Pemerintah akan memanfaatkan empat transponder dari satelit BRI

Merdeka.com - Bank BRI pada hari Minggu (19/06) lalu, baru saja meluncurkan satelit yang dilepas dari Kuorou, Guyana Perancis, pada pukul 04.39 WIB. Banyak pihak yang berharap jika satelit BRI ini bisa membawa manfaat selain untuk BRI sendiri juga kepada pemerintah.

Pemerintah pun rencananya akan memanfaatkan sebagian transponder guna kebutuhan pendataan penduduk atau bisa juga untuk pertanian. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara.

Menurutnya, pihaknya masih belum memutuskan fungsi dari 4 transponder yang dimiliki dari satelit tersebut. Diakuinya, pihaknya masih harus berkoordinasi dengan berbagai kementerian untuk memanfaatkan transponder yang ada.

"Kita akan mempertimbangkan akan dipergunakan untuk apa karena permintaan ada 10 transponder," tutupnya.

Pelepasan satelit tersebut barulah tahapan awal yakni peluncuran dan pelepasan satelit menuju orbitnya. Masih ada serangkaian proses yang harus dilakukan untuk bisa dimanfaatkan.

"Saat ini kita tinggal tunggu satelitnya masuk ke slot karena tahapannya masih belum selesai. Dengan meluncurnya satelit ini bisa dilihat kita jadi memiliki satelit yang lainnya," tambah pria yang akrab disapa Chief RA.

Sebagaimana diketahui, satelit tersebut nantinya, akan berada di slot orbit 150,5 derajat bujur timur (BT). Slot orbit yang dimiliki BRI saat ini, awalnya digunakan oleh satelit Palapa C2 milik Indosat. BRISat akan menggunakan dua frekuensi yaitu C band dan KU band. C band akan digunakan untuk transaksi keuangan dan KU Band untuk komunikasi non keuangan. C band menggunakan frekuensi gelombang rendah sehingga tahan cuaca, sedangkan untuk KU band menggunakan gelombang tinggi sehingga mempunyai power yang kuat. Satelit ini akan mampu bertahan hingga 17 tahun lamanya.