Papyrus yang nyatakan Yesus pernah menikah adalah otentik
Merdeka.com - Pada tahun 2012 lalu , ada satu penelitian yang membuat heboh banyak orang terutama umat Nasrani. Dalam penelitian yang mengambil sample sebuah papyrus kuno itu menyebutkan bahwa Yesus pernah menikah.
Secarik papyrus kuno yang diperkirakan dibuat pada abad 4 SM nampaknya akan menjadi jawaban perdebatan yang selama ini terjadi. Di carikan papyrus tersebut bertuliskan "Yesus berkata kepada mereka, 'Istriku ...'." Benarkah Yesus pernah menikah?
Dari perdebatan tersebut, akhirnya banyak peneliti dan ahli tafsir termasuk pakar bahasa mencoba meneliti dan mengkajinya lebih lanjut. Hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja, akhirnya diumumkan bahwa keabsahan papyrus yang nyatakan bahwa Yesus pernah menikah patut dipertanyakan dan dinyatakan tidak otentik .
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
-
Apa yang diujikan oleh 3 ilmuwan ini? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Apa yang ditemukan dalam penyelidikan? Media Fars yang berafiliasi dengan Pasukan Garda Revolusi melaporkan, sebuah penyelidikan menyiratkan Haniyeh dihantam rudal dan menyimpulkan Israel terlibat dalam aksi pembunuhan ini.
-
Siapa saja peneliti yang terlibat dalam penelitian ini? Peneliti yang terlibat dalam studi ini yaitu Itaru Kobayashi, Takayuki Sonoyama, Mai Hibino, Mitsuhisa Kawano, dan Hisanori Kohtsuka.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
Akan tetapi penelitian tidak berhenti di situs saja. Dikutip dari Gizmodo (10/04), sebuah kelompok peneliti gabungan dari Harvard University, Columbia University dan Massachusetts Institute of Technology menyatakan hasil penelitian mereka bahwa papyrus itu otentik dan tidak palsu. Bahkan pihak Vatikan juga membenarkan keotentikan papyrus itu.
Dengan menggunakan scanner carbon, diperkirakan papyrus tersebut dibuat pada abad kedelapan. Berikut penggalan terjemahan dari papyrus tersebut.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para Ilmuwan coba menguak keberadaan Yesus di masa lalu berdasarkan bukti arkeologis. Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Baca SelengkapnyaKisah ini ditulis di atas papirus, bahan yang digunakan sebelum kertas ditemukan.
Baca SelengkapnyaSetelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6.
Baca SelengkapnyaLukisan kuno di dalam gua ini berusia 5.000 tahun.
Baca SelengkapnyaPrasasti Mazmur dan cincin emas ini ditemukan di lokasi berbeda.
Baca SelengkapnyaHarta karun ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenemuan makam berusia 4.400 tahun lalu di Mesir menjadi peristiwa sangat penting dalam dunia arkeologi.
Baca SelengkapnyaSederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara. Awalnya, peneliti memperkirakan patung ini berusia 2000 tahun.
Baca SelengkapnyaMahasiswa dari tiga negara berhasil menerjemahkan teks ini menggunakan AI, mendapat hadiah sekitar Rp10,9 miliar.
Baca SelengkapnyaCermin ini diyakini milik seorang PSK kelas atas Yunani.
Baca SelengkapnyaTim peneliti memeriksa sampel batuan dan tanah di lokasi yang diyakini sebagai tempat reruntuhan ‘Bahtera Nuh’ di distrik Doğubayazıt, Ağrı.
Baca SelengkapnyaTemuan Berusia 1100 Tahun Ini Jadi Bukti Kerja Sama Harmonis Muslim, Yahudi, dan Kristen
Baca Selengkapnya