Penataan frekuensi untuk CDMA telah selesai dilakukan
Merdeka.com - Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya penataan frekuensi 800 MHz yang selama ini digunakan untuk layanan telekomunikasi berbasis Code Division Multiple Access (CDMA) selesai.
Bersamaan dengan hal tersebut, dibuatkan pula Peraturan Menkominfo terkait Penataan Pita Frekuensi yang muncul pada pekan lalu. Peraturan tersebut juga dibuat untuk penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler di Indonesia.
"Penataan frekuensi 800 MHz itu sudah direncanakan sejak dua tahun yang lalu. Wacana ini sudah lama dilontarkan di media massa. Jadi, bukan tiba-tiba," kata Anggota Komite BRTI M Ridwan Effendi di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (15/09).
-
Bagaimana ZTE meningkatkan efisiensi jaringan Smartfren? Teknologi komputasi RAN ZTE berbasis Native-AI mengintegrasikan komunikasi dan komputasi langsung di base station, sehingga memaksimalkan potensi infrastruktur jaringan.
-
Bagaimana Menkominfo berpendapat tentang merger XL dan Smartfren? 'Saya sudah bilang, ‘kami mendukung. Soal yang lain-lain, komersialnya, silakan kalian omongin sendiri,' Ia mengungkapkan bahwa Kominfo tidak akan ikut campur mengenai urusan bisnis ke bisnis (B2B) dalam upaya merger tersebut.
-
Apa yang didukung oleh Menkominfo terkait XL Axiata dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Bagaimana tanggapan Telkomsel terkait rencana Menkominfo membuat regulasi kecepatan internet minimal 100 Mbps? 'Kita tinggal nunggu aturannya seperti apa, tapi itu kan dikembalikan ke pelanggan semoga economy of skill nya dapet lah,' Menurut Saki, dengan kecepatan minimal 100 Mbps sangat mungkin. Ia menyontohkan pelanggan IndiHome yang sudah memiliki opsi 100 Mbps. 'Intinya dari kami, tinggal tunggu dari pemerintah regilasinya sepetti apa,' ujar dia.
-
Apa rencana XL dan Smartfren setelah merger? Dalam presentasi yang kami sampaikan, terdapat rencana bisnis yang mencakup langkah-langkah yang akan kami ambil dalam jangka waktu satu, tiga, hingga lima tahun ke depan. 'Ketika tim evaluasi Komdigi mulai melakukan penilaian, kami tentu akan melakukan diskusi untuk membahas hasil evaluasi tersebut,' ujar Merza.
-
Siapa yang menyatakan dukungan terhadap merger XL dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
Operator-operator seluler yang menggunakan frekuensi tersebut antara lain Bakrie Telecom, Flexi, StarOne dan Mobile-8 Telecom (Smartfren).
Menurut catatan dalam aturan terbaru itu, rentang frekuensi radio 824-835 MHz berpasangan dengan 869-880 MHz dan rentang frekuensi radio 880-890 MHz berpasangan dengan 925-935 dengan moda "Frequency Division Duplexing" (FDD) bisa diterapkan teknologi netral.
Telkom dan Indosat dikabarkan memilih memanfaatkan frekuensi milik Flexi dan StarOne sebagai e-GSM, guna mendukung 3G di frekuensi 900 MHz atau U900. Sementara Bakrie Telecom dan Mobile-8 sepertinya tetap menggunakan teknologi CDMA untuk sementara waktu.
Telkom dan Indosat lebih luwes memainkan U900 karena posisi frekuensinya (Band B) berdekatan dengan layanan GSM-nya di 900 MHz, sementara Bakrie Telecom dan Mobile-8 berada di band A, di mana keduanya tak memiliki layanan GSM.
"Indosat sepertinya akan mengikuti jejak dari Telkom dengan mengalihkan pelanggan Flexi ke seluler. Prosedurnya tinggal mengajukan izin. Sedangkan untuk pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi bagi operator di Band B menyamai layanan 3G, sementara di Band A sedikit lebih murah," tutur Ridwan.
Lebih lanjut dijelaskan regulator juga ingin mengoptimalkan ketersediaan frekuensi di 800 MHz agar operator yang ingin menggelar U900 bisa maksimal memberikan layanan. Salah satunya dengan melepas "guard band" antara band A dan Band B sebesar 2,5 MHz ke salah satu pemilik lisensi.
Guard band adalah bidang dari pita frekuensi yang berfungsi sebagai penyekat guna mencegah timbulnya gangguan sinyal atau interferensi, di mana masing-masing pemilik frekuensi memiliki guard band koordinasi sebesar 1,6 Mhz di luar 2,5 Mhz.
"Guard band 1,6 MHz itu dibayar BHP patungan oleh dua pemegang lisensi yang berdampingan. Masing-masing sebesar 0,8 Mhz. Rencananya yang 2,5 Mhz untuk guard band bisa dimaksimalkan oleh pemegang lisensi yang dianggap layak. Sedangkan untuk metode pengalokasiannya ada dua alternatif yakni dilelang atau dialokasikan langsung untuk pemegang lisensi yang sudah ada dengan kriteria percepatan pembangunan," tegasnya. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Respons Menkominfo Budi Arie Setiadi saat disentil soal proyek BTS 4G.
Baca SelengkapnyaHingga Desember 2023, sebanyak 4.988 BTS dari total 5.618 BTS ditargetkan beroperasi penuh.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi diam diam merapat ke Istana untuk bertemu Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSatgas BAKTI telah sukses menyelesaikan pembangunan 5.321 BTS 4G dan telah memberikan rekomendasi untuk mengakhiri kontrak HBS.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaPemerintah saat ini sedang menggodok kapan lelang frekuensi bisa dilakukan.
Baca SelengkapnyaKominfo mendapatkan masukan dari operator seluler agar langsung melelang 3 frekuensi 5G sekaligus.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, Menkominfo Budi Arie membentuk satgas khusus percepatan pembangunan BTS 4G.
Baca SelengkapnyaSaat ini, telah terdapat 118 BTS 4G yang sudah siap digunakan atau on-air, dari total 630 BTS 4G yang akan dibangun.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie berkoordinasi dengan Kejagung terkait kelanjutan proyek pembangunan BTS 4G Kominfo.
Baca SelengkapnyaKominfo berkoordinasi dengan Kejagung lantaran terjadi korupsi proyek pembangunan BTS yang menyeret mantan Menkominfo Johnny G Plate.
Baca SelengkapnyaDesa-desa pelosok di Sulawesi kini bahagia karena XL Axiata menawarkan internet di wilayahnya.
Baca Selengkapnya