Pasca Serang Ukraina, Situs Pemerintahan Rusia Tumbang
Merdeka.com - NetBlocks, situs pemantau gangguan website melalui akun Twitter-nya, Jumat (25/2) sempat melaporkan adanya gangguan pada sejumlah situs pemerintahan Rusia. Kejadian ini diduga manakala pemerintah Rusia melancarkan aksi operasi militer ke Ukraina.
"Terkonfirmasi: Sejumlah situs pemerintah di Rusia termasuk Kremlin dan State Duma padam; insiden ini terjadi di tengah serentetan serangan siber yang menargetkan negara tetangga Ukraina," cuit mereka.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa yang terancam diblokir Kominfo? Dari enam Online Travel Agent (OTA) yang terancam diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kabar terbarunya sudah ada tiga penyelenggara sistem elektronik (PSE) asing yang telah mendaftar.
-
Kapan serangan Rusia di Kharkiv? Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
©2022 Merdeka.com
Situs Kremlin ini merupakan website resmi Presiden Rusia Vladimir Putin. Sementara Duma, adalah situs parlemen Rusia. Selain itu ada juga situs yang dimiliki oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Sebelumnya pada pekan lalu, sejumlah situs web pemerintahan dan bank Ukraina tumbang akibat dari serangan DDos (Distributed Denial-of-Service). Beberapa situs web yang tumbang antara lain Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Ukraina, dua bank milik negara, Privatbank dan Oschadbank.
Mengutip dari Bleeping Computer, sejumlah nasabah bank menerima pesan teks yang mengklaim ATM bank di negara tersebut mati. Polisi siber Ukraina melaporkan, informasi pesan teks tersebut merupakan bagian dari serangan informasi dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Sementara, Kementerian Pertahanan Ukraina yang situsnya dihapus setelah serangan tersebut mengatakan "situs web kami mungkin diserang oleh DDoS. Tercatat, terjadi peningkatan jumlah akses per detik dari biasanya."
Tim Tanggap Darurat Komputer negara itu memperingatkan serangan terhadap otoritas Ukraina, dikoordinasi oleh kelompok hacker Gamaredon (terkait dengan Layanan Keamanan Federal (FSB) Rusia). Microsoft juga mengatakan awal bulan ini, Gamaredon telah mengoordinasikan gelombang email spear-phishing dengan target entitas dan organisasi Ukraina sejak Oktober 2021.
Sumber: Liputan6 / Giovani D. Prasasti (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otoritas Ukraina melarang penggunaan Telegram di kalangan militer dan orang-orang yang berkaitan dengan keamanan nasional.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang termasuk dua anak-anak tewas dan 111 orang luka-luka usai serangan Ukraina.
Baca SelengkapnyaSetidaknya 144 drone tempur meluncur dari Ukraina ke sejumlah wilayah Rusia, termasuk Ibu Kota Moskow.
Baca SelengkapnyaPara hacktivis atau peretas ikut terjun membela Palestina dengan meretas situs web pemerintah Israel.
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengidentifikasi bahwa ada kemungkinan laman tersebut telah diretas
Baca SelengkapnyaTeror tiga drone di Kota Moskow, Rusia telah merusak dua gedung perkantoran.
Baca SelengkapnyaPara peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Baca SelengkapnyaSerangan terjadi saat kerumunan orang berkumpul untuk menyaksikan penampilan Picnic, band rock terkenal Rusia.
Baca SelengkapnyaMasjid Asosiasi Muslim Ukraina rusak akibat serangan rudal Rusia yang menghancurkan gedung di dekatnya di Kyiv.
Baca SelengkapnyaMoskow menuduh Ukraina menembak jatuh pesawat angkut Rusia Ilyushin Il-76. Sebanyak 74 orang di dalamnya tewas, termasuk 65 tahanan Ukraina.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Selengkapnya