Partai final Samsung vs Apple
Merdeka.com - Akhirnya, persidangan yang mempertemukan Samsung dan Apple sampai pada puncaknya. Seperti yang dilansir Reuters (21/08), kedua perusahaan ini menutup semua argumen mereka dan mempersilakan pengadilan yang memutuskan siapa yang salah dan siapa yang benar dalam kasus pelanggaran hak paten ini.
Sampai saat ini, banyak argumen disertai dengan bukti-bukti pelengkap dimunculkan ketika persidangan yang mempertemukan dua perusahaan raksasa, Apple dan Samsung di pengadilan tinggi San Jose, California. Dalam persidangan tersebut, kedua belah pihak saling serang dengan mengajukan berbagai penjelasan, informasi dan bukti.
Persidangan yang memakan waktu berhari-hari ini akhirnya mencapai waktu final dan kedua belah pihak menutup argumen mereka masing-masing. Samsung dan Apple mempersilakan pihak pengadilan menentukan siapa yang bersalah dalam kasus tersebut.
-
Siapa yang menang dalam perdebatan? Tidak ada yang menang dan tiada yang kalah. Keduanya memiliki sudut pandangnya masing-masing dalam melihat sains dan agama.
-
Siapa yang menentukan pemenang? Pemilihan pemenang Exquisite’s Best Restaurants & Bars 2024 dilakukan sangat selective dengan melibatkan cullinary expertise sebagai juri.
-
Siapa yang menentukan kebenaran fakta? Fakta adalah informasi yang bersifat objektif dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui pengamatan atau penelitian.
-
Siapa yang dibantu oleh kesimpulan? Kesimpulan bertujuan untuk membantu pembaca memahami mengapa penelitian Anda penting setelah mereka selesai membacanya.
-
Kenapa MK membuka kesempatan kesimpulan? Selama RPH berlangsung, ia mempersilakan apabila terdapat pihak yang ingin menyampaikan kesimpulan dalam bagian penanganan PHPU Pilpres 2024.
-
Siapa yang dipersilakan MK untuk menyampaikan kesimpulan? Selama RPH berlangsung, ia mempersilakan apabila terdapat pihak yang ingin menyampaikan kesimpulan dalam bagian penanganan PHPU Pilpres 2024.
"Tidak hanya karena masalah pasar saja, Apple terus mendesak posisi Samsung dan terkesan ingin memonopoli inovasi handset layar lebar," ungkap Charles Verhoeven, pengacara Samsung.
Menurut beberapa analis, apabila dalam persidangan ini Samsung akhirnya dinyatakan bersalah, maka hal tersebut akan membawa dampak yang buruk terhadap ekosistem Android. Seperti yang diketahui Android adalah operating system yang paling banyak digunakan oleh vendor handset di dunia untuk saat ini.
Selain itu, apabila Samsung kalah dalam persidangan ini, maka keinginan terbesar Steve Jobs sebelum dia meninggal akan tercapai. Di saat masih hidup, Steve Jobs mengatakan bahwa dia akan meluncurkan thermonuclear untuk menghancurkan Android.
Namun, apabila Apple menjadi pihak yang kalah, maka dapat dipastikan kekuatan Android sekaligus Samsung untuk mencengkeram erat posisi puncak di dunia mobile semakin tidak tergoyahkan dan hal tersebut akan membawa dampak sangat buruk terhadap pasaran produk Apple.
Pihak pengadilan akan memberikan hasil keputusan mereka pada hari Rabu (22/08) waktu Amerika Serikat atau Kamis (23/08) waktu Indonesia. Salah satu permintaan Apple di pengadilan tersebut adalah agar kiranya pihak yang berwenang memberikan blokir terhadap semua produk Samsung yang diketahui telah melakukan copycat desain dan konten produk milik Apple. Semakin menarik, siapa kiranya yang bakal menjadi pemenang? (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga kubu mengharapkan putusan terbaik dari hakim Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaHotman Paris selaku anggota tim hukum Prabowo-Gibran menegaskan, kemenangan dalam sidang ini dengan skor 100-0
Baca SelengkapnyaPasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadir pada sidang putusan tersebut.
Baca SelengkapnyaHotman mengklaim, timnya terbukti piawai dalam perdebatan sidang perselisihan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi menolak seluruh permohonan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diajukan kubu Anies-Cak Imin, Senin (22/4).
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menyerahkan kesimpulan terkait sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaSidang ini sudah dimulai dari 6 Juni, lalu 7 Juni dan akan dituntaskan hari ini, 10 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaAnwar Husin menjelaskan perolehan suara Prabowo-Gibran sangat jauh dibandingkan dengan 2 paslon lainnya.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin Imbau Pendukung Capres-Cawapres Terima Apa Pun Putusan MK
Baca Selengkapnya"Besok kesimpulan akan kita sampaikan," ujar Anggota KPU RI, Mochamad Afifuddin
Baca SelengkapnyaFajar mengatakan para hakim akan melangsungkan rapat permusyawaratan hakim (RPH).
Baca SelengkapnyaPKB menyoroti dissenting opinion tiga hakim MK terkait putusan MK.
Baca Selengkapnya