Peneliti akan bangun roket untuk hadapi serangan meteor
Merdeka.com - Ledakan meteor di Rusia beberapa minggu lalu benar-benar mengubah fokus dunia tentang benda luar angkasa ini. Hal tersebut pun membuat para ahli untuk berlomba menemukan cara menjauhkan sumber ancaman tersebut.
Seperti yang dilansir oleh Washington Post (25/2), para peneliti dari Laboratorium Fisika Terapan di Johns Hopkins University sedang mempersiapkan proyek yang rencananya akan memakan waktu selama satu dekade ini. Tidak tanggung-tanggung, proyek jangka panjang ini pun juga akan menghabiskan dana sekitar USD 350 juta atau setara dengan Rp 3,36 triliun.
Dengan dana dan waktu yang begitu besar, para peneliti berencana membangun sebuah roket yang ditembakkan ke arah asteroid Didymos ketika mendekati bumi. Dengan begitu, Didymos akan menjadi satu-satunya asteroid yang hancur akibat campur tangan manusia.
-
Di mana meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Dimana asteroid itu melintas? Meskipun asteroid ini besar dan bergerak cepat, tetapi tidak perlu khawatir karena asteroid ini akan melewati Bumi dengan aman pada jarak sekitar 2,6 juta mil (4,2 juta km).
-
Kapan roket Mars akan diluncurkan? MAV diatur untuk mengambil sampel yang dikumpulkan oleh penjelajah Mars Perseverance milik NASA pada awal tahun 2030-an.
-
Dimana asteroid jatuh di bumi? Ketika asteroid menghantam bumi, asteroid yang jatuh cenderung menyebar di lokasi yang acak mirip seperti tumbukan yang terjadi pada bulan dan planet Mars, tetapi hal itu tidak terjadi pada kawah tumbukan Ordovisium
-
Dimana roket China akan diluncurkan? Mengutip LiveScience & Space.com, Jumat (8/3), roket-roket yang belum diungkapkan namanya oleh CASC termasuk roket berdiameter 13 kaki (4 meter) dan roket berdiameter 16 kaki (5 meter).
-
Di mana asteroid itu berada? Dikutip dari the Times of India, Selasa (28/5), klasifikasi ini disebabkan oleh jarak terdekatnya yang diperkirakan sekitar 7 juta km dari Bumi, atau lebih dari 17 kali jarak ke Bulan.
Para peneliti sendiri meyakini dengan menembak benda angkasa tersebut, selain akan memberikan perlindungan bagi bumi, juga akan membuktikan beberapa aspek sains. "Ada aspek sains dan keamanan planet yang berhubungan dengannya," kata Andy Cheng, kepala peneliti dari laurel.
Konsep ini sebenarnya sudah disepakati oleh NASA dan European Space Agency (ESA). Bersama-sama, kedua badan ini akan membangun proyek tersebut mulai Mei mendatang.
Rencana pertahanan atas asteroid sendiri sudah sejak lama berembus di kalangan pakar astronomi sendiri. Mulai dari mantan astronot, ahli astronomi, dan hobiis amatir pun sudah menaruh perhatiannya terlebih ketika ledakan meteor di Chelyabinsk terjadi. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ide ini tercetus gara-gara melihat rencana Spinlaunch menggunakan energi kinetik untuk mengirim satelit ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaTerlalu seram jika terjadi fenomena luar angkasa yang berdampak pada Bumi.
Baca SelengkapnyaRencana ini pada dasarnya sudah dicanangkan lama. Namun tak kunjung terealisasi karena beragam faktor.
Baca SelengkapnyaIni adalah roket yang nantinya akan lepas landas dari Mars saat membawa sampel planet tersebut.
Baca SelengkapnyaIlmuwan khawatir bila asteroid sebesar itu serempet Bumi. Ini dampaknya jika itu terjadi.
Baca SelengkapnyaRusia sedang menyiapkan roket Soyuz 2.1b untuk diluncurkan ke Bulan pada tanggal 11 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaNASA dan SpaceX bekerjasama untuk menemukan harta karun di Mars dan Jupiter.
Baca SelengkapnyaAstroForge, startup pertambangan asteroid, akan meluncurkan misi ketiganya pada 2025, menjadi misi komersial pertama yang mendarat di asteroid dekat Bumi.
Baca SelengkapnyaAsteroid Bennu merupakan asteroid yang berdekatan dengan Bumi, pertama kali di identifikasi pada tahun 1999.
Baca SelengkapnyaNASA berencana memangkas waktu perjalanan ke Mars dengan pesawat bertenaga nuklir.
Baca Selengkapnyapesawat luar angkasa OSIRIS-REx berhasil mengumpulkan sampel material dari asteroid Bennu.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca Selengkapnya