Pemanasan global, laut di Antartika malah membeku
Merdeka.com - Meskipun nyatanya pemanasan global mampu melelehkan es di kutub selatan, nyatanya laut di sana saat ini menjadi cepat membeku.
Seperti yang dilansir oleh CBS News (2/4), para peneliti yang mengetahui hal ini mengaku sangat terheran-heran. Hal ini dikarenakan fenomena tersebut tidak seperti perkiraan yang telah ditulis dalam banyak teori populer tentang pemanasan global dan pengubahan iklim dunia.
Meski begitu, para peneliti pun mencoba mencari tahu sangkut pautnya antara lelehnya es ini dengan semakin dinginnya laut Antartika. Hasilnya kemudian mereka tulis dalam sebuah jurnal berjudul nature Geoscience.
-
Apa yang terjadi pada suhu global? Data menunjukkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1,2 derajat Celsius sejak era pra-industri.
-
Bagaimana cara mengatasi pemanasan global? Untuk mengatasi pemanasan global, tentu saja anda harus mengurangi penggunaan gas-gas kimia yang bisa merusak lapisan ozon dan atmosfer seperti gas freon yang ada pada AC atau pendingin udara.
-
Apa dampak kenaikan suhu global terhadap lingkungan? Kenaikan suhu global memiliki dampak yang luas dan serius terhadap lingkungan serta kesehatan manusia.
-
Kenapa es di Kutub Utara harus dibekukan kembali? 'Ini adalah pelestarian ekosistem,' kata CEO Real Ice kepada media Sifted. 'Kita berusaha mempertahankan, setidaknya, es yang masih kita miliki, yang luasnya sekitar 4 juta km persegi pada akhir musim panas. Dan jika kami bisa, kami ingin memulihkan keadaan seperti pada tahun 1980an, yang luasnya lebih dari 7 juta (kilometer) persegi.'
-
Kapan zaman es terakhir? Berbagai artefak yang ditemukan di pulau ini juga mengungkapkan wawasan menarik tentang pergerakan manusia antara daratan Australia dan pulau ini, terutama selama puncak zaman es terakhir, antara 29.000-19.000 tahun yang lalu, demikian menurut penelitian yang diterbitkan pada 1 April di jurnal Quaternary Science Reviews.
-
Bagaimana para ilmuwan meneliti hilangnya es laut? Peneliti dari Survei Antartika Britania (BAS) menggunakan set data iklim CMIP6 untuk memeriksa hilangnya es laut secara besar-besaran yang terjadi di Antartika. Dengan set data tersebut, para peneliti menganalisis data dari 18 model iklim yang berbeda untuk memahami probabilitas penurunan es laut yang begitu tajam.
Para peneliti memperkirakan hal ini terjadi lantaran es yang meleleh di kutub selatan langsung masuk ke laut. Akibatnya, permukaan laut akan menjadi cepat dingin dan air hangat yang ada di bawahnya tidak punya kesempatan untuk naik ke atas.
"Diketahui bahwa es yang meleleh di laut membuat terciptanya sebuah laut es baru. Laut es ini menyimpan suhu dingin di permukaan sedangkan suhu hangat di bawahnya tidak bisa tercampur akibat adanya lapisan es," kata Dr. Paul Holland, peneliti panas lautan di British Antarctic Survey.
Untuk membuktikan anggapan tersebut, para peneliti pun lantas mencoba mengambil citra laut di Antartika dari satelit. Hasilnya, selama 1985-2010, memang bisa dibenarkan adanya lelehan es yang membentuk laut es ini di Antartika. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perairan dingin Antartika juga penting untuk terciptanya arus laut dalam yang mengalir ke utara membawa nutrisi dan oksigen yang penting bagi ekosistem.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu merupakan fenomena 1 dari 2.000 tahun sekali.
Baca SelengkapnyaIlmuwan khawatir dengan kondisi Greenland yang kian menghijau.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan berkurang sekitar empat meter berdasarkan pemantauan terakhir pada Desember 2023
Baca SelengkapnyaFenomena ini berdampak besar terhadap aspek kehidupan di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaPerubahan lingkungan adalah salah satu isu paling mendesak yang dihadapi dunia saat ini.
Baca SelengkapnyaKawah-kawah tersebut ditemukan pertama kali pada 2010 hingga 2022.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, suhu di beberapa daerah di Indonesia memang sedang dingin. Begitu juga di dataran tinggi Dieng yang lagi-lagi membeku karena suhu di bawah nol.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah alasan mengapa ini menjadi petanda buruk menurut ilmuwan.
Baca SelengkapnyaHal yang akan ditemukan di bawah lapisan es kutub tergantung di mana tempat menggalinya.
Baca SelengkapnyaMengapa Antartika disebut juga sebagai gurun? Begini jawabannya.
Baca SelengkapnyaUntuk pertama kalinya dalam tiga dekade, gunung es terbesar dunia A23a terombang-ambing di lautan setelah lepas dari dasar Laut Weddell.
Baca Selengkapnya