Pasca teror Paris, situs sosial media ramai tunjukkan solidaritas
Merdeka.com - Teror Paris yang terjadi tanggal 14 November kemarin disebut sebagai serangan paling mematikan yang pernah menghantam Prancis sejak Perang Dunia ke-2. Imbasnya, gerakan solidaritas pun ditunjukkan oleh dunia sebagai bentuk dukungan pada publik Prancis, termasuk situs sosial media dunia.
Sampai saat ini, apabila Anda membuka YouTube, warna merah di lambang situs sosmed berbagi video ini sudah digantikan bendera Prancis. Tepat di bawah kolom pencarian, terdapat tautan khusus berjudul 'We stand with Paris' yang disediakan khusus untuk memantau perkembangan teror Paris lewat video yang diunggah pengguna YouTube.
-
Bagaimana reaksi netizen? Postingan ini bikin kehebohan di kalangan netizen, terutama di antara para penggemar dan rekan artis.
-
Apa reaksi netizen? Melihat sikap Ayu, netizen merasa iba. Banyak yang juga memuji kekuatan hatinya. 'Hebat kamu tuh,' puji seorang netizen di kolom komentar foto Ayu di Instagram. 'Udah diterpa angin kencang masih bisa ketawa dan menjawab pertanyaan wartawan dengan elegan,' lanjutnya.
-
Siapa yang sering dikritik netizen? Stefan William sering dikritik netizen gara-gara jarang ketemu anaknya.
-
Kenapa netizen sedih? Saat ini, netizen merasa sangat sedih karena merasa ikut kehilangan ayah Kamari dalam postingannya.
-
Siapa yang paling sering dikritik netizen? Artis dr. Richard Lee juga menghadapi permasalahan serupa. Wajahnya pernah menjadi sorotan netizen karena terlihat bopeng ketika diambil gambar oleh kamera wartawan beberapa waktu lalu. Hal ini membuatnya menjadi perbincangan hangat di media sosial.
-
Apa yang digugat dari TikTok? Keluarga-keluarga ini mengambil langkah hukum secara kolektif di pengadilan Crteil, dan Boutron-Marmion menyatakan bahwa ini merupakan kasus kelompok pertama di Eropa.
Sayangnya, tautan 'We stand with Paris' ini mendapat kritikan gara-gara foto cover yang terpasang tidak menunjukkan publik Paris, tetapi justru terlihat sebagai anak-anak asal India.
Selain YouTube, Google juga menunjukkan solidaritasnya dengan menambahkan pita hitam tepat di bawah kolom pencarian laman awal mereka. Namun, lambang ini sudah dihilangkan oleh Google di akhir minggu lalu.
Tidak hanya itu, Google juga menggratiskan panggilan internasional via Hangouts yang ditujukan ke Prancis. Hal ini diumumkan oleh Google Sabtu pagi hari minggu lalu. Aksi yang sama juga dilakukan oleh Skype. Bahkan, semua panggilan domestik dan internasional di Prancis dibuat tanpa biaya.
Facebook juga tidak ingin ketinggalan menyuarakan solidaritas lewat penambahan layer bendera Prancis di atas foto profil pengguna, termasuk bos Facebook sendiri, Mark Zuckerberg.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tentara yang tergabung ke dalam satuan militer berjuluk IDF itu sontak diserang warganet.
Baca SelengkapnyaNetizen Indonesia ramai-ramai mencari akun media sosial para tentara Israel. Mereka menyerbu mereka dengan hujatan di kolom komentar.
Baca SelengkapnyaVideo Hamas akan lakukan serangan pada Olimpiade Paris? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPekan lalu, suporter bola Israel bikin ricuh di Amsterdam, Belanda.
Baca SelengkapnyaJulid Fi Sabilillah, Perang Netizen Indonesia Melawan Israel di Dunia Maya
Baca Selengkapnya