Peneliti: Energi meteor setara 30 kali bom atom Hiroshima
Merdeka.com - Penyelidikan atas jatuhnya meteorit di rusia beberapa waktu lalu masih berlangsung. menurut penelitian terbaru, apabila meteorit yang jatuh tersebut dalam ukuran sebenarnya, maka kekuatannya setara 30 kali dari bom atom Hiroshima.
Beberapa hari lalu, kota Chelyabinsk, Rusia, menjadi heboh. Hal tersebut dikarenakan sebuah pecahan meteorit yang tidak terbakar habis dan berhasil menerobos atmosfer bumi kemudian jatuh di Rusia.
Gizmodo (19/02) melansir bahwa diperkirakan ukuran asli dari meteorit tersebut sebelum terbakar di atmosfer sekitar 17 meter dengan berat 7 sampai 10 ribu ton. Apabila dalam ukuran aslinya dan tidak terbendung atmosfer, maka imbas yang ditimbulkan kurang lebih seperti 30 kali ledakan yang diciptakan oleh bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada perang dunia kedua lalu.
-
Di mana meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Kapan meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Apa itu meteorit? Setiap hari, sekitar 44 ribu kilogram material meteor menghantam bumi. Kebanyakan dari batu luar angkasa ini terbakar di atmosfer tanpa menimbulkan bahaya, tetapi beberapa di antaranya berhasil mencapai permukaan bumi.
-
Dari mana asal meteorit yang jatuh ke Bumi? Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh French National Centre for Scientific Research (CNRS), European Southern Observatory (ESO), dan Charles University telah melakukan studi mendalam tentang kelas meteorit ini. Mereka menemukan bahwa 70 persen meteorit yang jatuh ke bumi berasal dari tiga kelompok asteroid, yaitu Karin, Koronis, dan Massalia.
-
Bagaimana dampak meteor ke bumi? Dampak dari tumbukan tersebut setara dengan kekuatan kejut yang dihasilkan oleh 10 miliar bom Hiroshima. Guncangan ini menjadi pemicu terbentuknya kawah Chicxulub di bawah Semenanjung Yucatán, Meksiko.
-
Mengapa meteorit menghantam Bumi? Studi mikrometeorit yang ditemukan dalam batu kapur dari periode Ordovisium dan kawah tumbukan di Bumi menunjukkan bahwa planet kita mengalami hantaman material kondrit biasa L secara besar-besaran sekitar 466 juta tahun yang lalu.
"Apabila dalam ukuran sebenarnya, meteorit tersebut sama dengan 500 kilo ton TNT atau setara dengan 30 kali energi yang dilepaskan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang. Daya jangkau imbas ledakannya sekitar 15 sampai 20 kilometer,' ungkap Peter Brown, seorang peneliti dari University of Western Ontario, Kanada, Esa.int (19/02)
Berita sebelumnya menjelaskan bahwa setelah meteorit tersebut terjatuh, beberapa kaca dan bangunan di kota-kota terdekat dari Chelyabinsk juga ikut rusak. Hal tersebut menjadi penjelas apa yang diungkapkan oleh Brown.
Apabila hanya serpihannya saja mampu merusakkan bangunan dan hempasan serta suaranya terdengar jauh, bagaimana jika yang jatuh tersebut satu bongkahan penuh?
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret bom dengan daya ledak paling terbesar sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini dikenal Tunguska Event. Dampaknya begitu luar biasa.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaBencana nuklir paling mengerikan di dunia pernah terjadi di kota Hiroshima Jepang dan Chernobyl yang berada di Ukraina.
Baca SelengkapnyaBegini suara letusan Krakatau pada tahun 1883 yang ledakannya 10 ribu kali lebih dahsyat dari bom atom Hiroshima.
Baca SelengkapnyaAsal usulnya masih belum diketahui namun para ahli percaya hanya peristiwa langit yang paling kuat ini bisa terjadi.
Baca SelengkapnyaIlmuwan khawatir bila asteroid sebesar itu serempet Bumi. Ini dampaknya jika itu terjadi.
Baca SelengkapnyaBulan juga sama seperti Bumi, pernah dihantam meteor. Tapi Bulan lebih parah.
Baca SelengkapnyaGravitasi Jupiter menarik sejumlah meteoroid dan membentuk awan yang dikenal sebagai Taurid swarm.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah kemungkinan meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaPenelitian dipimpin Nadja Drabon yang melibatkan pengumpulan serta analisis sampel batuan.
Baca SelengkapnyaSebuah studi baru mengungkap bahwa asteroid yang menyebabkan punahnya dinosaurus 66 juta tahun lalu berasal dari luar orbit Jupiter.
Baca Selengkapnya