Peneliti ini 'jualan' tangan robot murah
Merdeka.com - Rasanya mustahil saat membayangkan penelitian bionic (robot) dilakukan dengan budget yang sedikit. Di mana pun, biasanya penelitian semacam ini paling tidak menelan biaya 'masif' sampai terkadang tak terjangkau.
Oleh sebab itu, ketika ada orang yang bisa melakukan penelitian bionik dengan biaya 'murah', bisa diibaratkan menjungkir balikan paradigma robot mahal. Dialah Joel Gibbard, seorang penemu asal Inggris yang berhasil membuat tangan robot berkocek murah.
Dilansir dari Mashable, Kamis (27/8), dia terinspirasi membuat tangan robot dari ketakutannya manakala ada bagian tubuhnya yang hilang.
-
Apa yang dilakukan robot cantik itu? Seorang pengamen di China menyamar menjadi 'robot' yang membagikan brosur adalah seorang pemilik restoran hotpot.
-
Apa yang bisa dilakukan robot kecil ini? Mengutip IFLScience, Sabtu (17/2), anggota tim menjelaskan bahwa alat tersebut dapat berjalan, bermain sepak bola, menari, dan bahkan melakukan kung-fu.
-
Robot apa yang dipamerkan? Sebuah robot dipamerkan dalam acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Bagaimana kacamata pintar membantu orang dengan disabilitas? Envision adalah perusahaan yang telah mengembangkan kacamata pintar yang dirancang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu orang buta atau tunanetra memahami lingkungan sekitar mereka.
-
Siapa yang mengoperasikan robot? Siswa MAN 2 Lebak Banten mengoperasikan teknologi Smart Farmer pada acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Bagaimana robot berjalan seperti manusia? Sebuah kelompok peneliti dari Sekolah Pascasarjana Teknik Universitas Tohoku telah mereplikasi jalan robot mirip manusia. Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
Dia mengklaim jika prototipe yang dia diciptakan dapat diproduksi kurang dari biaya tangan robot lainnya. Untuk membuat tangan robot tersebut, Gibbard hanya menggunakan mesin pencetak 3D.
Tidak ingin dicap pembual saja, Gibbard mengatakan bila inovasinya membutuhkan biaya EUR 2.000 (sekitar Rp 42 jutaan) dibandingkan dengan yang lain yang berharga hingga EUR 60.000.
"Bahkan waktu tunggu untuk pembuatannya pun singkat. Perangkat prostetik custom-fit bisa seminggu atau sebulan," kata Gibbard.
"Dengan menggunakan 3D scanning dan pencetakan 3D, kita secara radikal dapat mengurangi waktu tunggu," tambahnya.
Optimisme terhadap karya inovasinya itu, memutuskannya untuk berhenti dari pekerjaannya dan fokus terhadap 'mainan' itu.
Sebelumnya, proyek tangan robot ini memenangkan hadiah uang EUR 2.000 dan maju ke kompetisi internasional James Dyson Award di mana ia akan bersaing dengan pemenang dari 20 final nasional lainnya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RS Grha Kedoya miliki layanan rehabilitas medis berupa alat robotik bernama LEXO dan DIEGO. Kedua alat ini membantu pemulihan masalah saraf & tulang.
Baca SelengkapnyaPemeran ini menampilkan robot-robot canggih dengan berbagai aplikasi yang dirancang untuk mempermudah kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaAda tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaDengan kaki palsu ini, para penerima manfaat diharapkan dapat kembali menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih mandiri dan produktif.
Baca SelengkapnyaPotret prajurit TNI Al bertangan 'robot' bionic yang bisa digerakkan dengan sensor dari otak.
Baca SelengkapnyaSejauh ini gerak robot yang diciptakan masih berjalan tak alami. Ilmuwan ini sukses melakukan uji coba itu.
Baca SelengkapnyaKemensos beri bantuan Tongkat Penuntut Adaptif secara gratis.
Baca SelengkapnyaRobot ini bisa tersenyum percis seperti manusia karena ada jaringan kulit hidup yang ditempelkan.
Baca SelengkapnyaKafe ini nyaman dan kopi buatan barista disabilitas ini sangat enak.
Baca SelengkapnyaSri Setyaningsih pernah menyesal lahir ke dunia dengan kondisi tubuh tidak sempurna. Ia kemudian bangkit dan berhasil mengajak ratusan difabel hasilkan cuan.
Baca SelengkapnyaProgram bernama Rumah Kreatif Tamiang didasari oleh keterbatasan masyarakat difabel dalam mengakses lapangan pekerjaan
Baca Selengkapnya