Pemerintah daerah ingin wujudkan smart city? Ini kuncinya!

Merdeka.com - Beberapa pemerintah daerah saat ini memang sedang gencar ingin mengimplementasikan konsep smart city. Seperti halnya Jakarta, Bandung, Banyuwangi, Bogor, Depok, Aceh, Makassar, Balikpapan, dan Sleman. Ide untuk mengembangkan hal itu tentu saja menuai aspirasi bagus. Kendati begitu, ada hal mendasar yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah untuk mengimplementasikan program tersebut, yakni listrik.

Menurut Country Presiden Schneider Indonesia, Riyanto Mashan, saat ini untuk bisa menerapkan smart city yang utama itu adalah kebutuhan listrik harus tercukupi di samping mempersiapkan hal lainnya juga.

Pasalnya, kebutuhan akan listrik mutlak harus terpenuhi saat mengimplementasikan smart city meskipun nantinya akan terjadi penghematan listrik.

"Listrik adalah hal yang paling mendasar yang juga harus dipersiapkan nantinya dalam sebuah kota yang menerapkan smart city. Tanpa listrik, kita gak bisa apa-apa juga kan?," katanya saat acara media briefing di Hotel Rafles, Jakarta, Selasa (09/06).

Riyanto melanjutkan bahwa saat ini rasio elektrifikasi di Indonesia masih di angka 85 persen. Ini artinya, masih ada beberapa wilayah di negeri ini kekurangan suplai listrik. Bahkan, dia mengatakan jika Yogyakarta yang ingin menerapkan konsep smart city di beberapa wilayahnya masih kekurangan listrik.

"Di Yogyakarta itu rasio elektrifikasi masih rendah," katanya.

Walaupun begitu, dirinya pun tak menampik jika smart city sudah harus mulai diterapkan di kota-kota di Indonesia.

Adanya smart city ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong inovasi.

"Saya percaya dengan pengembangan smart city akan terjadi efisiensi," tutupnya.