Pendiri WhatsApp mundur, Facebook berterima kasih
Merdeka.com - Salah satu pendiri dan CEO dari aplikasi messaging WhatsApp , Jan Koum, tiba-tiba mundur dari posisinya sebagai bos. Melansir Gizmodo, hal ini ada hubungannya dengan skandal penyalahgunaan data yang melibatkan orang tua perusahaannya yakni Facebook.
Hengkangnya Koum ternyata juga ditanggapi oleh CEO sekaligus pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, serta COO Facebook, Sheryl Sandberg.
Ia pun berkomentar di posting Koum dan mengucapkan terima kasih.
-
Siapa pendiri Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat.
-
Siapa yang resign karena grup chat kantor? Nama wanita itu adalah Tang Ying.
-
Siapa yang pamit dari jabatannya? Momen perpisahan usai menjabat selama lima tahun dibagikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.Pria yang kerap disapa Kang Uu ini terlihat melakukan kegiatan botram bareng warga di pedesaan Sukabumi, Jawa Barat.
-
Siapa pencipta Facebook Web? Facebook didirikan pada tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg, Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes.
-
Siapa yang menciptakan WhatsApp Channel? Bos Meta, Mark Zuckerberg belum lama ini merilis fitur baru WhatsApp atau WA. Fitur baru WA ini ialah WhatsApp Channel atau Saluran WA.
-
Apa saja dampak dari penipuan WhatsApp? 'Phising ini di mana kita akan dikirimkan sebuah informasi yang sifatnya urgent, biasanya mengaku dari pihak bank yang meminta konfirmasi pilihan biaya transaksi, di mana di dalam wa tersebut akan ada link ke sebuah website yang kita harus isi data diri kita termasuk data perbankan dan lainnya,' ungkap dia kepada Merdeka.com, Kamis (31/8).
"Yang pasti, saya akan merindukan kerja bersamamu. Saya bersyukur atas semua kerja keras yang telah kamu lakukan, menghubungkan dunia, semua yang telah kamu ajarkan, termasuk sistem enkripsi, Nilai-nilai ini akan terus ada di jantung WhatsApp, " tulis Zuck, begitu karib disapa.
Sheryl Sandberg pun mengungkapkan kata-kata serupa Zuck. Tak lupa, Sandberg mengucapkan salam perpisahan.
"Jan, kerja kerasmu untuk WhatsApp berhasil menghubungkan banyak orang di dunia. Saya senang bisa sempat bekerja denganmu. Semoga yang terbaik bagimu di masa mendatang," kata Sandberg dalam kolom komentar posting pengumuman Koum.
Keputusan untuk meninggalkan WhatsApp itu dituliskan melalui akun Facebook resmi miliknya beberapa waktu lalu. Koum pun tak menyembunyikan bahwa keputusan ini merupakan momen yang emosional baginya.
Terlebih, ia mengaku sudah hampir sepuluh tahun ada di WhatsApp yang didirikannya bersama Brian Acton. Berikut ini adalah pernyataan lengkap Koum mengenai keputusannya tersebut.
"Hampir satu dekade, sejak saya dan Brian (Acton) memulai WhatsApp dan ini merupakan sebuah perjalanan yang menakjubkan bersama dengan orang-orang terbaik. Namun, ini waktunya bagi saya untuk beranjak pergi.
Saya merasa beruntung bekerja dengan tim kecil yang luar biasa dan melihat bagaimana fokus begitu tinggi dapat menghasilkan aplikasi yang digunakan banyak orang di seluruh dunia.
Saya pergi ketika WhatsApp digunakan dalam skala yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Tim ini lebih kuat dari sebelumnya dan akan terus melakukan hal-hal yang luar biasa.
Saya memutuskan rehat untuk melakukan hal-hal yang saya sukai di luar teknologi, seperti mengoleksi Porsche air-cooled yang langka, mengotak-atik mobil, dan bermain frisbee.
Dan, saya masih akan mendukung WhatsApp--hanya dari luar. Terima kasih untuk semua orang yang sudah membuat perjalanan ini mungkin terjadi."
WhatsApp dibeli Facebook pada 2014
Sekadar kilas balik, Acton dan rekannya, Jan Koum, menjual perusahaannya yang kini jadi orang tua perusahaan WhatsApp, Facebook , pada 2014 senilai US$ 22 miliar (setara dengan Rp 302 triliun).
Dalam kesepakatan aksi korporasi besar ini, Acton mengantongi US$ 3 miliar (Rp 41 triliun) dan kemudian memiliki nilai kekayaan bersih sebanyak US$ 5,5 miliar (Rp 75 triliun), demikian dikutip Forbes.
Saat diakuisisi, Acton masih tetap ada di WhatsApp selama hampir tiga tahun, sampai akhirnya ia keluar dari Facebook pada September 2017.
Setelah resign, ia menciptakan aplikasi pesan instan terenkripsi bernama Signal. Pada Februari lalu, Acton mendiirkan yayasan nonprofit Signal Foundation sebagai Executive Chairman dan berinvestasi sebanyak US$ 50 juta (Rp 680 miliar).
Serukan hapus Facebook
Kasus penyalahgunaan data pengguna Facebook memang memberi dampak yang sangat berisiko bagi perusahaan. Pasalnya, banyak pihak menggaungkan tagar #deletefacebook karena khawatir bisa jadi data pribadi mereka yang jadi korban berikutnya.
Karena hal itu, saham Facebook pun anjlok 6,77 persen setelah informasi kebocoran tersebut beredar. Bahkan, nilai valuasi perusahaan pun turun hingga US$ 36 miliar (setara dengan Rp 495 triliun) seiring kekhawatiran investor atas itu.
Tak sampai di situ, seruan #deletefacebook juga dilontarkan oleh pendiri WhatsApp , Brian Acton. Ini jelas mengejutkan, mengingat WhatsApp adalah layanan pesan instan yang dimiliki Facebook. "Inilah waktunya, #deletefacebook," kicau pria tersebut di akun Twitter pribadinya, @brianacton.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut daftar pejabat dunia yang mundur gara-gara data warganya bocor
Baca SelengkapnyaNilai Platform X kini turun di angka 71 persen dari harga awal.
Baca SelengkapnyaKata-kata pamit di grup Whatsapp kerja ini bisa digunakan saat Anda berencana resign.
Baca SelengkapnyaElon Musk memberikan respons terhadap cemoohan ibu negara Brasil dengan mengirimkan emoji tertawa terbahak-bahak melalui aplikasi X.
Baca SelengkapnyaUsman Kansong mundur dari jabatan Dirjen IKP Kominfo.
Baca SelengkapnyaAhok mundur karena ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaMenurut Kaesang, pengunduran diri Ahok dari Komut Pertamina merupakan hal biasa.
Baca SelengkapnyaSejumlah pejabat bahkan rela mengundurkan diri demi berjuang bersama Ganjar-Mahfud untuk memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBenarkah Mahfud MD mundur dari kabinet Indonesia maju? Simak penelusurannya:
Baca SelengkapnyaSebelum bergabung dengan Facebook dia pernah bekerja untuk Google sebagai manajer umum unit bisnis.
Baca SelengkapnyaBenarkah Menkominfo Budi Arie resmi mundur? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBasuki Thjahja Purnama, mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina usai Mahfud juga menyatakan pengunduran diri
Baca Selengkapnya