Pelengkap robot masa depan, otot artifisial ini mampu 'regenerasi'
Merdeka.com - Para ilmuwan internasional telah mengembangkan penemuan yang revolusioner. Penemuan ini digadang-gadang akan membuat revolusi terhadap perlengkapan prostetik dan bahkan robot.
Material yang ditemukan ini dapat meregang 100 kali lebih panjang dari panjang aslinya, dan mampu 'sembuh' sendiri ketika ditusuk. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Nature Chemistry.
Terlihat seperti otot, material ini sangat fleksibel hingga para ilmuwan tak punya peralatan yang sebanding dengan kemampuan fleksibilitasnya. Dua orang tim riset, Dr. Cheng-Hui li dan Dr. Chao Wang, mencoba meregangkan material ini. Hasilnya, sekitar 2,5 centimeter material bisa meregang hingga 2,5 meter.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di jaringan otak? Dilansir Smithsonian, Rabu (18/9), ilmuwan telah menemukan polutan kecil di jaringan otak, khususnya bulbus olfaktorius yang terletak di atas hidung.
-
Bagaimana cara penelitian mempelajari neuron otak? Tim peneliti dari University of Michigan, yang dipimpin oleh ahli anestesi Kamran Diba, menganalisis rekaman gelombang otak tikus selama periode bangun dan tidur.
-
Apa yang dilakukan Neuralink di otak manusia? Chip otak – yang memiliki 1.000 elektroda – dimaksudkan untuk memungkinkan orang menjalankan fungsi komputer secara nirkabel hanya dengan memikirkan apa yang ingin mereka lakukan melalui mekanisme 'pikir-dan-klik'.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
Benda yang akan tentu akan memberi fleksibilitas pada penemuan-penemuan di masa depan ini, terbuat dari jaringan yang membentuk plastik polimer, yang memang mengandung zat yang flaksibel namun sekuat plastik. Para peneliti tak hanya mencoba kekuatan regangannya, namun juga membuatnya merespon detakan dan kedutan, layaknya otot asli. Hal ini dilakukan dengan mengehentaknya dengan tegangan listrik.
Para peneliti juga menemukan bahwa material ini bisa 'memperbaiki diri' dengan berbagai luka tusukan atau robekan yang terjadi, asal temperaturnya berada di sekitar minus 20 derajat celcius.
Dr. Zhenan Bao, seorang profesor teknik kimia di Standford University dan penulis studi ini menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi: "Setiap ion logam mengikat setidaknya dua ligan, sehingga jika salah satu ligan rusak, ion logam masih dapat terhubung ke ligan di sisi lain. Hal ini membuat ion dengan mudah dapat berhubungan kembali degan ligan lain jika cukup dekat."
Material ini akan digunakan untuk mengembangkan prostetik bagi para penyandang disabilitas atau robot. Dengan adanya material ini, prostetik atau robot nantinya akan bisa punya pergerakan yang sangat mirip dengan manusia, dan bisa dikontrol langsung melalui otak manusia, karena kemampuan dan responnya terhadap kedutan layaknya otot manusia.
"Di masa depan, material ini bisa dihubungkan dengan neuron manusia dan dikendalikan oleh sinyal neuron manusia," ungkap Dr. Wang.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaAda tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia.
Baca SelengkapnyaSejauh ini gerak robot yang diciptakan masih berjalan tak alami. Ilmuwan ini sukses melakukan uji coba itu.
Baca SelengkapnyaWalaupun manusia mampu menyembuhkan luka pada kulit dengan menghasilkan sel kulit baru, proses serupa tidak terjadi pada cedera otak.
Baca SelengkapnyaTeknologi diklaim mantan engineer Google dapat memperlama hidup manusia.
Baca SelengkapnyaRobot ini bisa tersenyum percis seperti manusia karena ada jaringan kulit hidup yang ditempelkan.
Baca SelengkapnyaElon Musk mengumumkan rencana ambisius untuk menanam jutaan chip Neuralink di otak manusia dalam 10 tahun ke depan, guna meningkatkan kemampuan otak dan tubuh.
Baca SelengkapnyaRS Grha Kedoya miliki layanan rehabilitas medis berupa alat robotik bernama LEXO dan DIEGO. Kedua alat ini membantu pemulihan masalah saraf & tulang.
Baca SelengkapnyaProject Gr00t merupakan “model fondasi serbaguna untuk robot humanoid” yang dipunyai NVIDIA.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mengaku sejauh ini belum ada robot yang mampu mengalahkan kecepatan lari hewan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan melatih AI untuk memandu cacing menuju target menggunakan pembelajaran reinforcement, menunjukkan kolaborasi antara jaringan saraf buatan dan biologis.
Baca SelengkapnyaUji coba ini adalah yang ditunggu-tunggu Elon Musk terhadap startup besutannya.
Baca Selengkapnya