Pemuda 20 tahun pimpin misi bersih-bersih samudra Pasifik
Merdeka.com - Setiap tahun, lebih dari 8 juta sampah plastik baru memenuhi samudra dan lautan di seluruh Bumi. Melihat fenomena ironis itu, seorang pemuda asal Negeri Kincir Angin memulai sebuah misi besar untuk membersihkan samudra. Siapa dia?
Boyan Slat adalah pemuda berusia 20 tahun dengan penampilan layaknya anak muda lain. Namun, Boyan sudah memiliki sebuah start-up bernama 'Ocean Cleanup' yang tahun lalu berhasil mendapatkan bantuan investasi Rp 26 miliar.
Misi Ocean Cleanup pun sangat besar, mereka ingin membersihkan samudra Pasifik dari sampah plastik hanya dalam 10 tahun.
-
Siapa yang memimpin tim ilmuwan? Tim ilmuwan internasional yang dipimpin ahli paleontologi Anthony Fiorillo mempublikasikan temuan mereka pada tanggal 30 Januari di jurnal Geosciences.
-
Siapa yang melakukan penelitian? Para peneliti dari Universitas Cincinnati menangkap tiga ekor piton Burma di sekitar Taman Nasional Everglades, lalu mengukur ukuran rahang mereka. Salah satu dari ular tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 5,8 meter, menjadikannya piton terpanjang yang pernah tertangkap di Florida, meskipun bukan yang terberat.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian? Studi ini, yang melibatkan sekitar 1,5 juta orang dewasa dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Norwegia, dilakukan selama periode 15 tahun oleh tim peneliti dari Universitas Toronto.
-
Siapa saja peneliti yang terlibat dalam penelitian ini? Peneliti yang terlibat dalam studi ini yaitu Itaru Kobayashi, Takayuki Sonoyama, Mai Hibino, Mitsuhisa Kawano, dan Hisanori Kohtsuka.
Menariknya, Boyan dan start-up tidak ingin repot-repot berlayar mengelilingi samudra Pasifik untuk membersihkan sampah-sampah itu, dia ingin samudra Pasifik yang membersihkan dirinya sendiri.
Ya, terdengar mustahil, tetapi Boyan dan Ocean Cleanup sudah menciptakan sebuah alat penangkap sampah raksasa untuk menjalankan misi itu. Alat tersebut berupa pelampung penahan dengan panjang 2 kilometer lebih yang membentuk huruf 'V', menjadikannya pelampung terpanjang yang pernah dipasang di samudra.
Alat itu nantinya bisa bergerak menyusuri samudra Pasifik dengan bantuan ombak. Karena tidak diberi jala, ikan-ikan pun tidak dikhawatirkan akan tersangkut. Sehingga, saat pelampung itu berjalan menyusuri ombak, hanya sampah plastik yang mayoritas mengambang di permukaan air saja yang akan terkumpul dan mudah dikumpulkan oleh tim Ocean Cleanup.
Sebelum memulai pemasangan pelampung raksasa itu di tahun 2016, Boyan dan timnya akan mengirim 50 perahu untuk memetakan samudra Pasifik sekaligus menentukan titik-titik pembersihan, Gizmodo (02/06).
Dalam misi pembersihan samudra ini, Boyan membawahi sekitar 100 orang tim ahli yang terdiri dari oceanografi, insinyur laut, dan desainer. Hebat bukan?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret Jenderal Maruli gagah kendarai motor bak terbuka saat bertugas.
Baca SelengkapnyaBerbagai upaya dan kolaborasi hadir selama masa darurat penanganan sampah di Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaPandawara Grup bersama ratusan warga melakukan membersihkan tumpukan sampah di Kampung Terapung Makassar.
Baca SelengkapnyaAksi Bumantara Team bersih-bersih sampah di Kota Medan menambah catatan kelompok anak muda yang peduli dengan lingkungan, menyusul adanya Pandawara Grup.
Baca SelengkapnyaAksi seorang pemuda memberantas sampah di ibu pertiwi dipuji WNA.
Baca SelengkapnyaBagi mereka menjadi kuli bangunan merupakan sesuatu yang baru dan menyenangkan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 200 anak muda diajak untuk dapat melestarikan lingkungan dalam peringatan Hari Bumi.
Baca Selengkapnya250 delegasi anak muda dari 16 negara mengikuti kegiatan Asia World Model United Nations.
Baca SelengkapnyaDitanya Dukungan pada Gibran, Ini Jawaban Menteri Luhut
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal Maruli Simanjuntak terjun langsung saat ratusan anggota TNI-Polri dikerahkan ke Sungai Krukut.
Baca SelengkapnyaProgram Open Ship dan Joy Sailing yang diselenggarakan di sembilan lokasi, yakni Lampulo, Tual, Belawan, Pontianak, Ambon, Biak, Tahuna, Tarakan, dan Kupang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 600 kilogram (Kg) sampah plastik berhasil diangkat komunitas penyelam tersebut.
Baca Selengkapnya