penghobi olahraga lari yang eksis di media sosial, umumnya sering memosting akvitias larinya di media sosial dengan tangkapan layar Strava.
-
Bagaimana ojek berkembang? Awal mula alat mengojek memang berupa sepeda. Dikutip dari tulisan W.J.S. Poerwadarminta di Kompas, 22 September 1979, ‘Ojek adalah sepeda yang ditaksikan’.
"Akan semakin bagus jika ada persaingan ya. Tapi yang jelas nantinya harus fair dalam kompetisi," ujarnya saat berkunjung ke kantor Merdeka.com, Jakarta, (10/06).
Jongla merupakan aplikasi pesan instan asal Finlandia yang baru tahun lalu meramaikan pasar OTT tanah air. Persaingan pasar OTT tanah air yang makin sengit tidak membuatnya gentar.
Jongla mengklaim aplikasinya mampu memberikan pengalaman baru bagi pengguna dengan memberikan keunggulan kecepatan pengiriman pesan dan stiker berupa gambar bergerak.
"Kami targetkan dua tahun ke depan bisa menduduki tiga besar di Indonesia," singkatnya.
Hingga saat ini, kata Henry, jumlah pengguna aktif Jongla di Indonesia sudah mencapai 100 ribu lebih. Sayangnya, ia tidak menjelaskan berapa target jumlah pengguna aktif di dua tahun ke depan. Akankah Jongla bisa merebut hati orang Indonesia? Kita tunggu perkembangannya!
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vidio berhasil mengalahkan platform OTT global dan regional
Baca SelengkapnyaVidio sebagai bagian usaha milik EMTEK Grup memiliki cara bersaing dengan pemain layanan OTT global.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan ini didorong oleh tingginya minat penonton terhadap konten olahraga yang menjadi andalan Vidio.
Baca SelengkapnyaAplikasi ini diharapkan dapat mendorong digitalisasi ekonomi kreatif lokal, memperkuat kolaborasi bisnis dan akses pembiayaan.
Baca SelengkapnyaAda banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaVidio memiliki terobosan fitur untuk substitle bahasa daerah.
Baca SelengkapnyaLayanan Over The Top (OTT) seperti Google dan Meta, masih menjadi permasalahan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini pengguna aktif layanan OTT di Indonesia telah mencapai 50 juta pelanggan.
Baca SelengkapnyaSejak dua tahun terakhir penayangan Proliga voli terus tumbuh signifikan.
Baca SelengkapnyaOperator seluler khawatir jika tidak ada ketidakadilan dalam berbisnis saat satelit Starlink Elon Musk masuk Indonesia.
Baca Selengkapnya