Pagi hari meteor jatuh di Bangkok, warga yakin pertanda buruk
Merdeka.com - Senin kemarin (07/08), kota Bangkok, Thailand, dikejutkan oleh kemunculan sebuah bola api hijau yang jatuh dari langit.
Sontak, video-video penampakan bola api yang diduga meteor itu langsung memenuhi jejaring sosial, seperti YouTube, salah satunya dari channel milik Attila Nagy.
Dari laporan yang ada, meteor tersebut terlihat jatuh di langit Bangkok sekitar pukul 8.45 pagi waktu setempat. Kemunculannya pun hanya sekitar beberapa detik saja dan diakhiri dengan sebuah ledakan putih besar.
-
Di mana meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Bagaimana dampak meteor ke bumi? Dampak dari tumbukan tersebut setara dengan kekuatan kejut yang dihasilkan oleh 10 miliar bom Hiroshima. Guncangan ini menjadi pemicu terbentuknya kawah Chicxulub di bawah Semenanjung Yucatán, Meksiko.
-
Kapan meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Apa itu meteorit? Setiap hari, sekitar 44 ribu kilogram material meteor menghantam bumi. Kebanyakan dari batu luar angkasa ini terbakar di atmosfer tanpa menimbulkan bahaya, tetapi beberapa di antaranya berhasil mencapai permukaan bumi.
-
Dimana meteor menghantam Bulan? Meteor itu tampaknya menghantam dekat kawah Ideler L, sedikit di barat laut kawah Pitiscus.
-
Dari mana asal meteorit yang jatuh ke Bumi? Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh French National Centre for Scientific Research (CNRS), European Southern Observatory (ESO), dan Charles University telah melakukan studi mendalam tentang kelas meteorit ini. Mereka menemukan bahwa 70 persen meteorit yang jatuh ke bumi berasal dari tiga kelompok asteroid, yaitu Karin, Koronis, dan Massalia.
Banyak warga Bangkok yang sedang berkendara di jalan raya pun terlihat terkejut dan kaget melihat fenomena langka itu.
"Saat itu langit sedang biru saat sebuah cahaya putih jatuh dengan cepat," ujar Porjai Jaturongkhakun, salah satu orang yang berhasil merekam kejadian itu, Daily Mail (07/08).
Sementara itu, pusat astronomi Thailand yakin bila bola api putih itu adalah sebuah meteor.
"Benda itu pasti adalah meteor, aku sangat yakin, karena jatuh dengan sangat cepat dan mengeluarkan cahaya terang," kata Voravit Tanvuttibundit, ilmuwan dari Pusat Penelitian Astronomi Thailand.
Lebih lanjut, Voravit juga menambahkan bila kemunculan meteor jatuh di pagi hari sangat langka. Bahkan, masyarakat Thailand percaya bila kemunculan meteor itu adalah pertanda buruk bagi Thailand.
"Hal itu (meteor jatuh) adalah pertanda buruk dan menunjukkan bila negara dan pemerintahan kita sedang berada dalam kekacauan," kata Dilok Jantaradilok, seorang pengguna Facebook dari Thailand.
Berikut detik-detik jatuhnya meteor di langit Bangkok.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaBenda langit yang mirip dengan meteor jatuh melintasi Pulau Jawa pada 14 September 2023.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaVIDEO Cahaya Terang Meteor Hiasi Langit Malam Portugal, Warga Takjub dan Khawatir
Baca SelengkapnyaBerikut adalah kemungkinan meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan meminta masyarakat untuk membantu mencari fragmen meteorit tersebut karena memiliki nilai ilmiah yang tinggi.
Baca SelengkapnyaHujan meteor 2023 akan terjadi pada 11 dan 12 Agustus.
Baca SelengkapnyaSalah seorang warga berhasil mengabadikan penampakan momen hujan meteor yang jarang terjadi. Berikut penampakannya.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas 1.000 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaBerikut tanggal pasti hujan meteor terjadi di Bumi.
Baca SelengkapnyaGunung Ili Lewotolok adalah gunung berapi stratovolcano yang terletak di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaFenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.
Baca Selengkapnya