Pencabulan sampai paedofil marak, jangan salahkan internetnya
Merdeka.com - Aksi pencabulan, kekerasan seksual sampai kasus paedofilia saat ini sepertinya sangat marak terjadi dan juga tidak sedikit yang satu demi satu mencuat ke permukaan setelah sekian lama terpendam.
Banyak pihak yang mengatakan bahwa hal itu terjadi dikarenakan marak beredarnya konten-konten porno yang ada di internet. Bahkan, walaupun pihak pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo) sudah memberlakukan pembatasan dan pemblokiran banyak wesbite berkonten porno, namun tetap saja ada situs-situs yang lolos dan dapat dikonsumsi pengguna internet.
Melalui FGD (Focussed Group Discussion), Kabid NIR Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Valens Riyadi, menjelaskan bahwa memang semua hal yang diciptakan oleh manusia memiliki sisi negatif dan positif, begitu pula dengan internet.
-
Bagaimana internet mengubah dunia? Revolusi teknologi dan internet telah mengubah dunia dalam banyak cara. Ini telah menghubungkan miliaran orang di seluruh dunia, memfasilitasi komunikasi global, perdagangan elektronik, dan berbagai bentuk kolaborasi.
-
Apa dampak internet pada otak remaja? Kecanduan internet di kalangan remaja dapat menyebabkan perubahan signifikan pada otak mereka, demikian temuan terbaru dari sebuah studi yang dipublikasikan di Plus Mental Health. Dilansir dari Medical Daily, penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang mengalami kecanduan internet memiliki gangguan signifikan dalam jaringan otak yang kritis, memengaruhi kemampuan pengambilan keputusan, perhatian, ingatan, koordinasi, dan kesehatan mental.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet sudah menjadi bagian yang sangat sulit dipisahkan dari hidup kebanyakan orang. Sekadar mempunyai akses internet saja pun sudah dianggap tidak cukup bagi berbagai kalangan masyarakat. Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Bagaimana cara internet memengaruhi otak remaja? Penelitian ini mengulas 12 artikel yang melakukan studi neuroimaging pada total 237 partisipan untuk mengkaji perubahan dalam konektivitas antara jaringan otak terkait kecanduan internet. Partisipan penelitian berusia antara 10 hingga 19 tahun dan didiagnosis dengan kecanduan internet antara tahun 2013 dan 2023. Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Siapa yang terdampak kecanduan internet? 'Temuan dari penelitian kami menunjukkan bahwa ini dapat menyebabkan perubahan perilaku dan perkembangan yang berpotensi negatif yang dapat memengaruhi kehidupan remaja. Misalnya, mereka mungkin kesulitan mempertahankan hubungan dan aktivitas sosial, berbohong tentang aktivitas online, serta mengalami pola makan yang tidak teratur dan gangguan tidur,' tambah Chang.
Akan tetapi, Valens menegaskan bahwa dalam kasus ini, diharapkan untuk tidak menjadikan internet sebagai 'tertuduh' utama.
"Memang ada pengaruh buruk yang dibawa internet, namun di sisi lain, internet juga menjadi agen perubahan tercepat sepanjang sejarah peradaban dunia," jelasnya.
Bahkan, lanjut Valens, dengan adanya internet, banyak kasus yang selama ini masih 'hening' akhirnya mencuat dan menyebar dan diketahui masyarakat luas.
"Dengan pemberitaan yang lebih cepat di dunia maya dibandingkan di dunia nyata, maka semakin cepat pula tingkat kewaspadaan masyarakat dalam mencegah terjadinya kasus yang sama," tegas Valens.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlebih bukan lagi cuma bully secara verbal, namun sudah mengarah ke tindakan kriminal.
Baca SelengkapnyaLiterasi digital diharapkan mampu berperan penting untuk memberikan sosialisasit terkait pencegahan dan penekanan lonjakan angka judi online.
Baca SelengkapnyaPerkembangan tekhnologi yang berkembang dengan pesat, melahirkan berbagai inovasi untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mencatat, ada 481 pengaduan terkait kasus anak korban pornografi dan cyber crime.
Baca SelengkapnyaMenjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.
Baca SelengkapnyaPara orang tua harus mewaspadai kebiasaan gaming (bermain gim video) menjadi gambling (berjudi)
Baca SelengkapnyaKehadiran internet di wilayah pedalaman ini jadi pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaPada saat ini banyak remaja yang kecanduan menggunakan internet. Hal ini ternyata bisa berdampak signifikan terhadap kondisi otak mereka.
Baca SelengkapnyaPraktik judi online juga dinilai menjadi ancaman nyata bagi keutuhan hidup berkeluarga serta eksistensi suatu bangsa.
Baca SelengkapnyaFoto-foto seleb digunakan paedofil untuk diubah memakai AI ke wujud anak-anak.
Baca SelengkapnyaMeskipun ilegal di dalam negeri, banyak warga Indonesia tergoda untuk berpartisipasi dalam berbagai permainan judi yang tersedia secara daring atau online.
Baca SelengkapnyaSitus judi online masih seperti cendawan di musim hujan yang kembali tumbuh lebih banyak.
Baca Selengkapnya