Pegiat startup sebut 1000 technopreneur bukan suatu yang mustahil
Merdeka.com - Co-founder & Managing Partner, Northstar Group, Patrick Walujo, mengatakan jika target pemerintah soal 1000 technopreneur digital pada tahun 2020 bukanlah sesumbar belaka. Pasalnya, kata dia, dengan populasi penduduk Indonesia yang banyak, hal itu bukanlah suatu yang mustahil.
"Sangat possible dan mungkin sekali. Karena populasi di Indonesia besar, masa sih gak bisa dengan target tersebut," jelasnya saat ditemui di acara Echelon Indonesia 2016, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (06/04).
Patrick juga berujar, Indonesia telah memiliki model banyak startup yang sukses. Model startup yang sukses itu, tentu saja akan memacu tumbuhnya perusahaan rintisan teknologi yang baru.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
"Kedua itu, sudah ada perusahaan startup yang sukses seperti Gojek, Bukalapak, dan Tokopedia, artinya ini bisa memacu tumbuhnya startup baru," imbuhnya.
Konsep yang didengungkan oleh pemerintah, dikatakannya, sangat didukung oleh berbagai pihak, salah satunya KADIN.
"KADIN itu juga kan pro inovasi dan pro karya anak bangsa. Jadi akan mendukung rencana pemerintah itu," jelasnya yang juga sebagai Kepala Badan Teknologi Start Up, KADIN.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), ingin menciptakan 1000 technopreneur sampai tahun 2020. Artinya, untuk mencapai itu paling tidak harus ada 200 technopreneur baru muncul setiap tahunnya. Diprediksikan, untuk mencetak 1000 technopreneur, dibutuhkan dana sekitar USD6-7 juta setiap tahunnya. Dana tersebut, berasal dari 'saweran' berbagai pihak, termasuk pemerintah.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaGerakan ini diharapkan mendorong terciptanya atau mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih dihadapkan pada tantangan besar untuk menuju ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaSandiaga pun yakin seluruh targetnya bisa tercapai berkat antusiasme yang luar biasa dari para pelaku usaha UMKM.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.
Baca SelengkapnyaJumlah wirausahawan muda berusia 20-29 tahun masih cukup rendah, yakni sebesar 6,1 juta orang.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaDana tersebut banyak dinikmati oleh pelaku UMKM yang belum tersentuh akses layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaIndonesia terus meraih peluang untuk memaksimalkan ekonomi digital.
Baca Selengkapnya