Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Paket internet unlimited harus fair ke pelanggan

Paket internet unlimited harus fair ke pelanggan Operator seluler. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Chief Executive Officer (CEO) Bolt! Dicky Moechtar, berpendapat bahwa penawaran paket internet unlimited yang dilakukan oleh operator selular (wireless) dianggap terlalu memaksakan. Penggunaan paket internet unlimited itu cenderung lebih cocok digunakan bagi operator yang melayani jasa internet menggunakan fiber optik. Alasannya, kata dia, keterbatasan alokasi frekuensi. Misalnya Bolt!.

Alokasi frekuensi yang digunakannya sangat terbatas yakni hanya 15Mhz saja atau setara dengan kecepatannya 150 Mbps. Untuk operator berbasis wireless seperti dia, alokasi frekuensi yang kecil itu akan berpengaruh juga pada kecepatan. Berbeda dengan yang murni menggunakan fiber optik, bisa mencapai 1000 Mbps.

"Yang berbasis kabel itu bisa unlimited karena kapasitasnya lebar bisa sampai 1000-an Mbps. Itu seperti First Media, Link Net, Biznet, dan lain sebagainya. Jangan dibandingkan dengan wireless atau frekuensi seperti kita. Kalau dipaksain sih bisa juga tapi pasti ada batasnya," kata dia belum lama ini.

Orang lain juga bertanya?

Pendapat Dicky, senada dengan Heru Sutadi, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute. Kata Heru, paket unlimited yang ditawarkan oleh operator terkadang ada imbas tertentu kepada pelanggan. Misalnya saja, ketika mencapai kuota tertentu, maka kecepatan internet akan dikurangi. Hal itu diakui Heru, sering dialaminya.

"Saya pakai operator seluler cukup dirugikan ketika menggunakan kuota saja, karena setelah itu saya kena GPRS. Dan GPRS kan sangat mahal, bayangin dengerin lagu saja 25MB yang biasa sekitar Rp 25 ribu, yang HD 125 MB Rp 125 ribu, maka saya minta unlimited, meski jika pada kuota tertentu kecepatannya diturunkan," ujarnya.

Ia pun merasa, seharusnya operator memberikan penjelasan dulu kepada pelanggan mengenai paket unlimited itu. Sehingga pelanggan tidak merasa dirugikan.

"Saya pikir ini lebih fair, sepanjang pengguna tahu kalau misalnya, sampai sekian GB kuota tercapai, kecepatan diturunkan. Hal ini juga berlaku bagi internet rumahan," lanjut dia.

"Istilah (unlimited – red) yang pas memang sulit dicari ya, karena benar memang unlimited secara volume, tapi ada ketentuan penurunan kecepatan setelah volume tertentu dilampaui. Unlimited bersyarat tepatnya, unlimited* di mana *syarat dan ketentuan berlaku. Nah syarat dan ketentuan berlaku ini yang harus fair juga bagi pengguna," imbuhnya.

Hal tersebut, kata Heru juga seharusnya menjadi pekerjaan rumah bagi regulator untuk menentukan batas kuota pada unlimited sebelum kecepatannya berkurang. Namun, juga jangan terlalu rendah karena akan merugikan konsumen.

"Begitu juga perubahan kecepatan, antara masih masuk kuota dengan setelah kuota unlimited terlampaui, gap nya juga tidak boleh terlalu jauh," terangnya.

(mdk/gni)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkominfo Minta Kecepatan Internet Minimal 100 Mbps, Pengamat: Indonesia Butuh Pemerataan Akses
Menkominfo Minta Kecepatan Internet Minimal 100 Mbps, Pengamat: Indonesia Butuh Pemerataan Akses

Yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemerataan akses internet.

Baca Selengkapnya
Smartfren Rilis Paket Terbaru Unlimited Suka-suka
Smartfren Rilis Paket Terbaru Unlimited Suka-suka

Pelanggan Smartfren sekarang sudah dapat menikmati paket Unlimited Suka-Suka. Paket tersebut bisa didapatkan dengan mudah melalui aplikasi MySF.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Minta Operator Seluler Jual Kecepatan Internet Minimal 100 Mbps, Begini Respons Telkomsel
Menkominfo Minta Operator Seluler Jual Kecepatan Internet Minimal 100 Mbps, Begini Respons Telkomsel

Gara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.

Baca Selengkapnya
IndiHome Bakal Beri Tambahan Speed buat Pelanggan Lama, Ini Kriterianya
IndiHome Bakal Beri Tambahan Speed buat Pelanggan Lama, Ini Kriterianya

Setelah proses 'serah terima' IndiHome ke Telkomsel selesai, masih ada pekerjaan besar yang menanti termasuk memberikan benefit bagi pelanggan lama.

Baca Selengkapnya
Kondisi Operator Seluler di Indonesia sedang Tidak Baik-baik Saja, Ini Penyebabnya
Kondisi Operator Seluler di Indonesia sedang Tidak Baik-baik Saja, Ini Penyebabnya

Pemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.

Baca Selengkapnya
Ada Paket Kuota Internet Terbaru dari IM3, Beli Rp 15 Ribu Dapat 3,5 GB
Ada Paket Kuota Internet Terbaru dari IM3, Beli Rp 15 Ribu Dapat 3,5 GB

IM3 punya paket internet terbaru. Harganya tak terlalu mahal.

Baca Selengkapnya
Sambut Ramadan, IM3 Rilis Kuota Internet 150 GB Harga Rp 150 Ribu
Sambut Ramadan, IM3 Rilis Kuota Internet 150 GB Harga Rp 150 Ribu

Kuota internet yang bisa dibeli hingga tanggal 30 April 2024 tersebut memiliki masa aktif selama 30 hari.

Baca Selengkapnya
3 Hal Ini Jadi ‘Benalu’ Industri Telekomunikasi di Indonesia
3 Hal Ini Jadi ‘Benalu’ Industri Telekomunikasi di Indonesia

Kondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
XL Axiata Minta Pemerintahan Baru Perhatikan Keberlanjutan Operator Seluler
XL Axiata Minta Pemerintahan Baru Perhatikan Keberlanjutan Operator Seluler

Tak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Sebelum Masuk Indonesia, Starlink Wajib Bayar Tarif Frekuensi
Sebelum Masuk Indonesia, Starlink Wajib Bayar Tarif Frekuensi

Starlink tetap diperlakukan sama seperti operator satelit lain di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Seberapa Besar Kerugian ISP Akibat RT RW Net Ilegal? Ini Hitung-hitungan APJII
Seberapa Besar Kerugian ISP Akibat RT RW Net Ilegal? Ini Hitung-hitungan APJII

RT RW net ilegal berpotensi merugikan ISP legal karena banyak faktor.

Baca Selengkapnya
Jangan Salah, Meski Canggih Starlink Bisa Mengalami Penurunan Kecepatan
Jangan Salah, Meski Canggih Starlink Bisa Mengalami Penurunan Kecepatan

Bagaimanapun Starlink tetap teknologi yang memiliki kelemahan.

Baca Selengkapnya