Pemerintah bakal temui diaspora Indonesia yang bekerja di Google
Merdeka.com - Tak banyak orang tahu jika orang Indonesia juga ada yang bekerja di markas besar Google, California, Amerika Serikat. Hal itu diutarakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara.
"Orang Indonesia ada kok yang bekerja di Google pusat di California sana. Ada sekitar 60 orang Indonesia yang bekerja di sana. Mereka itu diaspora dari Indonesia," ujarnya saat berbincang santai dengan beberapa media di kantornya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Jumat (23/10).
Maka dari itu, dalam agendanya bersama Presiden RI Jokowi ke Amerika Serikat, selain nantinya bertemu dengan para petinggi perusahaan teknologi ternama dan petinggi di Silicon Valley, dijadwalkan juga akan bertemu dengan diaspora Indonesia yang bekerja di Google. Bertemunya dengan diaspora Indonesia diharapkan membuka jalan untuk kembali menghubungkan mereka dengan tanah air.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Bagaimana Menko Airlangga dorong pengembangan talenta digital? “Pemerintah berharap adanya program-program pengembangan talenta digital dapat menjadikan backbone IT tidak di negara lain, tetapi di Indonesia,“
-
Apa yang diusulkan Kemenkominfo terkait AI? 'Kita mengusulkan agar bagaimana digital divide bisa dihilangkan dengan mengedepankan inklusivitas dari semua negara yang mengembangkan AI,' tutur Wamenkominfo Nezar Patria dalam Ministerial Session Regional Approach to Advance Ethical Governance of Artificial Intelligence, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Senin (5/2).
"Di sana kita nanti menjelaskan ke mereka kalau Indonesia sedang membangun ekosistem untuk berkembangnya ekonomi digital. Jadi kita akan bicarakan juga soal strategi pengembangannya," jelasnya.
Di sisi lain juga, kata dia, dengan bertemunya 60 orang Indonesia yang bekerja di Google tersebut, nantinya akan memberikan masukan bagi pemerintah.
"Kita serap ilmu-ilmu dari mereka sebanyak mungkin untuk mengembangkan ekosistem di kita. Suatu saat mereka balik di saat ekosistem Indonesia sudah baik. Kalau sekarang kan gak mungkin," katanya.
Dirinya pun kembali menegaskan jika Indonesia akan menjadi negara terbesar ekonomi digital di kawasan Asia Pasific.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak diaspora mengenyam pendidikan bahkan bekerja di luar negeri dalam bidang teknologi, industri dan ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaGoogle sudah menyebarkan 1,5 juta laptop Chromebook di sekolah seluruh dan PTN di seluruh Indonesia. Yg belum ada adalah Google Reference University
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaIni merupakan tahun kelima kerja sama Kominfo dan Google dalam pengembangan talenta digital di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPotensi besar sebagai digital hub tak boleh dilepaskan begitu saja.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, meskipun fisik jauh dari Tanah Air, tetapi tetap tak melepaskan identitas pribadi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKolaborasi yang dibangun Huawei selama ini diharapkan mempermudah terwujudnya Indonesia emas pada 2045.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang menjadi kekhawatiran anak muda adalah ketidakpastian masa depan, terutama lapangan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaTerdapat 9 spesialisasi pada program Google Career Certificate (GCC) Batch 1 2024 yang berlangsung selama empat bulan.
Baca SelengkapnyaSayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
Baca SelengkapnyaBudi Arie dan Gibran turut membahas tentang pengembangan ekonomi digital, termasuk dukungan terhadap startup dan UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital.
Baca Selengkapnya