Penduduk desa ini kuat tenggak racun paling mematikan di dunia
Merdeka.com - Arsenik digolongkan oleh ilmuwan dalam zat beracun paling mematikan di dunia. Bahkan, arsenik juga dipercaya sebagai racun yang membunuh jenderal termasyur abad pertengahan, Napoleon Bonaparte. Hebatnya, racun ini tidak begitu berbahaya bagi penduduk desa ini.
Desa itu, San Antonio de los Cobres, terletak di pegunungan Andes dan tergolong sebagai salah satu desa terpencil di Argentina. Namun, berdasarkan penelitian Universitas Lund dari Swedia, terungkap bila penduduk desa Cobres mampu mengonsumsi arsenik hingga dosis 20 kali lipat dari batas aman bagi manusia.
Hal ini tentu saja adalah sebuah keajaiban, mengingat arsenik dalam dosis kecil saja bisa mengakibatkan kerusakan paru-paru, jantung, ginjal, dan hati yang berujung pada kanker, hingga diabetes.
-
Dimana kotoran manusia berusia 4500 tahun ditemukan? Peneliti dari Universitas Cambridge dan University College London (UCL) menemukan feses atau kotoran manusia berusia 4.500 tahun di dekat Stonehenge.
-
Dimana desa kuno ditemukan? Arkeolog menemukan desa kuno yang yang telah lama hilang, yang berada di jantung Mexico City.
-
Bagaimana ilmuwan mengidentifikasi makanan yang disajikan di desa Zaman Perunggu? Dengan menganalisis residu makanan tersebut, para ilmuwan bisa mengidentifikasi bukti makanan yang disajikan di antaranya bubur, semur, pembuatan bir tumbuk, adonan, dan bahkan cairan manis atau berminyak.
-
Kapan manusia purba tinggal di wilayah ini? Temuan di lereng timur gua memberikan informasi yang lebih tepat bagi para peneliti dalam hal ekskavasi, membawa mereka kembali ke 86.000 tahun yang lalu.
-
Dimana penemuan artefak 5000 tahun ini? Artefak itu ditemukan selama penggalian di situs arkeologi Yuanbaoshan di Aohan Banner di Kota Chifeng yang telah berlangsung empat bulan dari bulan Mei.
-
Apa yang ditemukan di desa kuno itu? Para ahli arkeologi menggambarkan penemuan ini sebagai potongan akhir dari teka-teki sejarah kuno.
Sementara arsenik dalam jumlah besar, bisa langsung membuat manusia mengalami pendarahan dalam, sebelum akhirnya koma dan meninggal.
Menurut Dr. Karin Broberg dari Universitas Lund, penduduk desa Cobres diketahui mulai mampu mengonsumsi arsenik dalam dosis tinggi sekitar 7.000-10.000 tahun silam. Ini disebabkan oleh adaptasi 'paksa' setelah air di desa itu terkontaminasi oleh arsenik.
"Zat arsenik yang mengontaminasi warga berasal dari zona vulkanik di sekitar Andes. Namun, penduduk desa ini mampu menguraikan arsenik lebih efisien dari manusia kebanyakan," ujar Dr. Broberg, Daily Mail (04/03).
Dalam penelitian tersebut, penduduk wanita dipercaya lebih tahan terhadap arsenik. Hal ini terlihat dari banyaknya arsenik yang bisa diuraikan di air seni mereka.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan biji tembakau di dekat perapian kuno menunjukan bukti manusia pertama yang menggunakan tembakau sebagai rokok.
Baca SelengkapnyaKerang yang menumpuk di situs ini sudah mulai berkurang, karena masyarakat sekitar banyak yang mengambilnya untuk keperluan bahan baku kapur.
Baca SelengkapnyaPara arkeolog juga menemukan berbagai artefak serta sisa makanan.
Baca SelengkapnyaFeses ini diduga kotoran manusia purba yang bekerja membangun Stonehenge.
Baca SelengkapnyaPermen karet zaman purba ini terbuat getah pohon damar.
Baca SelengkapnyaTim geolog menemukan air tertua di dunia berusia 2,6 miliar tahun di tambang Kanada, menunjukkan keberadaan mikroorganisme kuno.
Baca SelengkapnyaPeneliti menganalisis sifat balistik lebih dari 500 mata panah Paleolitikum berasal dari antara 14.700 dan 11.700 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaPecinta petualangan kuliner, hati-hati! Eksplorasi hidangan eksotis dan sehari-hari dapat membawa risiko bahaya kesehatan.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar teknik pengobatan ekstrem di zaman kuno. Mana yang lebih mengerikan?
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengungkap bagaimana permukiman manusia di zaman purba.
Baca SelengkapnyaTemuan baru ini membuktikan bahwa manusia telah mengenal rokok jauh sebelum yang diperkirakan para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaBelum ada penjelasan asal usul desa kuno yang jejaknya ditemukan di dasar danau.
Baca Selengkapnya