Pekerjaan Berat Twitter Perangi Ujaran Kebencian Usai Dibeli Elon Musk
Merdeka.com - Usai Elon Musk resmi mengakuisisi Twitter pada Jumat (28/10), Kepala Keamanan dan Integritas Twitter Yoel Roth disibukkan dengan ramainya tweet ujaran kebencian yang dituding terorganisir di platform tersebut.
Dilaporkan dari The Verge, Senin (31/10), Roth melaporkan bahwa sejumlah akun memosting serangkaian tweet berupa troll atau kampanye provokasi yang berisi hinaan selama dua hari terakhir. Menurut dia, tweet itu bertujuan membuat pengguna berpikir kembali kebijakan Twitter seputar moderasi konten yang telah berubah.
Meskipun Musk menyatakan bahwa dia belum membuat perubahan apa pun pada kebijakan Twitter, beberapa pengguna berasumsi bahwa aturan moderasi konten platform ini akan menjadi lebih longgar di bawah kepemimpinan Musk.
-
Kenapa Elon Musk mengubah sistem blokir di Twitter? Elon Musk berpendapat bahwa melarang seseorang untuk melihat unggahan publik dari orang lain adalah tindakan yang tidak rasional.
-
Apa yang diubah Elon Musk tentang blokir akun di Twitter? Dalam pernyataannya, ia menjelaskan bahwa akun yang diblokir oleh pengguna lain tetap dapat melihat postingan atau unggahan dari akun yang memblokirnya.
-
Siapa yang mendirikan perusahaan Twitter? Twitter merupakan platform micro-blog yang didirikan oleh Jack dorsey pada tahun 2006.
-
Kenapa Elon Musk batasi akses Twitter? Langkah ini, kata Musk, adalah untuk mengatasi tingkat ekstrim dari pengikisan data dan manipulasi sistem.
-
Apa yang dikritik Elon Musk dari Meta? Pertengkaran ini juga terjadi setelah serangkaian kritik dari Musk terhadap produk dan layanan Meta. WhatsApp, layanan perpesanan terenkripsi, menjadi target kritik Musk ketika dia menuduh aplikasi tersebut mengekspor data pengguna setiap malam.
-
Apa batasan Twitter yang Elon buat? Dalam tweetnya yang dilansir dari BBC, Minggu (2/7), Elon mengatakan pengguna tak terverifikasi (atau tak berbayar) hanya bisa membaca 600 cuitan perhari dan kemudian ditambah menjadi 800 kicauan.
Pasalnya, miliarder itu sempat mengatakan dia ingin menjadikan Twitter sebagai "platform yang memberikankebebasan berbicara". Hal itu rupanya justru memicu kekhawatiran tentang bagaimana Twitter menangani ujaran kebencian dan hoaks yang mulai banyak beredar.
Roth pun mengatakan bahwa hanya 300 akun yang mengirimkan lebih dari 50 ribu tweet bermuatan "cercaan tertentu" dan mengklaim hampir semua akun yang dipermasalahkan tidak autentik.
Network Contagion Research Institute pun melaporkan melalui tweet dan menunjukkan bahwa penggunaan N-word di Twitter meningkat hampir 500 persen bila dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya.
Roth mengatakan Twitter telah menindak beberapa pengguna yang terlibat dalam aksi tersebut dan meningkatkan upaya untuk memerangi ujaran kebencian di platform-nya. Sembari dirinya menegaskan bahwa kebijakan Twitter tidak berubah.
"Perilaku kebencian tidak memiliki tempat di sini, kami telah mengambil tindakan untuk melarang pengguna yang terlibat dalam kampanye trolling ini dan akan terus bekerja untuk mengatasi hal ini di hari-hari mendatang untuk membuat Twitter aman dan ramah bagi semua orang," tegas Roth.
Sementara itu, Musk mengatakan pada Jumat bahwa ia berencana untuk membentuk "dewan moderasi konten" yang terdiri dari beragam anggota. Tujuannya adalah dengan beragamnya sudut pandang, maka untuk membuat keputusan tentang apakah akan menghapus postingan tertentu atau mengaktifkan kembali akun pengguna dianggap ada yang mempertanggungjawabkan.
Reporter Magang: Dinda Khansa Berlian (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah merek terkemuka menghentikan iklan di platform X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Baca SelengkapnyaSebuah data menyoroti peningkatan moderasi konten di bawah kepemimpinan Elon Musk, meskipun platform tersebut mengklaim mendukung kebebasan berbicara.
Baca SelengkapnyaDi tengah pendapatan minus, pencabutan larangan iklan politik jadi opsi Elon Musk.
Baca SelengkapnyaDisebutkan bahwa banyaknya pengiklan loyal Twitter yang kabur karena khawatir tentang moderasi konten.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini hanya sementara karena ada yang tidak beres dalam penggunaan data Twitter.
Baca SelengkapnyaOrang Terkaya Dunia Elon Musk Dukung Israel Serang Hamas
Baca SelengkapnyaBelum diketahui jelas apa alasan rencananya Bos Twitter melakukan rebranding. Tapi kuat dugaan ini jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaElon Musk marah setelah banyak perusahaan besar menarik iklan di platform X.
Baca SelengkapnyaSaham Tesla pada penutupan perdagangan Rabu (29/11) waktu setempat ditutup mengalami penurunan di 1,05 persen ke USD 244,14 per saham.
Baca SelengkapnyaNilai Platform X kini turun di angka 71 persen dari harga awal.
Baca SelengkapnyaSetelah Elon Musk resmi meluncurkan rebranding platform media sosial Twitter dengan logo baru 'X', papan nama Twitter di luar kantor pusat mulai dilepas.
Baca SelengkapnyaElon Musk dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap Trump dalam pemilihan presiden AS tahun 2024.
Baca Selengkapnya