OY! Indonesia Dapat Suntikan Dana Segar Rp 443,2 Miliar
Merdeka.com - OY! Indonesia, perusahaan financial technology yang berfokus pada money moving mengumumkan perkembangan operasi bisnisnya yang telah memasuki babak pendanaan seri A di kuartal kedua 2021. Pendanaan seri A ini dipimpin oleh perusahaan modal ventura raksasa yang kerap berinvestasi ke beberapa startup dunia, yaitu SoftBank Ventures Asia (SBVA) dengan total suntikan dana sebesar USD 30 juta atau setara dengan Rp. 443,2 miliar (nilai tukar Rp14.400/USD).
Jesayas Ferdinandus, CEO OY! Indonesia mengatakan dalam rangkaian pendanaan ini, dukungan dari berbagai investor seperti SoftBank Ventures Asia, MDI, Pavilion Capital, AC Venture, CCV, Wavemaker, PT SAT, Saison Capital Pte. Ltd., Orion Advisors (DST Founders) siap membawa OY! Indonesia ke fase pertumbuhan berikutnya dan memperluas bisnisnya di Indonesia.
"Kami sangat antusias dalam menyambut pertumbuhan yang luar biasa dengan total valuasi lebih dari USD 100 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun, sehingga dapat menempatkan OY! Indonesia sebagai startup yang sukses menyandang predikat Centaur," ujar Jesayas dalam keterangan persnya, Rabu (29/9).
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Dimana fintech lending memberikan pinjaman? Ternyata Ini Alasan Banyak Orang Pinjam Modal ke Pinjol Dibanding ke Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga Mei 2023 pembiayaan untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), melalui jasa financial technology (fintech lending) mencapai Rp51,46 triliun.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
-
Mengapa OJK fokus pada literasi dan inklusi keuangan? 'Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung kepada dua hal kalau dilihat dari aspek keuangan, yaitu literasi atau mengerti bagaimana harus memahami risiko, dan inklusi yaitu masyarakat harus mudah untuk berurusan dan mengakses lembaga jasa keuangan,' kata Dian, Sabtu (28/10) malam.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Melalui transformasi dan ekspansi yang berkelanjutan, OY! Indonesia juga memperkuat layanannya sebagai money movement yang memfasilitasi semua proses keuangan, mulai dari kebutuhan sehari-hari individu hingga kebutuhan bisnis di antara beberapa institusi, mulai dari berbagai bank komersial, bank digital, P2P Lending, e-money, dan perusahaan fintech lainnya.
Selama dua tahun perjalanan pengembangan bisnis ini, OY! Indonesia memperkuat ekspansi bisnisnya melalui pendanaan dari berbagai investor ternama, antara lain Temasek, MDI Ventures (Telkom Indonesia), AC Ventures, Saison Capital Pte. Ltd., Alternate Ventures, PT SAT, dan beberapa investor yang berkontribusi dalam membantu operasional bisnis. Sampai saat ini, OY! Indonesia sudah memiliki satu juta pengguna aktif yang tercatat berdasarkan penggunaan aplikasi mobile.
"Kami percaya bahwa money movement tidak hanya mewakili peluang pasar yang besar tetapi juga meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, kami mengapresiasi inisiatif yang telah dibangun oleh OY! Indonesia, melalui infrastruktur keuangan di berbagai metode pembayaran online dan offline," kata Cindy Jin, Partner, SoftBank Ventures Asia. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peredaran uang di bulan Juni 2024, tumbuh 7,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit tersebut turut mendorong perolehan aset Bank Mandiri yang menembus Rp2.258 triliun secara konsolidasi di akhir Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPerkembangan peredaran uang terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaPada kuartal III-2024, ekonomi Indonesia tumbuh 4,95 persen didukung oleh permintaan domestik yang kuat dan peningkatan ekspor.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi langsung pada kuartal II-2024 mencapai Rp428,4 triliun.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaDari nominal tersebut, salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp4,39 triliun.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaBI mencatat kinerja transaksi digital tetap kuat di tengah ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, Bank Syariah Indonesia mampu meraup untung Rp1,71 triliun.
Baca Selengkapnya